26 August 2009

KKM RAIH SERTIFIKAI ISO


Kontroversial Koperasi Karangasem Membangun (KKM) nampaknya tdk pernah berakhir setelah sempat dibekukan aktifitasnya pada beberapa bulan lalu,kini koperasi yg dimotori Putu Kertia Cs,malah menerima sertifikat ISO 9001:2008 yang diberikan Worldwide Quality Assurance (WQA). Penyerahan sertifikat dilakukan langsung oleh General Manajar WQA, Widayanti pada Rabu (26/8) dilantai empat Gedung pusat KKM, Jalan Ahmad Yani, Subagan Amlapura.

Yang cukup mengejutkan,Widayanti mengatakan, KKM merupakan satu-satunya Koperasi di Indonesia yang mendapat sertifikat berlabel ISO. ‘’KKM merupakan Koperasi pertama yang mendapat sertifikat ISO’’ujarnya dihadapan beberapa pengurus KKM.

Widayanti berharap program yang dirintis KKM yang dinilai mensejahterakan rakyat bisa dijadikan ikon bagi Koperasi di Indonesia karena mampu mengangkat unit-unit koperasi kerakyatan.

Lanjut Widayanti, pemberian sertifikat ini dilakukan karena melihat komitmen KKM dan juga telah dinyatakan lulus dengan memenuhi criteria yang telah ditentukan sehingga oleh pihak WQA, KKM dinilai layak mendapatkan sertifikat. ‘’Tanpa komitmen dari top menejemen, ISO tidak akan mengeluarkan sertifikat’’ujarnya.

Dengan diberikannya sertifikat ini, pihaknya akan terus memantau KKM, sebaliknya harapnya KKM harus lebih memperbaiki dirinya. Setiap 6 bulan atau 1 tahun, pihak WQA akan terus mengunjungi guna melihat komitmen tersebut apakah terus berjalan atau mandeg.

Menurut Widayanti pemberian sertifikat ini memiliki peran yang besar baik secara eksternal dan internal. ‘’Secara internal sendiri sertifikat ini berguna untuk pengembangan usaha guna memberikan kepuasan kepada pemegang saham, nasabah maupun pihak lainnya yang berkepentingan’’paparnya panjang lebar.

Sementara itu Yuda dari pihak Konsultan memberikan support kepada KKM agar mampu mengangkat perekonomian berbasis kerakyatan. ‘’Ini semua tergantung dari komitmen manajemen KKM. Dengan adanya sertifikat ISO menandakan pihak KKM komit’’ujarnya.
Dalam penyerahan sertifikan tersebut, dari pihak KKM nampak Ir. Made Mahendra, Made Mintaka dan top manajemen lainnya.

Sementara pantauan dilapangan, antrean panjang masih terjadi bagi nasabah yang akan menarik uangnya yang tertanam di KKM. Sejak pagi, antrean terjadi yang mendapat pengawalan aparat keamanan (Krt)

Berita selengkapnya klik disini..

BUPATI GANDENG LOLAK CS,PERANGI NARKOBA DI KARANGASEM

Untuk memerangi keberadaan narkoba yang disinyalir telah merembet kesegala lapisan masyarakat, berbagai upaya terus dilakukan. Salah satunya dengan gebyar penyuluhan yang disertai kupon door price. Gebyar penyuluhan narkoba yang berlangsung di Gedung Kesenian, Amlapura, kemarin juga dimeriahkan pelawak kondang Lolak Cs.

Gebyar penyuluhan narkoba diikuti 750 siswa, Sekeha Truna-Truni dan berbagai eleman masyarakat. Penyuluhan tersebut juga dihadiri Kapolres Karangasem AKBP Amur Candra Juli Buana, Wakil Bupati I Gusti Lanang Rai dan beberapa pejabat lainnya.

Kalakhar Badan Narkoba Propinsi Bali I Gusti Ketut Budiartha, SH, MM mengakui, peredaran narkoba di Indonesia sudah merata keseluruh lapisan masyarakat. Kondisi ini dinilai sangat parah, rumit dan berbahaya. ”Indonesia adalah pasar potensial sindikat peredaran Narkoba’’akunya. Tercatat, 3,2 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pecandu narkoba. Penggunaannya juga berbeda-beda diantaranya, ratusan ribu menggunakan jarum suntik dengan aset dana yang dibelanjakan mencapai trilyunan.

Lanjutnya, menurut data KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) ada 36 ribu pengguna jarum suntik. ”Ini berarti ada 36.000 gram heroin disuntikkan setiap hari dengan harga per gram 1 juta berarti Rp. 36 milyard per hari. Heroin masuk ke Indonesia sehari 36 Kg, satu bulan bisa mencapai 1 ton’’paparnya.

Sementara itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengaku salut dengan usaha tim gebyar penyuluhan dari Kalakhar Badan Narkoba Propinsi Bali yang telah megalokasikan kegiatan gebyar penyuluhan narkoba di Karangasem. Bupati mengajak pemuda menyatakan perang dengan narkoba menyusul demikian berbahanya dampak narkoba bagi kehidupan pemuda.

”Memerangi narkoba memerlukan konsentrasi, tekad bulat dan komitment untuk membangun daerah khususnya gerakan mencegah dan membrantas narkoba dan peredaran gelapnya”ujar Bupati. ’’Di Karangasem kasus narkoba memang belum nampak tetapi namun tetap dituntut kewaspadaan yang tinggi atas kerjasama Pemkab Karangasem dengan elemen masyarakat guna membentengi masyarakat’’imbuhnya. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

24 August 2009

GAULI ABG, PNS DIPOLISIKAN

Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Karangasem I Gede Putra Tirtayasa (37) sarjana Kesehatan telah mencemarkan korpnya krn berlaku bejat diduga menggauli anak dibawah umur. Tiertayasa yang merupakan petugas bagian sanitasi Puskesmas Rendang asal Banjar Gria, Payangan, Gianyar diciduk aparat setelah diketahui mengajak menghinap gadis ABG sebut saja bernama Bunga (nama samaran) di mes Puskesmas Rendang.

Oknum PNS yang telah memiliki tiga anak ini. Nekat berusaha merenggut kehormatan siswi kelas III SMP disalah satu sekolah di Karangasem .Informasi yang dihimpun Minggu (23/8) menyebutkan, sejatinya kejadin yang menimpa siswi asal Menanga Kangin, Desa Menanga, Rendang, Karangasem ini terjadi Jumat (21/8) lalu.

Kejadian itu berawal dari ulah nakal Bunga yang berusaha keluar rumah mengelabui ibunya pada Jumat (21/8) lalu.korban kepada ibunya mengaku akan berangkat ke sekolah. Namun, tidak diijinkan karena ibu Bunga akan menikah lagi. Namun demikian, Bunga yang nampaknya telah janjian dengan pria asa Gianyar itu ngotot ke sekolah. Namun anehnya, hingga jam sekolah Bunga tidak kunjung pulang. ‘’Bunga memang sempat dilarang ke sekolah karena ibunya akan menikah, namun dia ngotot’’ujar paman korban.

Karena sampai sore tidak pulang, keluarga korban resah. Bunga sempat ditanyakan ke teman-temannya, namun hingga pukul 01.30 wita tidak membuahkan berita yang menyenangkan. Akhirnya, keluarga korban mengadukan kejadian tersebut ke Mapolsek Rendang.

Namun, berkat kesigapan petugas, Bunga berhasil ditemukan dan pelaku langsung digelandang untuk diminta pertanggungjawabannya Sabtu (22/8) kemarin. Ceritanya layaknya sensor yang dilakukan pria beranak tiga terhadap

Polisi langsung merespon laporan anak hilang tersebut. Kecurigaan awal muncul Bunga kabur lantaran ibunya akan menikah lagi. Namun, setelah diselidiki lebih dalam, polisi tidak menemukan kecurigaan yang mengarah kesana. Akhirnya dilakukan penyelidikan ke teman korban. Dari sana cerita terkuak dengan adanya poto lelaki dalam kamar tidur korban.

Tanpa membuang kesempatan, petugas Polsektif Rendang dibantu Tim Buser Polres Karangasem bergerak ke mes Puskesmas Rendang di Dusun Menanga Kawan yang ditempati pria dalam poto tersebut. Di TKP, polisi menemukan Bunga didalam kamar acak-acakan sendirian. Sementara itu, pelaku langsung digeandang ke Mapolres Karangasem. (Karta.w)

Berita selengkapnya klik disini..

MENDERITA GANGGUAN JIWA WAYAN MANGKU GANTUNG DIRI DIPOHON MANGGU

Kasus ulah pati dengan cara gantung diri kembali terjadi di Bumi Lahar Karangasem kali ini menimpa I Wayan Mangku (35) asal Dusun Panek, Desa Ban, Kubu, Karangasem. Korban yang mengidap gangguan jiwa ditemukan tewas tergantung dipohon mangga, Minggu (23/8) kemarin.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban pertama kali ditemukan I Wayan Sengker sekitar pukul 07.30 wita. Ketika itu, Sengker yang juga kelian di Desa tersebut melintas ditegalan milik korban. Mata Sengker tertumpu pada benda yang tergantung dipohon mangga. Setelah didekati, saksi terkejut karena yang tergantung adalah pemilik ladang.

Saksi sempat berusaha menolong korban. Namun demikian, nyawa korban tidak tertolong. Akhinya, saksi langsung menyampaikan kejadian tersebut kepada keluarga korban. Selanjutnya, pihak keluarga korban mengadukannya ke Mapolsek Kubu. ‘’Saat ditemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa’’ujar saksi. Beredar informasi, Korban mendeita penyakit gangguan jiwa sejak lama.

Saat petugas datang, Korban masih ditemukan tergantung. Dari oleh TKP yang dilakukan, petugas tidak menemukan adanya tanda kekerasan. Kondisi korban saat itu mengeluarkan cairan dengan lidah menjulur dan mata mendelik serta keluar sperma dari kemaluannya. (Karta w)

Berita selengkapnya klik disini..

KARANGASEM SERIUSI RABIES DAN FLU BABI

Keberadaan flu babi DAN Rabies yang belakangan banyak diberitakan benar-benar meresahkan masyarakat. Untuk mencegah meluasnya meluasnya dampak penyebaran virus Rabies dan Flu Babi (Influenza A H1N1), Dinas Peternakan, Perikanan dan kelautan Karangasem melaksanakan sosialisasi yang disinkrunkan dengan penyerahan sarana pengolah ikan tahun 2009.

Kadis Peternakan, Perikanan dan kelautan Ir. I Nengah Manta Ekayudha mengatakan, sosialisasi dan penyerahan alat-sarana pengolahan ikan dibagi dua bagian yakni dibidang kesehatan hewan ditujukan meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat menanggulangi penyakit hewan menular sehingga membantu menyebarkan informasi adanya penyakit Rabies dan Influenza H1N1 kepada keluarga dan masyarakat sekitar.

Sedangkan dibidang Perikanan dimaksudkan untuk membantu sarana prasarana nelayan meningkatkan kualitas dan produksi perikanan. ’’Sosialisasi untuk kesehatan hewan kita lakukan untuk menanggulangi rabies dan Flu babi yang mulai mewabah’’ujarnya.

Ditambahkan Manta Ekayudha, dalam penanggulangan Rabies dan Influenza A H1N1 di Kabupaten Karangasem telah dilakukan Biosecurity spraying desinfektan sebanyak 500liter untuk peternak babi, jagal babi, pedagang babi dan pasar babi, melakukan dialog interaktif melalui media radio, Depopulasi anjing liar,

pembentukan tim Rabies Kabupaten, Kerjasama dengan Balai besar Veteriner Regional IV Denpasar dalam survailance Rabies dan Influenza AH1N1 dan Penyakit khewab menular lainnya. Bantuan yang diberikan berupa 40 unit freezer, 40 unit penggilingan ikan dan 40 unit alat pemindangan dengan nilai Rp. 580.000.000.

Wakil Bupati Karangasem Drs. I Gusti Lanang Rai, M.Si ,mengatakan, ditengah maraknya penyebaran penyakit Rabies di beberapa kota di Bali di Kabupaten Karangasem masih tergolong bebas dari penyakit tersebut. ’’Namun demikian kita harus tetap waspada’’ujarnya. ‘’Kepada kelompok penerima bantuan diharapkan dapat memanfaatkana alat yang diberikan meningkatkan kualitas produksi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan’’imbuhnya.

