30 October 2009

PENCRI SENPI MILIK ANGGOTA POLAIR KUBU DIBEKUK


Setelah 15 Bulan Buron, Ditangkap Di Denpasar

Pencuri senjata api milik anggota Dit Polair Polda Bali yang bertugas di pos Polair Kubu,Karangasem akhirnya dibekuk jajaran Reskrim Polres Karangasem pada Rabu (28/10) malam hari kemarin. Ahmadi (25) asal Banyuwangi ini dibekuk dirumah kosnya di Jalan Jalak, Gang Perkutut, Perumnas Monang-Maning sekitar pukul 20.00 wita.

Sebenarnya, Ahmadi telah menjadi DPO sejak 15 bulan silam ketika berhasil mempreteli rumah Gede Nuada di Desa Sukadana, Kubu yang merupakan anggota Dit Polair yang bertugas di pos Polair Kubu pada 3 Juli 2008 silam.

Ketika mencuri dirumah anggota Polisi ini, tersangka dibantu temannya, Herman Supriadi (22) yang kini telah usai menjalani hukuman. Ketika itu, kedua pelaku mengambil sebuah senjata api jenis Revolver dan tiga buah HP. Namun saat itu, polisi hanya berhasil membekuk Supriadi, dirumah kosnya di Desa Pegayaman, Singaraja.
Dari mulut tersangka pertama inilah diketahui keterlibatan Ahmadi yang ternyata telah melarikan diri kedaerah Banyuwangi.
Dalam perjalanannya sebagai buronan Polres Karangasem, didaerah asalnya, pelaku melangsungkan penikahan siri. Setelah menikah dan memiliki seorang anak, tersangka sempat kembali ke Bali. Kedatangan tersangka ke Pegayaman kembali tercium oleh jajaran seragam Coklat Buser Polres Karangasem. Namun, pelaku ini juga tidak kalah licinnya. Merasa terus dibuntuti polisi, tersangka kembali lolos ke daerah asalnya sehingga polisi yang mengintai kembali pulang dengan tangan hampa.

Meskipun kasusnya telah berlalu hingga 15 buan, namun polisi nampaknya terus mengintai tersangka yang diketahui banyak melakukan aksinya dibeberapa tempat. Sekitar seminggu yang lalu, polisi mendapat infomasi pelaku kembali menginjakkan kakinya di tanah Bali. Tidak mau kecolongan yang kedua kalinya, tim buser dibawah pimpinan Aiptu Nyoman Budiarta bersama enam orang anggotanya langsung disebar mencari persembunyian pelaku.
Setelah diketahui persembunyiannya di seputaran Denpasar, polisi kembali menemukan kendala. Karena menangkap pelaku yang satu ini bukanlah hal yang mudah. Sempat terjadi kucing-kucingan antara pelaku dengan polisi. Namun demikian, ketika tersangka diketahui masuk rumah kos, polisi yang telah lama menyanggonginya langsung melakukan penggerebegan hingga tertangkap.

Kasat Reskrim AKP Nandang Irwanto seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana mengkaui susah menangkap pelaku. Pelaku ini sangat lihai bahkan dikatakan, ditempat persembunyiannya, tersangka membuat lorong tikus dibawah tempat tidurnya, yang terhubung sampai diselokan dekat rumah kosnya. ’’Kita menemukan lorong tempat pelaku melrikan diri’’ujarnya.

Ketika tertangkap, pelaku tidak melakukan perlawanan kepada petugas. Saat menjalani pemeriksaan, tersangka mengaku telah melakukan aksinya dibeberapa Kecamatan di Karangasem diantaranya, di Kecamatan Karangasem melakukan pencurian sebanyak 4 kali. Selanjutnya di Kecamatan Abang dan Kubu masing-masing melakukan pencurian sebanyak 2 TKP. ’’Pelaku kita jerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara’’terang Nandang Irwanto, kemarin. dilanjutkan, pelaku juga merupakan seorang residivis pencurian cengkeh di Desa Pegayaman.

Sebelumnya, Herman Supriadi yang ditangkap beberapa hari setelah pencurian dilakukan mengaku senjata api hasil curiannya itu akan digunakan untuk melakukan kejahatan. Namun demikian, penjahat ini justru ketakutan menggunakan senjata api jenis Revolver hingga akhirnya membuangnya ke semak-semak dekat rumahnya. Sementara itu, tiga Hp hasil curiannya berhasil diamankan polisi. (Kontributor Jingga)

Berita selengkapnya klik disini..

27 October 2009

WABAH RABIES DI KARANGASEM MELUAS

Wabah rabies di Karangasem benar-benar meresahkan masyarakat. Betapa tidak, dua minggu belakangan ini total warga yang tergigit anjing sebanyak 18 orang. Bahkan, 4 orang diantaranya di nyatakan positif rabies.

Kasus terakhir dalam minggu ini menimpa I Ketut Mewi Adisaputra (13) asal Dusun Cutcut, Desa Ban, Kubu, Karangasem. Korban digit anjing pada Senin (26/10) kemarin. Namun, baru diketahui Selasa kemarin oleh orang tuanya hingga akhirnya dilarikan ke Puskesmas Kubu II untuk diberikan pertolongan pertama. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Karangasem dan akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan vaksin anti rabies.

Direktur RSUD Karangasem I Gede Parwata Yasa mengatakan kasus yang menimpa Mewi adalah kasus ke 11 dalam minggu ini. Pihaknya terpaksa selalu melarikan korban ke RSUP Sanglah mengingat di RSUD Karangasem tidak tersedia vaksin anti rabies (VAR). Anjing yang telah menggigit Mewi langsung dibunuh oleh petugas dari Dinas Peternakan Karangasem dan menagmbil kepalanya untuk diperiksa guna memastikan apakah anjing tersebt terserang rabies atau tidaknya

‘’Untuk kasus yang menimpa Mewi, kita belum bisa memastikan apakah rabies atau tidak. Kita masih menunggu hasil lab’’ujarnya. Lanjut Parwata, wilayah Karangasem data rabies terbanyak ada di Culik, Abang, Kubu dan Subagan. (Kontr.Jingga/Krt)

Berita selengkapnya klik disini..

IBU MUDA NEKAT GANTUNG DIRI

Entah apa yg terbersit dlm benak seorang ibu muda, Ni Nengah Sigita (28), asal Dusun Pucang, Desa Ban, Kubu, Karangasem hingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri yang dilakukannya didahan pohon Nangka tidak jauh dari rumahnya. Kejadian tragis yang dilakukan korban terjadi pada Selasa (27/10) pagi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, mayat korban ditemukan suaminya I Wayan Dukut (30) sekitar pukul 09.00 wita. Saat ditemukan, korban telah kaku dengan menggunakan baju kaos lengan panjang warna hitam yang dipadu dengan celana training warna Biru.

Menurut pengakuan Dukut, sebelum ditemukan menjadi mayat, sekitar pukul 07.00 wita, korban pamitan akan mencari rumput keladang. Tidak seperti biasanya, kali ini istrinya mencari rumput lama sekali. Karena hari telah beranjak siang, sang suami akhirnya menyusul ke kebun. Tiba dikebun, tepatnya dibawah pohon Nangka, Dukut terkejut karena melihat sesosok tubuh yang dikenalinya dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali nilon warna biru. Dukut langsung berteriak memanggil tetangganya. Saat digoyang-goyangkan, tubuh istrinya ternyata telah kaku.

Pahumas AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres Karangsem AKBP Amur Candra Juli Buana diminta keterangannya membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, mendapat laporan adanya warga yang tewas karena gantung diri, pihaknya langsung menurunkan petugas untuk melakukan oleh TKP. ’’Dari olah TKP yang dilakukan, kita tidak menemukan adanya unsur kesengajaan. Saat ditemukan, mata korban mendelik, lidah menjulur dan mengeluarkan cairan dari kemauannya’’ujarnya.
Hingga kini, polisi belum berhasil mengungkap motif yang menyebabkan ibu muda tersebut mengakhiri hidupnya. ’’Sebab-sebabnya asih kita selidiki’’pungkasnya. (contributor Jingga)

Berita selengkapnya klik disini..

707 ORANG PNS TERIMA SK PENGANGKATAN

Setelah sekian lama menunggu dengan was-was, akhirnya CPNS / Capeg yang lebih satu tahun berstatus 80% bisa bernapas lega karena mulai saat ini 100 % menyendang status PNS. Pengambilan sumpah 707 PNS yang SK nya baru turun dilakukan di gedung Kesenian Amlapura, Selasa (27/10) .

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Drs. I Wayan Miasa, M.Si didampingi Kepala Bidang Data dan Informasi BKD I Nyoman Dani mengatakan, CPNS yang turun SK 100% nya tahun ini adalah merupakan formasi pegawai tahun 2007. ‘’Sesuai aturan perundangan bagi CPNS berstatus 80% memiliki kesempatan paling cepat 1 tahun atau paling lambat 2 tahun untuk bisa diangkat menjadi PNS penuh 100%’’ujar Miasa.

Lanjut Miasa, ketentuan itu tidaklah berlaku mutlak, karena bagi CPNS yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik atau larangan bagi PNS, bisa diurungkan atau dibatalkan pengangkatannya sebagai PNS. ‘’Untuk itu, proses semasa menjadi CPNS memang harus benar-benar dijalani dengan penuh totalitas pengabdian sehingga bercitra positif agar bisa diangkat menjadi PNS’’ujarnya.

Menurut data BKD jumlah PNS di Kabupaten Karangasem saat ini mencapai sekitar 8.078 orang PNS terdiri dari guru, tenaga tekhnis, administrasi dan kesehatan. Sesuai kebutuhan tenaga aparatur daerah, sektor guru merupakan stok PNS yang masih kekurangan selama ini. Hal ini juga dipengaruhi adanya PNS yang memasuki masa pensiun setiap tahun rata-rata 200 orang per tahun. Dengan demikian untuk mencapai pola Pertumbuhan nol (zero grouth) maka rekrutment PNS setiap saat masih terus dibutuhkan. Penyerahan SK 100% yang direncanakan dilakukan Pembina Kepegawaian Daerah yakni Bupati Karangasem yang langsung akan menyumpah ditandai dengan penandataangan berita acara sumpah.

Mengenai kondisi tenaga harian ditambahkan bahwa berdasarkan PP 40 tahun 2005 pemerintah sudah tidak memperkenankan adanya pengangkatan tenaga honorer lagi, sehingga dengan diangkatnya honda menjadi PNS secara bertahap, nantinya jika ada rekrutment sesuai kemampuan dana pemerintah hanya akan direkrut dari umum sesuai kebutuhan tehnis yang diperlukan. (Jingga dr Humas)

Berita selengkapnya klik disini..

22 October 2009

KUBU TERJANGKIT ANJING GILA

Pembunuhan anjing-anjing liar terus dilakukan diwilayah Kecamatan Kubu sejak beberapa pekan terakhir. Eliminasi anjing liar ini dilakukan menyusul empat orang warga Kubu yang harus menjalani perawatan di RSUP Sanglah dan telah dinyatakan positif terinfeksi rabies.

Akibat kejadian ini, warga Kubu mulai resah dan tidak tahu harus melapor kemana. Masyarakat juga mengeluhkan pelayanan Puskesmas, karena, begitu digigit anjing, warga bersangkutan langsung dirujuk ke RSUP Sanglah. Mereka seperti biasa terkendala masalah biaya. ‘’Kami sangat mengkhawatirkan keadaan ini. Apalgi belakangan anjing di Kubu mulai mengganas’’ujar Gede Surata salah seorang tokoh masyarakat asal Kubu.

Dikatakan, empat warga asal Kubu yang kini harus menjalani perawatan di RSUP Sanglah akibat gigitan si guguk yakni Ni Nyoman Bali asal Tamansari, Tianyar Timur., Nyoman Lempeh asal Tamansari, Tianayar Timur., Gede Sari asal Tegalsari, Tianyar Barat dan Gede Armika asal Dusun Darma Winangun, Tianyar Timur.

Menyikapi kejadian yang meresahkan tersebut, Kadis Peternakan, Kelautan dan Perikanan Karangasem Ir. Nengah Manta Ekayuda mengatakan, pihaknya sudah berusaha melakukan antisifasi. Bahkan, untuk memastikan kejadian yang sebenarnya, pihaknya juga telah mengirimkan sample 4 ekor anjing dikirimkan ke BPTP. ‘’Hasilnya satu ekor telah dinyatakan positif rabies dan tiga ekor lainnya kita masih menunggu hasilnya’’ujar Manta, Kamis (22/10).

Lanjut Manta, untuk Wilayah Kubu, pihaknya juga telah mengeliminasi anjing liar dengan menggunakan racun yang dilakukan oleh tim penanggulangan rabies. Hingga saat ini, populasi anjing di Kubu terilang padat yakni mencapai 44 ribu ekor.

Secara terpisah, Kadis Kesehatan Karangasem Dr. Tirtayana meminta kepada masyarakat yang terkena gigitan anjing agar langsung membersihkannya didalam air yang mengalir dan memberikannya deterjen selama 15 menit. ‘’Setelah itu dilakukan baru berikan obat merah lanjut membawanya ke Puskesmas untuk dimintakan vaksin’’ujarnya.

Informasi masyarakat sekitarnya, prilaku aneh anjing di wilayah Kubu mulai terjadi sejak minggu-minggu terakhir ini. Bahkan di Tulamben, seorang anak yang tidur-tiduran diatas bangku langsung digigit anjing yang datangnya tiba-tiba. Untunglah kejadian tersebut tidak berakibat fatal. (Kontributor Jingga)

Berita selengkapnya klik disini..

PIMPINAN DPRD KARANGASEM RESMI DILANTIK


Setelah melewati masa penantian sejak pelantikan anggota DPRD Karangasem pada 14 Agustus lalu, kini Pimpinan DPRD Karangasem yang baru secara resmi dilantik berdasarkan Keputusan DPRD Karangasem Nomor: 8/KPTS/DPRD/2009.

Pengambilan sumpah jabatan dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Amlapura I Wayan Supartha, SH, di Gedung DPRD Amlapura, Kamis (22/10).

Sebelum dilantik resmi, dalam sambutannya, Ketua DPRD Sementara I Gede Dana S.Pd, mengatakan, dari 40 orang jumlah anggota DPRD Karangasem yang hadir sesuai data presentasi sejumlah 38 orang. Dikatakan, parpol yang memiliki suara terbanyak berhak menempatkan wakilnya di kursi pimpinan satu orang dan dua orang wakil ketua dari jumlah suara selanjutnya.

Unsur pimpinan Dewan yang dilantik itu berasal dari Partai PDIP, Partai Golkar dan Partai Demokrat. Ketentuan ini sesuai Surat DPRD ditetapkan secara difinitif Ketua DPRD I Gede Dana SPd (F-PDI-P), Wakil Ketua I Nyoman Celos, SE (F Partai Golkar) dan Wakil Ketua I Nyoman Karya Kartika (F Partai Demokrat). ‘’Kami mengajak segenap pimpinan komisi maupun anggota yang lainnya untuk membuka lembaran kerja baru guna memperjuangkan kepentingan masyarakat’’ujar Dana.

Sekwan Drs I Wayan Gede Wiratma yang membacakan Keputusan Gubernur Bali Nomor : 1213/04-A/HK/2009 tertanggal 7 Oktober 2009 tentang Peresmian Pengangkatan Pimpian DPRD Kab Karangasem 2009-2014, mengatakan, sesuai surat Mendagri dan Keputusan DPRD Karangasem Nomor: 8/KPTS/DPRD/2009 tentang peresmian Pimpinan DPRD Karangasem dapat dilaksanakan sesuai mekanisme. (Karta dirillis dr Humas pemkab)

Berita selengkapnya klik disini..

19 October 2009

GADIS ABG KABUR DARI RUMAH,ORTU LAPOR POLISI

Setelah pulang dari mengantarkan ibunya melayat ke rumah orang meninggal di Lingkungan Karang Cermen, Tegallinggah, Karangasem pada Kamis (15/10) lalu. Ariyantini (16), gadis ABG yang baru beranjak dewasa asal Lingkungan Banjar Karangsasak, Desa Bukit, Karangasem kabur meninggalkan rumahnya. Kejadian yang menimpa keluarga pasangan Mad Amin (51) dan Maknah (49) baru dilaporkan ke Mapolres Karangasem pada Senin (19/10) kemarin.

Saat melapor, Amin didampingi Kadus Karangsasak Alimudin dan Kades Bukit Wayan Sudana. Dalam laporan Polisi bernomor LP/131/X/2009/Res Karangasem disebutkan, sebelum meninggalkan rumahnya pada Manis Galungan lalu, sekitar pukul 08.30 wita, Ariyantini masih sempat mengantarkan ibunya melayat ke rumah orang meninggal di Dusun Karangcermen, Tegallingah. Setelah tiba dirumah orang meninggal, gadis ABG tersebut langsung meninggalkan ibunya dan balik kerumah.

“Ariyantini sempat dilihat memarkir motornya lanjut mengambil pakaiannya dan membawanya didalam dua buah tas dan langsung meninggalkan rumah” Beber keluarganya. Saat ibunya pulang dari malayat hanya melihat motor nangkring dan menemukan rumah dalam keadaan kosong. Awalnya sempat dicari cari kerumah tetangga maupun keteman-temannya, namun tidak ditemukan kabar beritanya.

Akhirnya orang tua korban menduga kalau anaknya kawin lari sehingga mereka mencoba menunggu datangnya pemberitahuan. Namun kabar itu tidak kunjung muncul sehingga orang tua korban memutuskan untuk melapaorkan kejadian itu ke Mapolres Karangasem.

Kepala Desa Bukit, I Wayan Sudana, SH yang ikut mengantarkan warganya malapor ke Mapolres Karangasem mengatakan baru tahu ada warga hilang setelah menerima pengaduan dari korban Dikatakan, menurut informasi, sebelum meninggalkan rumahnya pada Umanis Galungan 15 Oktober lalu, dua hari sebelumnya tepatnya pada Penampahan Galungan, ada seseorang cowok yang datang kerumah Ariyantini. ‘’Sempat ditanyai oleh empunya rumah, anak lelaki itu mengaku bernama Kadek dari Datah’’ujarnya.

Namun demikian, Kades Sudana tidak berani memastikan hilangnya Ariyantini ada kaitan dengan pemuda tersebut. ‘’Saya tidak berani memastikan ada keterkaitan dengan pemuda itu’’imbuhnya. Lanjut Sudana, meskipun demikian, nomor HP pemuda yang pernah sowan ke rumah Ariyantini maupun HP Ariyantini sendiri sempat dihubungi. Meskipun HP milik Kadek nyambung, namun tidak ada yang mengangkatnya.
Sementara itu, Pahumas AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana diminta keterangannya membenarkan adanya laporan tersebut. ‘’Kita masih menyelidiki kasus ini’’ujarnya. (Kontributor-Dek Jingga)

Berita selengkapnya klik disini..

KANDANG BERIKUT SAPI TERBAKAR KERUGIAN MENCAPAI 13 JUTA

Akibat keteledoran istrinya yang membakar sampah dekat kandang sapi, I Nyoman Open (60), warga Dusun Juntal Kelod, Desa/Kec Kubu, Karangasem terpaksa harus menelan kerugian yang tidak sedikit. Kandang sapi korban hangus terbakar yang mengakibatkan seekor sapinya mati dan seekor lainnya luka bakar.

Informasi yang dihimpun Senin (19/10) menyebutkan, apes yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 07.00 wita pada Minggu (18/10) kemarin. Cerita terbakarnya kandang sapi milik korban berawal dari kelalaian istrinya, Ni Made Taman (55). Ketika itu, sekitar pukul 06.00 wita, Taman seperti biasa pergi membersihkan ladang yang tidak jauh dari rumahnya. Kebetulan, diladang itu juga ada kandang sapi milik korban. Karena memang musim membersihkan ladang, ketika semuanya terkumpul, Taman membakarnya. Hanya saja, ketika api masih besar, Taman meninggalkannya pulang. Alhasil,,dengan bantuan angin, api menjalar kekandang hingga mengakibatkan kandang hangus.

Kandang korban yang hangus baru dikatahui sekitar pukul 09.00 wita setelah dieritahukan oleh Ni Nengah Cengkreng (60), asal Dusun Kalanganyar, Kubu. Mendapat pengaduan itu, kedua korban langsung melihatnya, ternyata seeokor sapi jantan miliknya telah mati hangus, sedangkan seekor lainnya luka bakar.

Pahumas Polres Karangsem AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana diminta keterangannya membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, akibat kejadian itu korban menderita kerugian senilai Rp. 13 juta. ‘’Ini murni akibat kelalaian istri korban. Dari oleh TKP yang dilakukan, kita tidak menemukan unsure kesengajaan’’ujarnya. (Dek Jingga)

Berita selengkapnya klik disini..

BAWA ARAK OKNUM PNS DIJUK POLISI

Gara-gara kedapatan membawa 38 liter minuman keras local jenis Arak, I Made K (50), seorang oknum PNS asal Banjar Jasri, Desa Belega, Gianyar harus berurusan dengan jajaran Reskrim Polres Karangasem. Karep ditangkap dipinggir jalan Desa Sanggem, Sangkan Gunung, Sidemen pada Minggu (18/10) lalu.

Tertangkapnya oknum PNS asal Kota Seni ini berawal dari patroli rutin minuman keras yang dilakukan jajaran Sat Reskrim Polres Karangasem pada pukul 16.00 wita. Sesampai di TKP, tim patroli menemukan seseorang yang membawa jerigen. Karena curiga, polisi menghentikan orang tersebut. Hasilnya tidak salah, orang tersebut ternyata membawa 38 liter arak.

Ditanya soal SIUP-MB segala macam, seperti biasa, pengedar miras liar ini tidak mampu menunjukkannya. Akhirnya tanpa basa-basi lagi, pelaku dan barang buktinya langsung di gelandang ke Mapolres Karangasem.
Pahumas Polres Karangsem, AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana diminta keterangannya Senin (19/10) kemarin membenarkan adanya penangkapan terhadap oknum PNS yang membawa miras. ‘’Pelaku sudah kita minta keterangan, dan barang buktinya kita sita untuk dimusnahkan’’ujarnya. (Kontributor Jingga)

Berita selengkapnya klik disini..