24 August 2009

KARANGASEM SERIUSI RABIES DAN FLU BABI

Keberadaan flu babi DAN Rabies yang belakangan banyak diberitakan benar-benar meresahkan masyarakat. Untuk mencegah meluasnya meluasnya dampak penyebaran virus Rabies dan Flu Babi (Influenza A H1N1), Dinas Peternakan, Perikanan dan kelautan Karangasem melaksanakan sosialisasi yang disinkrunkan dengan penyerahan sarana pengolah ikan tahun 2009.

Kadis Peternakan, Perikanan dan kelautan Ir. I Nengah Manta Ekayudha mengatakan, sosialisasi dan penyerahan alat-sarana pengolahan ikan dibagi dua bagian yakni dibidang kesehatan hewan ditujukan meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat menanggulangi penyakit hewan menular sehingga membantu menyebarkan informasi adanya penyakit Rabies dan Influenza H1N1 kepada keluarga dan masyarakat sekitar.

Sedangkan dibidang Perikanan dimaksudkan untuk membantu sarana prasarana nelayan meningkatkan kualitas dan produksi perikanan. ’’Sosialisasi untuk kesehatan hewan kita lakukan untuk menanggulangi rabies dan Flu babi yang mulai mewabah’’ujarnya.

Ditambahkan Manta Ekayudha, dalam penanggulangan Rabies dan Influenza A H1N1 di Kabupaten Karangasem telah dilakukan Biosecurity spraying desinfektan sebanyak 500liter untuk peternak babi, jagal babi, pedagang babi dan pasar babi, melakukan dialog interaktif melalui media radio, Depopulasi anjing liar,

pembentukan tim Rabies Kabupaten, Kerjasama dengan Balai besar Veteriner Regional IV Denpasar dalam survailance Rabies dan Influenza AH1N1 dan Penyakit khewab menular lainnya. Bantuan yang diberikan berupa 40 unit freezer, 40 unit penggilingan ikan dan 40 unit alat pemindangan dengan nilai Rp. 580.000.000.

Wakil Bupati Karangasem Drs. I Gusti Lanang Rai, M.Si ,mengatakan, ditengah maraknya penyebaran penyakit Rabies di beberapa kota di Bali di Kabupaten Karangasem masih tergolong bebas dari penyakit tersebut. ’’Namun demikian kita harus tetap waspada’’ujarnya. ‘’Kepada kelompok penerima bantuan diharapkan dapat memanfaatkana alat yang diberikan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan’’imbuhnya.

Sementara itu, narasumber DR.drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika Dosen FKH Unud mengatakan, masalah penyakit Rabies yang sudah merambah sejumlah Kabupaten /Kota di Bali. Dihimbau, masyarakat diharapkan tidak bersikap statis terhadap penyakit tersebut. ’’Masyarakat harus aktif karena penyakit ini berbahaya’’katanya. Hal senada disampaikan Ir. I Putu Sumantra Kasubdin Produksi Peternakan Kadisnak Prop Bali didampingi Ir Listyawati, juga mengharapkan agar Pemkab/Pemkot di Bali lebih sigap dan serius melakukan upaya penanggulangan baik secara preventif maupun penanganan langsung sehingga tidak menimbulkan dampak kerugian lebih parah terlebih dampak fatal terhadap manusia. (Karta W)

No comments: