27 August 2008

IKUTI PEWISIK WARGA DAYA KUBU TEMUKAN MATA AIR

KUBU-Wilayah Kubu khususnya di Desa Ban yang dikenal kering kerontang dan sulit air, kini menemukan harapan baru,pasalnya didaerah tersebut ditemukan sumber air .Kejadian ini tergolong langka dan nyaris tidak dipercaya warga .Temuan mata air tersebut menurut sumber warga tak terlepas dari petunjuk dari penglingsir Jero Mangku Puseh setempat, warga yang dimotori Anggota DPRD Karangasem Tamu Sugiantara memastikan temuan sumber air di wilayah Kasian Dusun Daya Desa Ban melalui rembesan tebing.

“Dalam waktu dekat warga setempat hendak melakukan upacara mendak Toya atas karunia sumber air yang baru berhasil ditemukan ini “ Ujar Tamu Sugiantara,Rabu(27/8)

Ia menguraikan pawisik penglingsir(Tokoh masyarakat) menyebut bahwa sebelum Gunung Agung meletus di Dusun Daya disekitar wilayah kasian ada sumber air terowongan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Namun setelah Gunung Agung meletus mata air tersebut hilang hingga sekarang. Lewat pewisik itulah dilakukan penggalian di wilayah kasian. Setelah sekitar 15 hari menggali akhirnya benar saja ditemukan rembesan air tebing yang cukup besar.

Namun karena sementara debit airnya dipandang cukup penggalian dihentikan sebatas itu, menurut perkiraan warga jika dilanjutkan penggalian besar kemungkinan debitnya airnya bertambah besar lagi.
Demi kepastian akan sumber air yang ditemukan itu malah pihak Cipta Karya PU Kab. Karangasem telah turun ,hasilnya debit air saat ini sebanyak 1 liter per detik. Hal ini dinilai sangat luar biasa dan tergolong sumber air terbesar yang pernah ditemukan wilayah kecamatan Kubu.

Dengan adanya kabar gembira ini warga setempat menyambutnya dengan menggelar pertemuan dan kesepakatan warga dari 6 Dusun disekitarnya dan malah dalam waktu dekat disepakati menggelar upacara persembahan .
Tamu Sugiantara menginformasikan nantinya air dari sumber Kesian akan dialirkan menuju sejumlah Dusun secara gravitasi dengan pembiayaan dari Rotary Club dan Yayasan Bali Taman.

Keenam Dusun yang dipastikan dalam waktu dekat mendapat aliran air itu antara lain Dusun Pucang dengan 185 KK, Belong 200 KK, Cegi 67 KK, Perasan 190 KK, Pengalusan 47 KK, Daya 125 KK dan Bunga 57 KK . Sementara Dusun dibagian atas seperti Jatituhu, Darmaji dan Temakung , Cutcut dan Dlundungan belum dapat dijangkau, warga setempat sementara menggunakan model pelayanan air tangki dan cubang. Untuk Dusun lain termasuk dalam 17 Dusun se Desa Ban yang menikmati air dari yayasan Ekoturin seperti Dusun Kaliaga, Manikaji, Ban, Panek, Bonyoh memperoleh suplay dari sumber air Mampeh yang lebih kecil dari sumber air Daya.

Camat Kubu Drs. I Wayan Sutapa, M.Si mengatakan, dengan adanya penemuan sumber air di Kesian Daya Kubu maka Desa Ban praktis dapat teratasi kesulitan airnya jika kaptering perpipaan berikut Reservoirnya rampung. Sumber air yang ditemukan didalam hutan lereng gunung agung diperkirakan akan terus berair mengingat disekitarnya sistem serapan air dari kawasan hutan cukup terjamin.

Camat Sutapa menyekankan agar penggalian tidak dilakukan terlalu jauh namun sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan keseimbangan alam
Dan mengharapkan kepada warga agar tetap menghemat konsumsi air yang menjadi kebutuhan langka di wilayah Kubu.
“Untuk penyalurannya pihak Rotary Club Bali sudah menyepakati untuk mendrop peralatan dan bahan bangunan tidak kurang senilai Rp. 500.000.000, pekerjaannya dalam waktu dekat akan segara digarap” Tandasnya. (Karta)

Berita selengkapnya klik disini..

TRI HITA KARANA JANGAN HANYA LIPSTIK

SERAYA-Penjabaran dan pelaksanaan Tri Hita Karana dalam setiap Lomba Desa Adat hendaknya tidak hanya sekedar Lipstik semata. Sebagai Filosofi Agama Hindu yang bernilai tinggi implementasinya harus nyata dalam kehidupan masyarakat di Bali . Hal tersebut ditandaskan Asisten II I Wayan Arthadipa, SH,MH dihadapan krama Desa Adat Seraya ketika mengikuti Pembinaan Lomba Desa Adat tingkat Propinsi di Pura Puseh setempat (26/8)

Dikatakan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan menusia dengan lingkungannya diharapkan dapat muncul sebagai kekuatan potensi Desa Adat memelopori tata hubungan harmonis dalam konteks keterkaitan antar elemen sendi kehidupan mendasar baik sekala maupun niskala.

Ia optimis warga masyarakat Seraya Kecamatan Karangasem sebagai salah satu Desa tua dan merupakan krama Bali Mula mampu menunjukkan kiprahnya sebagai duta Kabupaten Karangasem ke Lomba Desa Adat Propinsi Bali. Prestasi yang diacapai Karangasem pada Lomba Desa Adat tahun 2007 sebagai Juara I, paling tidak dapat diimbangi dan pertahanakan.

Dikatakan, dalam Lomba Desa Adat yang terpenting adalah isinya yakni mampu melestarikan peradaban budaya, seni dan adat istiadat yang mendajdi warisan leluhur.
“Bali Dwipa Jaya dan Karangasem Santha Jagadhita adalah visi yang harus dipegang dan dijabarkan kedalam kehidupan masyarakat adat, yang merupakan aset dan kekhasan Bali .” Ujarnya.
Ia menambahakan bahwa fenomena Balisebagai pusat Hindu terbesar di tanah air memang memiliki aura berbeda dengan daerah lain serta aslinya di India . Perbedaan itu semestinya dapat dipahami umat sebagai hal yang spesifik dan memiliki aturan melalui indik-indik yang diwariskan para leluhur yang mumpuni di masa lalu.

Kelian Desa Adat Seraya I Putu Suarsa mengatakan Desa Adat Seraya meliputi Seraya Tengah, Barat dan Timur selama ini tetap disatukan oleh penyungsungan Kahayangan Tiaga ayang ada dan berpusat di Seraya Tengah. Dalam memayungi kehidupan krama Desa Adat Seraya telah dimiliki a[erangkat hukum awig-awig tertulis dalam mengatur dan menata pakraman melaksanakan kewajiban dharma agama dan dharma kahirupannya. Kendati Seraya terkenal dengan daerah kering, namun jika untuk kepentingan adat dan agama krama mengikuti semua aturan yang ada didalam awig-awig tertulis melaksanakan sukerta tata pawongan, palemahan dan paryangan dilingkup Desa Adat Seraya. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

YAYASAN PEDULI TUNA DAKSA JAKARTA SIAP BANTU WARGA CACAT DI KARANGASEM

AMLAPURA-Guna mewujudkan komitmennya membantu penyandang cacat di tanah air pihak Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta memastikan untuk siap membantu sarana kaki dan tangan palsu bagi penyandang cacat yang ada di Karangasem.

Dalam kunjungannya (26-8-08) di Balai Loka Bina Karya Amlapura, Ketua Yayasan Silvy mengatakan, saat ini pihak Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta sedang melakukan persiapan melalukan pengukuran untuk sumbangan kaki dan tangan palsu terhadap para penyandang tuna daksa di Karangasem.

Untuk itu diperlukan pengukuran pasti terbadap size dan ukuran masing-masing penyandang Gacat sehingga alatnya dapat dibuat secara tepat kepada masing-masing penyandang.
“Paling tidak melalui pemakaian alat kaki dan tangan palsu memberikan rasa nyaman dan percaya diri bagi pemakainya sehingga dapat lebih maksimal berinteraksi dilingkunganya.” Ujarnya

Kepala Kantor Sosial Dra. Sundariningsih mengatakan, penyandang tuna daksa di Karangasem berjumlah 21 Orang diantaranya 10 orang sudah tertangani. Ia menyampaikan terima kasih atas sumbangsih pihak Yayasan yang mau peduli terhadap penderita penyandang cacat khususnya cacat permanent kaki dan tangan. Alat kaki tangan palsu penting dan dibutuhkan kalangan penyandang cacat karena dapat menambah kepercayaan diri dan memberi motivasi untuk bisa berinteraksi sebagaimana layaknya orang normal.(Karta W )

Berita selengkapnya klik disini..

25 August 2008

UNR BAHAS GEPENG DI KARANGASEM

Tidak hanya Pemkab Karangasem dan sejumlah Yayasan yang mau peduli untuk mengurusi permasalahan Gepeng yang masih ada di bumi Karangasem, khususnya asal Muntigunung dan Pedaan Kecamatan Kubu. Dalam suatu diskusi reuni Alumnus Universitas Ngurajh Rai Denpasar di Taman Sukasada Ujung (24/8), menggelar diskusi berthema penanaganan Gepeng di Kabupaten Karangasem.

Rektor UNR Prof. DR. Cokorde Gede Atmaja, SH, MH didampingu Dekan Fisipol UNR Drs. I Made Sumada, MM, M.si, mengatakan, menyikapi perkembangan pembangunan politik serta aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, kini diperlukan sumbang fikir dari kalangan perguruan tinggi untuk kepentingan masyarakat.

Menyangkut proses pendidikan di Kabupaten Karangasem, Atmaja mengaku, siap membantu dengan melanjutkan menyelenggarakan proses pendidikan perguruan tinggi dari Univ. Ngurah Rai di Amlapura guna membantu peningkatan sumber daya manusia ke depan.
Menyangkut kemiskinan terutama gepeng yang masih ada di Karangasem, menurut Cok Atmaja, bahwa kemiskinan memang telah ada sejak zaman prasejarah, berkembang dalam struktur kekuasaan dietenagah masyarakat.

Sedangkan pada era perkembangannya, kemiskinan itu diakibatkan ketertinggalan dibidang pendidikan yang berakibat kebodohan masyarakat serta ketertinggalan dibidang ekonomi menyebabkan keterbelakangan dan kemiskinan. Menyangkut kondisi gepeng di Muntigunung, ditekankan, Pemkab tidak perlu melakukan pemetaan lagi dan berwacana terlalu lama namun lebih pada adanya aktion plan serta pendekatan holistik untuk melibatkan mereka dalam berbagai program pembangunan. Disamping memberi pelatihan-pelatihan juga disiapkan lapangan kerja dan dipayungi dengan landasan hukum yang jelas sehingga mereka bisa kembali pada aktifitas positif(W.034)

Berita selengkapnya klik disini..

DEPUTI MENKOP TINJAU PASAR BEBANDEM

AMLAPURA-Deputy Mentri Koperasi Ikhwan Asrin Kemarin melakukan tinjauan langsung kondisi Pasar Bebandem Karangasem yang oleh Pemkab Karangasem hendak dibangun kembali pasca terbakar sebelumnya selain itu juga dibahas rencana membangun sarana Pasar Seni di wilayah Kecamatan Manggis.

Deputi yang didampingi Asisten Deputi bidang tehnis merancang pola bantuan pembangunan dua sarana pisik tersebut diharapkan melalui pola Koperasi sehingga bisa mengarah pada segi pengembangan Koperasi dalam suatu skema anggaran tugas pembantuan.

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, mengatakan, rencana pengembangan dua pranata vital itu dimaksudkan untuk mendorong aktifasi sektor pariwisata dapat bersinergi dengan sektor Koperasi yang berdampak Multi Player Efect dalam implikasinya, sebagai upaya untuk membangkitkan potensi Kopinkra, UMKM di Kabupaten Karangasem guna mengembangkan potensi unggulan pariwisata pasca pembangunan Dermaga Cruise di Tanah Ampo Manggisd.

“Guna menyongsong peluang tersebut diperlukan terobosan menggarap sektor pendukung kerajinan masyarakat khas Karangasem untuk diwadahi dalam Pasar Seni dan aneka ikutannya sehingga dapat memberi daya tarik untuk paket kunjungan di Karanagasem. Selama ini banyak tamu kecewa karena padagang mengejar-ngejar mereka untuk menjajakan barang dagangannya, karena belum punya wadah. “ Ujara Bupati Geredeg

Sementara itu Deputy Ikhwan Asriel mengatakan kunjungan ke Kabupaten Karangasem atas undangan Bupati Karangasem tersebut sebelumnya sudah berkunjung ke Departemen Koperasi, Ia mengakui Karangasem sudah mulai banyak mengalami perkembangan .Pihaknya memuji langkah Bupati Geredeg dalam membela kepentingan masyarakatnya terutama dalam hal membangun berbagai pranata dan sektor kehidupan, mengembangkan potensi daerah yang berdampak memberi peluang keuntungan bagi masyarakat Karangasem.

Menyinggung tentang Perkoperasian,Deputy Ikhwan mengharapkan agar pembentukan koperasi lebih dipermudah dan tidak terkesan membebani masyarakat dengan harapan kemajuan yang diinginkan melalui jaringan koperasi segera diraih masyarakat.

“Kemajuan sektor Koperasi dan UMKM pada dasarnya adalah mendorong laju perekonomian dan pertumbuhan pembangunan yang akan berpangaruh pada peningkatan pendapatan, daya beli serta taraf kesejahteraan secara umum. Kepada para notaris agar menyadari bahwa legalisasi lembaga Koperasi bukan ajang mencari keuntungan tetapi lebih pada bentuk pelayanan masyarakat yang kini diperlukan.

Jika pola pelayanan masih sifatnya birokratis, mempersulit, biaya mahal, kepastian waktu tak jelas maka ekonomi masyarakat tak akan pernah maju. Permodalan, pemasaran, pembinan kelembagaan/ SDM dan kerjasama mitra adalah bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten yang bisa dilakukan untuk mendorong sektor riil, UMKM serta menuntaskan kemiskinan dan pengangguran. “ Paparnya (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

24 August 2008

MENAKERTRANS TEKANKAN PEMKAB SERIUS ATASI PENGANGGURAN

AMLAPURA-Menteri tenaga kerja dan Transmigrasi(Menakertrans) Dr.Ir Erman Suparno MBA.M.Si ,Sabtu(23/8) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karangasem ,kunjungan menteri itu terkait sosialisasi dan realisasi program aksi Gerakan Penanggulangan Pengangguran(GPP) untuk wilayah propinsi Bali.

”Program aksi GPP merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja dalam rangka menanggulangi pengangguran dan kemiskinan yang pelaksanaannya meliputi berbagai daerah diseluruh Indonesia “ Terang Menakertrans Suparno saat membuka secara resmi rangkaian kegiatan pelaksanaan program aksi GPP Propinsi Bali tahun 2008 yang dipusatkan di Taman Sukasada,Ujung Karangasem .
Dalam kesempatan tersebut Menteri disambut jajaran Dinas Pemprop Bali,Bupati Karangasem,I Wayan Geredeg,beserta Wabup Lanang Rai dan jajaran instansi Pemkab Karangasem.

Lanjut dipaparkan ,untuk Propinsi Bali pada tahun 2008 dialokasikan dana sebesar Rp.17.323.761.900 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.460 orang.Alokasi dana program aksi GPP untuk mendukung program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian itu disebutkan terdiri dari dana tugas perbantuan sebesar Rp.6.399.534.000.dana dekosentrasi sebesar Rp.6.356.938.000 serta bantuan langsung dari Menakertrans sebesar Rp.4.567.289.900.-

Disebutkan Menteri,dana sebesar itu dialokasikan untuk mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi kegiatan padat karya infrastruktur dan pruduktif ,tenaga kerja mandiri ,tenaga kerja pemuda mandiri professional,penerapan teknologi tepat guna,kewirausahaan,job fair,subsidi program pelatihan ketrampilan ,serta peningkatan kemampuan dan ketrampilan masyarakat melalui subsidi program pelatihan .Mobile training unit(MTU) kejuruan las BLK Singaraja,pembangunan BLK Bangli dan peralatan pelatihan BLK Karangasem serta mobil K3 dan peralatan uji.

“Dalam program aksi GPP Bali 2008 mencangkup pelaksanaan program pokok ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang meliputi program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja,program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja,program perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja,program pengembangan wilayah strategi dan cepat tumbuh,program pengembangan wilayah tertinggal serta program jaminan sosial tenaga kerja “ Urai Menakertrans.

Dalam rangkaian kegiatan program Aksi GPP,Menakertrans juga memberikan bea siswa bagi anak pekerja PT Jamsostek,melakukan pelepasan calon tenaga kerja ke Amerika termasuk calon naker asal Karangasem yang mendapat penggodokan di BLK, pelepasan pemagangan ke Brunai Darussalam,serta mengukuhkan pengurus daerah Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso(APMISO) Bali.

Dalam kesempatan tersebut Menakertrans mengharapkan kepada Pemerintah daerah agar meneruskan program ini,Ia berharap GPP tidak hanya berhenti pada pelaksanaan program aksi semata ,tetapi ditekankan agar menjadi sebuah tahapan perjuangan yang lebih besar.”Melalui program ini kita harapkan Pemerintah daerah senantiasa ikut andil dalam mewujudnyatakan sasaran yang hendak dicapai yakni dimulainya gerakan masyarakat Propinsi Bali untuk mewujudkan perubahan dan pembaharuan dalam membangun budaya kerja (Workfare) menuju manusia Indonesia yang produktif “ Harap Menakertrans.

“Hal ini dibutuhkan kerjasama yang erat anatara Pemerintah pusat,Pemerintah daerah serta kalangan dunia usaha agar secara bersama-sama melakukan perluasan kesempatan kerja ,meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,menciptakan iklim usaha yang kondusif serta terjalinnya hubungan yang harmonis antara pengusaha dan pekerja “ Imbuhnya.(Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

14 August 2008

BALEG DPR-RI JARING MASUKAN KE KARANGASEM

AMLAPURA-Badan Lageslatif DPR-RI dipimpin Ketua Rombongan FX. Sukarno, SH melakukan kunjungan on the spot ke Bali dalam rangka menjaring masukan penyusunan Undang-Undang Pembangunan Perdesaan, Saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Karangasem Rabu(13/8), rombongan diterima Sekda Kabupaten Karangasem I Made Madri, SH, Msi. di Wantilan Pemkab Karangasem.

Sekda Madri mengatakan, Kabupaten Karangasem yang terletak di ujung timur Bali memiliki luas wilayah 81% lahan kering terdiri dari 8 Kecamatan, 78 Desa termasuk 3 Kelurahan dan 600 Dusun/Banjar Dinas. “Pembangunan Karangasem pada umumnya dititik beratkan pada bidang pertanian dalam arti luas, untuk mengentaskan 20.272 rumah tangga miskin yang masih dimiliki” Terangnya Masalah pembangunan pedesaan, Lanjut Madri, pemkab Karangasem telah melakukan pemberdayaan Pemerintahan Desa melalui penyusunan payung hukum Perda yang telah disahkan dan dilaksanakan.

Ketua rombongan FX Sukarno, SH memaparkan tujuan kunjungannya menyebutkan, dalam program Badan Legeslatif melalui Pogram, Legeslatif Nasional (Prolehnas) tim memandang perlu untuk melakukan penjaringan masukan mematangkan UU tentang Pembangunan pedesaan yang akan disusun. Diakui Sukarno ,Bali sebagai daerah yang kaya akan peradaban budaya dengan kekhasan Desa Adatnya merupakan asset nasional yang layak dilestarikan. Terkait kekhasan potensi itulah kehadiran UU Pembangunan Perdesaan hendak mengakomodir khasanah tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Latar belakang disusunnya UU karena perlakukan terhadap desa belum maksimal, padahal desa merupakan ujung tombak dan basis pembangunan nasional, sehingga diperlukan untuk menjembatani dan memfasilitasi peluang untuk mengangkat eksistensi desa sebagai subyek pembangunan.” Ujarnya

Wakil Ketua rombongan Pataniari Siahaan menambahkan perangkat desa dapat membantu tim dari Baleg DPR dalam penyusunan undang-undang dengan memberikan gambaran secara jujur dan transparan menyangkut potensi, kendala, hambatan serta kondisi senyatanya sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang relevan dengan rancangan yang hendak dibuat.

Anggota Baleg DPR RI lainnya Permadi, SH menegaskan Bali harus berani membentengi khasanah kekayaan asset budayanya yang adiluhung.
“Jika Bali dibiarkan dilanda modernisasi tanpa mau melindungi kearifan budaya lokal yang berlandaskan nafas agama Hindhu serta tata arsitektur tata ruang Asta Kosala-Kosali maka suatu ketika peradaban Bali bakan hilang ditelan zaman.” Ujarnya mengingatkan. Ia juga mengkritik kebijakan pembangunan yang betumpu pada materialisme, modernisme yang cenderung meminggirkan nilai-nilai warisan leluhur yang agung. Ia mencontohkan di Bali sebaiknya tidak ada bangunan melebihi pohon kelapa dan mempertahankan gaya arsitektur khas Bali yang tahan gempa, mengingat Bali ada di daerah jalur gempa.

Usai dialog tim Baleg DPR yang terdiri 7 orang masing-masing FX. Sukarno, SH, Pataniari Siahaan, I Nyoman Gunawan, SH, Permadi, SH, Sudjud Siradjuddin, SH, MH dan HM Junaedi, SE, melanjutkan perjalanan menuju Desa Pertanian Sidemen sebelum kembali ke Denpasar.(Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

MENDAGRI H.MARDIYANTO TEKANKAN PELESTARIAN TRADISI DAN PRINSIP MENYAMA BRAYA

AMLAPURA-Sebagai aset kearifan lokal ,tradisi Bali adat budaya serta prinsip menyama braya yang dilandasi spirit Agama Hindhu, hendaknya dapat dipelihara dan ditingkatkembangkan aplikasinya dalam kehidupan masyarakat Bali. Demikian ditandaskan Mendagri H. Mardiyanto dalam sambutan tertulis dibacakan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, saat bertindak selaku Inspektur Upacara peringatan Hut Propinsi Bali.Kamis (14/8) di Lapangan Candrabuana Amlapura.

Lanjut dipaparkan, semangat menyama braya yang dimiliki masyarakat Bali telah terbukti dengan suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilgub) dapat berjalan lancar. Semangat persatuan dan kebersamaan itu diharapkan Mendagri Mardiyanto untuk dapat diteladani dan dipedomani untuk menyukseskan agenda yang sama tingkat nasional yakni Pemilihan legeslatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2009.

Menyangkut lembaga adat dietekankan Mendagri, lembaga tradisional berupa Desa Adat ataupun Desa pakraman sebagai benteng utama ketanahan masyarakat Bali diminta dapat lebih diberdayakan guna mempertahankan dan melestarikan kebudayaan dan kesenian Bali secara menyeluruh. Demikian pula bagi asyarakat luar Bali yang ada di Bali hendaknya memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian adat vdan budaya Bali.

“Melalui semangat mendalam filosofi Tri Hita Karana yang diwariskan leluhur memiliki arti penting keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam lingkungan dan manusia dengan manusia. Nilai-nilai adiluhung itu jika terus secara konskwen dilaksanakan niscaya amasyarakat Bali dapat mewujudkan Bali jagadita yaitu Bali yang sejahtera lahir bathin kini dan dimasa yang akan datang” Paparnya

Sementara dibidang pemerintahan ditekankan, agar terus didorong peran swasta dan masyarakat sebagai pilar dalam rangka mewujudkan good government dan good governance, seraya mendorong dan mengarahakan masyarakat turut serta dalam pengambilan keputusan.

Upacara yang diisi dengan Pembacaan Pancasila, UUD 45 Panca Prasetya Korpri dan Dasa Dharma serta pembacaan doa diikuti oleh Peleton TNI/Polri, Hansip, Korpri, Mahasiswa dan Pramuka, dihadiri Muspida Wakil Bupati Karangasem Drs, IGL Rai, Ketua DPRD I Wayan Suakadana, S.sos, Sekda I Made Madri, SH, M.si, Wakil Ketua DPRD I Gusti Bagus Karyawan, Anggota DPRD serta Pimpinan Instansi di Jajaran Pemkab Karangasem.(Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

SEPUH PESEPEDA KARANGASEM BERSAMA KAPOLRES GELAR TOUR BERSEPEDA KELILING BALI

AMLAPURA-Pesepeda sepuh dan Pemegang Rekor MURI Pejalan Kaki Tersepuh usia diatas 60 tahun I Dewa Gede Rai asal Amlapura bersama Kapolres Karangasem AKBP Drs. Istiyono serta sejumlah penghoby bersepeda lainnya melakukan Tour The Bali dilepas Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,Kamis (14/4) di Lapangan Tanah Aron Amlapura.

Menurut I Dewa Gede Rai, kegiatan bersepeda dilaksanakan terkait Hut Proklamasi kemerdekaan RI ke 63 serta 100 tahun kebangkitan nasional sebagai cermin rasa nasionalisme menghargai para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raganya dalam mempertahankan kemerdekaan.

Informasi yang disampaikan Plt.Kabag Humas dan Protokol Pemkab Karangasem,I Nyoman Wage .Ama.SH ,Rencananya recor bersepeda dalam usia sepuh berkeliling Bali juga akan didaftarkan ke MURI pusat, jika memang nanti penilaiannya ada dan berhak memperolehnya kemungkinan MURI kedua diraih dari kegiatan bersepeda setelah kegiatan jalan cepat sebelumnya.(Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

MESKI BIKIN MACET GERAK JALAN HUT-RI TETAP JADI HIBURAN WARGA KOTA

AMLAPURA-Setiap menyambut perayaan tujuh belas agustusanHUT_RI) selalu diikuti dengan Lomba Gerak jalan sebagaimana juga didaerah-daerah lain. Khusus di Karangasem dalam pantauan media ini aktifitas gerak jalan mulai dari tingkat SD yang dilaksanakan 8 Agustus lalu yang diikuti 40 peserta, SD putri 47 peserta, disusul tingkat SMP putra 35 peserta, SMP putri sebanyak 49 peserta, SMA putra sebanyak 32 peserta, SMA putri sejumlah 30 peserta, Gerak Jalan 8 Km umum putri sebanyak 27 peserta, GJ 17 Km Umum putra sejumlah 29 peserta,yang berlangsung Rabu(13/8) serta ajang gerak jalan yang paling ditunggu yakni Gerak Jalan 45 Km yang akan berlangsung pada 16/8 mendatang yang dipastikan akan diikuti 44 peserta.

Meski setiap perhelatan Gerak jalan ini selalu menimbulkan kemacetan diruas-ruas jalan umum yang dilalui namun disisi lain sebagian besar warga justru menikmati moment-moment seperti itu sebagai bagian dari hiburan ,hal itu terbukti hampir disetiap ruas jalan yang dilalui barisan gerak jalan ini dipadati warga tua muda yang sengaja turun menyaksikan maupun memberi semangat para peserta yang berlaga.

Kondisi demikian juga diakui Kabid Binmudora I Gusti Lanang Ngurah mengatakan, menurutnya Lomba gerak jalan memang digemari dan menjadi hiburan segar bagi warga Kota Amlapura, bahkan penontonya tidak jarang berdatangan dari luar kota.

“Memang disatu sisi kegiatan gerak jalan ini menimbulkan kemacetan ,tapi disisi lain hal ini sangat menghibur warga masyarakat kota dan sekitarnya malahan ajang gerak jalan 45 yang menjadi puncak dari aktifitas ini sudah ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat sebagaimana layaknya merayakan pesta mterlebih pelaksanaan gerak jalan panjang ini melalui banyak desa dan berlangsung dari sore hingga larut malam.Demi itu warga rela menunggu dan bergadang yang jelas seperti pelaksanaan sebelumnya hal itu disambut antusias dan sangat meriah “ Ujarnya optimis. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

11 August 2008

JELANG PUNCAK KARYA DI LEMPUYANG PENGHAYAH MEMBLUDAK

ABANG-Menjelang Puncak Karya Piodalan Lan Padudusan di Pura Kahyangan Lempuyang Luhur yang jatuh pada tanggal 21 Agustus 08 mendatang, panitia Karya terus melaksanakan persiapan khususnya pada bagian perlengkapan Upakara.

Ketua Umum Karya I Putu Aryawan, Bsc, menginformasikan memasuki persiapan pelaksanaan karya masyarakat nampak antusias ngayah(Kerja bakti) tercatat dalam setiap harnya bisa mencapai 800 orang..

“Kekuatan inti krama pengayah yang ditopang warga sekitar pengempon pura seperti krama Desa Adat Purwayu, Ngis, Tista, Basangalas, Gamongan secara bergiliran didukung krama dari luar daerah terutama dari berbagai organisasi, sekolah serta partisipan dari Desa-Desa Adat lainnya.” Terangnya

Dalam pantauan media ini berbagai aktifitas menyambut puncak karya telah digarap antara lain pembuatan berbagai sarana - prasarana upakara seperti piranti tawur, catur, nyuci maupun kelengkapan lain seperti klatkat, jejahitan dan metanding.
Selain dari berbagai organisasi maupun sekolah , semeton Kepolisin Resort Karangasem turut serta melaksanakan kebersihan / Mereresik.

Saat ini dijelaskan Aryawan penyelesaian sarana upakara sudah mencapai 70 % termasuk persiapan pisik tempat-tempat upakara pada 5 lokasi upacara antara lain Pesimpenan, Penataran, Telaga Mas, Pasar Agung, Puncak Luhur sebagai satu rangkaian pelaksanaan upakara.

Panitia lain,I Made Jati mengatakan masih ada sejumlah perlengkapan upakara yang masih kurang antara lain Kambing 2 ekor, Penyu 2 ekor, Petu 1 ekor, Angsa 1 ekor, Bawi untuk upakara 5 ekor, Bebek 1700 ekor serta Pisang Maadan dan perlengkapan yang terbilang dan langka lainnya .

Namun pihak panitia berjanji secepatnya akan mengusahakan termasuk juga memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk ngayah di Pura yang juga dikenal sebagai salah satu Sad Kahyangan Jagat yang dipercaya sebagai tempat berstananya Ida Betara Hyang Gni Jaya – Manifestasi Dewa Iswara itu.

Panitia juga mengimbau , bagi pemedek yang hendak tangkil ke Pura Lempuyang agar tidak bertepatan dengan Puncak Karya tanggal 21 Agustus 2008, melainkan dipersilahkan memilih pada hari-hari selama Nyejer yakni dari tanggal 22 – 31 Agustus 2008. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

05 August 2008

DITUDING TERPURUK DISDIK ANGKAT BICARA

AMLAPURA-Dunia pendidikan di Karangasem akibat kegagalan UAN kemarin menimbulkan tudingan miring dan malah dinilai kian terpuruk ,kondisi ini seakan melengkapi identitas Karangasem sebagai Kabupaten termiskin dan terkering di Bali.
Adanya tudingan demikian nampak membuat gerah pihak Dinas Pendidikan Mereka intinya membantah tudingan demikian..

“Kemajuan bidang pendidikan Karangasem tidak benar terpuruk, sejumlah catatan prestasi yang layak dihargai hendaknya tidak dipandang sebelah mata.
Demikian ditandaskan kabag TU Dinas pendidikan Karangasem Drs. I Putu Arnawa, S.Ag, M.Si, seijin Kadisdik I Wayan Wirta.Selasa(5/8) di Amlapura

Arnawa Memang mengakui memperoleh hasil kurang memadai dibidang UAN tahun ini tetapi tahun lalu disebutkannya cukup berhasil, dan prestasi memperoleh Adiwiyata tingkat SD juga menorehkan prestasi tersendiri bagi pendidikan Karangasem. Sedangkan prestasi lainnya antara lain, lima Siswa dan 2 Guru asal Kabupaten Karangasem berhasil menembus tingkat nasional mengikuti Lomba Olimpiade Sain 2008.

Lanjut Ia mengurai siswa-siswa berprestasi tersebut diantaranya I Wayan Punia Raharja siswa SMANSA bidang study Kebumian berangkat ke Makasar (6/8), I Nengah Enteg Murid SD 2 Tianyar Tengah mengikuti Kreatifitas Membuat Jukung 2008, Ni Made Sutiani siswi SMP N 3 Kubu ambil bagian dalam Jambore Pendidikan Non Formal (PNF) di Semarang Agustus 2008. Sedangkan Sutini siswi dari Dusun Telaga Sibetan Karangasem melaju ketingkat nasional setelah berhasil menjuarai seleksi kejuaraan yang sama se Propinsi Bali. Sebelumnya 2 siswa masing-masing Moh Al Fikri siswa SMPN 2 Amlapura juga sukses mengikuti Lomba Nasional dibidang Story Telling dan Putri Oktalinda mengikuti Lomba Pidato Bidang Keagamaan.

Tak hanya siswa tapi Guru juga menunjukkan prestasi dan berkiprah ke pentas nasional ,disebutkannya I Wayan Daging Kepala Sekolah SD 3 Datah Abang berhasil setelah ditetapkan sebagai Guru Berprestasi terbaik tingkat Propinsi Bali dan I Gede Armandika, S.Pd Guru Matematika SMP 5 Amlapura yang akan berlaga dalam Lomba Design Grafis.

Sebelumnya Guru berprestasi tk Nasional adalah I Gede Ariyasa saat menjadi Guru SMA Sidemen tahun 2003 kini menjabat Kepala Sekolah SMP I Amlapura. Demikian pula Guru Berprestasi Ni Negah Sari, S.Pd, M.Si yang kini menjabat Kepsek SD 4 Baturinggit juga menyandang Guru berprestasi nasional tahun 2005. Sedangkan dtingkat TK Guru Pembina TK Negeri Karangasem Ni Wayan Parmiti, Ama juga meraih prestasi nasional peringkat V tahun 2007 menyusul rekannya Ni Ketut Sukanganti, S.Pd Guru TK Kuncup Mekar Subagan berprestasi tk nasional tahun 2004 lalu.

Arnawa menambahkan, sesungguhnya pendidikan Karangasem dari sisi prestasi anak didik dan guru cukup dapat dibanggakan baik ditingkat propinsi maupun nasional, namun menurut Arnawa karena permasalahan pendidikan Karangasem demikian luas dan multidimensi sehingga seolah menenggelamkan prestasi yang dicapai. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

BRIGAS HARAPKAN PEMKAB SERIUS ATASI KEKURANGAN AIR DI SERAYA

SERAYA-Komunitas warga Karangasem perantauan yang tergabung dalam Barisan Karangasem Bersatu(Brigas) mengharapkan Pemkab Karangasem lebih serius mengatasi kekurangan air disejumlah kawasan kritis di Karangasem khususnya di Desa Seraya. Mereka terkesan menyayangkan persoalan klasik di Bumi Lahar itu nyaris terulang dan terulang..

“Dari sekian kali pergantian kepemimpinan persoalan air yang kerap diwecanakan nyatanya belum juga bisa teratasi ,kami sangat sedih dengan kondisi demikian ,harusnya ada upaya nyata yang bisa dilakukan sekalilagi tentunya dengan keseriusan” Ujar Ketut Suta Pimpinan Brigas didampingi Sekjen Brigas, Suryadharma saat turun gunung bersama jajaran pengurus dan anggotanya memberikan sumbangan air bersih ke wilayah Seraya Barat dan Tengah beberapa waktu lalu

Suta juga menilai pembangunan embung kurang efektif di kawasan seperti Seraya karena hanya berfungsi menampung air padahal didaerah itu nyaris jarang turun hujan dan tidak ada sumber air yang bisa ditampung .Ia membandingkan cara mengupayakan air bisa saja diupayakan seperti di Jimbaran yakni melalui sumur bor atau solusi lain yang dianggap memungkinkan .”Bisa saja kan kita belajar dari daerah-daerah lain untuk mencari jalan keluar atau mentenderkan pengerjaan penyaluran air kekawasan itu,kalau mau serius tidak ada yang tidak mungkin “ Ujarnya.

Brigas yang merupakan organisasi Independent yang belakangan cukup konsen dengan berbagai persoalan sosial di Karangasem itu juga kurang setuju jika persoalan kekeringan ataupun kemiskinan di Bumi lahar Karangasem dijadikan komoditi politik.menurutnya niat dan tekad untuk membantu saudara-saudara kita disana itu jauh lebih penting tanpa harus ada kepentingan ini itu.

Pada kesempatan tersebut Brigas menyalurkan sumbangan berupa 72 Tangki Air yang akan diberikan bertahap hingga seminggu.Sumbangan ini secara diserahkan kepada Perbekel Seraya Tengah,I Ketut Badra dan Perbekel Seraya Barat I Made Ripa “Apa yang kita lakukan semata karena rasa peduli sebagai sesama warga Karangasem ,walaupun nilainya tidak besar tapi mudah-mudahan ini bisa sedikit membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah dilanda kekeringan “ Imbuh Suryadarma. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

04 August 2008

Kepala Dinas Pendidikan Karangasem Bersama 10 Anak Buahnya Ditetapkan Jadi Tersangka

AMLAPURA—Senin(4/8) benar-benar menjadi moment mengejutkan bagi jajaran Dinas Pemkab, maupun masyarakat luas ,pasalnya Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik)Pemkab Karangasem ,Drs. I Wayan Wirta bersama dengan 10 anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Amlapura terkait kasus dugaan Korupsi .Lho kok Bisa..??

Penetapan sebagai status Tersangka terhadap Kadisdik itu dibeber langsung oleh Kepala Kajari Amlapura H Sumarsono didampingi Kasi Intel, Kajari Amlapura Wayan Wiradarma SH.
Ke 11 tersangka tersebut diduga telah melakukan tindakan melawan hukum. Yakni penyelahgunaan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun 2007.
Pihak Kejari mengemukakan sebelumnya telah melakukan penyidikan lanjut ke Penyelidikan dengan memeriksa 59 orang Kepala Sekolah se Kabupatan Karangasem. "Setelah kasus ini mencuat kita di Kejaksaan telah melakukanpenyelidikan dan penyidikan sejak 10 hari lalu," Beber Sumarsono
“Dari hasil penyidikan tersebut ,akibat ulah tersangka telah menyebabkan kerugian Negara sebesar Rp 206,5 juta. Dana ini bersumber dari pemotongan yang dilakukan kepada 59 proyek DAK untuk Sekolah Dasar dengan potongan masing masing sebesar Rp 3,5 juta kepada sekolah penerima DAK tersebut.” Imbuhnya

Selain Kadisdik ,Wirta dua orang stafnya yakni Kabid P2SP
Made Darta dan Kabid Sarana dan Prasarana Gusti Lanang Taman dan
delapan Kepala UPT se Kabupatan Karangasem juga ditetepkan sebagai
tersangka. Bahkan disebutkan pengenaan status tersangka terhadap mereka sudah ditetapkan sejak 28 Juli lalu status tersangka mereka sudah kita tetapkan
Kabar soal penyalahgunaan DAK di Dinas Pendidikan sebenrnya sempat terendus sejak 2 bulan lalu.

Namun proses penyidikan dan penyelidikan terhadap khasus yang menghebohkan
di Karangasem ini terkesan tertutup .Sebagaimana diakui Sumarsono ,hal tersebut ditempuh pihak kejaksaan guna memperlancar proses penyidikan dan penyelidikan
“Intinya kita tidak ingin kasus ini heboh duluan sebelum kita berhasil mengumpulkan data-data yang kita perlukan, karena kondisi demikian bisa saja mengganggu proses penyidikan ,jika sudah lengkap tentunya kita akan beber “ Ujarnya .
Terlebih menurutnya kasus ini melibatkan banyak orang dengan saksi-saksi
mencapai 64 orang saksi.
"Hari ini kita beberkan karena bukti bukti
pelanggaran hukum sudah kita kantongi," ujar Jaksa asal Blora Jateng ini kepada Wartawan diruang kerjanya ,Senin(4/8)

Meski Ia tidak merinci bukti-bukti yang dimasksud ,yang jelas pihaknya mengaku sudah punya bukti kuat untuk memutuskan 11 orang sebagai tersangka. Malah lanjut Sumarsono tidak menutup kemungkinan khasus ini akan berkembang dengan bertambahnya tersangka baru. Karena itu pihaknya mengaku masih terus mengembangkan kasus ini
Sementara pada saat bersamaan kembali dipanggil Kadis Pendidikan Wayan Wirta. sebagai saksi untuk kasus tersangka lainya. Dimana sebelumnya Ia sempat dipanggil namun tidak datang Karena alas an sakit Selain Kadis Pendidikan .

Kejaksaan juga memanggil dan memeriksa tersangka dari 8 KUPT. Mereka adalah Made Regeg (KUPT Kubu), Ketut Bangkolan (Abang), Gede Wijaya (Kota), Ni Ketut Ardani (Rendang), IB Alit (Selat), Nengah Yudastra (Bebandem), Wayan Sudiasa (Manggis) dan Wayan Keneng Ekaputra (Sidemen).

Informasi yang diperoleh media ini , potongan sebesar Rp 3,5 juta terhadap dana DAK 2007 itu diambil olah KUPT masing masing Rp 1 juta. Sementara sisanya diberikan ke Wirta, Darta dan Lanang Taman yang disebutkan bertugas mengambil uang potongan tersebut dari KUPT. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

03 August 2008

NGABEN SPEKTAKULER DI DESA ANGANTELU


Beginilah situasi Ngaben(Kremasi) Masal yang berlangsung di Desa Adat Angantelu,Manggis Karangasem,sedikitnya 800 Sawo yang terdiri dari beberapa kumpulan Dadia diantaranya,Tangkas Kori Agung,Arya Wang Bang Pinatih,Warga Tutuan,dll sejak 19 Juli lalu secara beruntun hingga 5 Agustus ini masih berlangsung.Jutaan warga hadir memenuhi jalur sepanjang Setra Adat Angantelu .Palaksanaan upacara khususnya Ngaben di Desa ini sejak dulu selalu berlangsung secara spektakuler.

Berita selengkapnya klik disini..

NGABEN DI ANGANTELU



Suasana Pengabenan di Desa Adat Angantelu ,Manggis Karangasem

Berita selengkapnya klik disini..