Sementara itu, narasumber DR.drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika Dosen FKH Unud mengatakan, masalah penyakit Rabies yang sudah merambah sejumlah Kabupaten /Kota di Bali. Dihimbau, masyarakat diharapkan tidak bersikap statis terhadap penyakit tersebut. ’’Masyarakat harus aktif karena penyakit ini berbahaya’’katanya. Hal senada disampaikan Ir. I Putu Sumantra Kasubdin Produksi Peternakan Kadisnak Prop Bali didampingi Ir Listyawati, juga mengharapkan agar Pemkab/Pemkot di Bali lebih sigap dan serius melakukan upaya penanggulangan baik secara preventif maupun penanganan langsung sehingga tidak menimbulkan dampak kerugian lebih parah terlebih dampak fatal terhadap manusia. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

13 August 2009

PASUPATI BALI DUKUNG NGABEN MASAL DI GEGELANG

Pasupati ( Paiketan Spritual Bajra Sakti) Bali mensupport pengabenan massal dadia Pasek Gelgel di Desa Pekraman Gegelang, Manggis, Karangasem. Sebagai bentuk kepedulian, PASUPATI menggelontor bantuan dana ke Desa tersebut yang diserahkan Ketua Pasupati Jro Ketut Sutha.

Pengabenan massal dadia Pasek Gelgel, Desa Gegelang dilakukan Rabu (12/8) hari ini. Bade sepanjang 11 Meter dan tempat pembakaran tulang berupa Gajah Mina sepanjang 3, 5 meter dengan tinggi 2, 25 akan diusung dari setra. Terkait dengan upacara ini, Pasupati yang bergerak dalam bidang sosial terketuk hatinya untuk memberikan support moral, support ini dilakukan dengan penggelontoran bantuan yang diserahkan kepada panitia karya. “ Jangan lihat jumlahnya, tapi itikad kami untuk memberikan support dan up plus akan arti kebersamaan, “ kata Ketua Pasupati, Jero Ketut Sutha.

Lebih jauh, Sutha mengatakan kegiataan ngaben massal memang layak untuk didukung, pasalnya ngaben kebersamaan seperti ini selain meringankan biaya, juga memiliki makna tersendiri. “ Perlu dicontoh, kegiatan seperti ini, saya sangat salut, “ katanya.

Sementara itu, I Wayan Bandem, Ketua Panitia acara mengatakan persiapan upacara ini dilakukan sejak tanggal 4 Maret yang lalu, pelaksanaan ngaben massal ini melibatkan 122 sawe. “ Persiapan telah dilakukan sejak 4 Maret lalu, “ jelasnya singkat.
Kegiatan ini, sambung Bandem dilakukan berawal dari kesamaan visi dan misi antar warga untuk mewujudkan akan arti sebuah kebersamaan. “ Inilah arti kebersamaan yang kami praktekkan, “ujarnya. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..

SEMPAT NGOTOT DEWAN AKHIRNYA SETUJUI RANPERDA BUPATI

Sidang paripurna DPRD Karangasem dengan agenda mendengar pendapat akhir Fraksi yang dilakukan Selasa (11/8) berlangsung mulus. Lima Fraksi yang ada di DPRD Karangasem menyetujui Ranperda yang diajukan Bupati Karangasem dalam sidang sebelumnya.

Meskipun sidang berjalan mulus, namun I Gede Tiaga yang membacakan pandangan Fraksi PDIP sempat melakukan boikot persidangan. Tiaga mengaku tidak akan membacakan pandangan fraksinya karena merasa kurang puas dgn hasil siding lantaran dianggap Bupati Karangasem Wayan Geredeg tidak jelas memberikan pendapat terkait keberadaan tenaga kontrak.

Tiaga bahkan sempat menolak ikut sidang. Namun akhirnya Ia muncul didepan persidangan untuk membacakan pandangan fraksi PDIP.
Fraksi Golkar dalam pandangannya yang dibacakan Ir. Gede Kertiyasa menyoroti keberadaan tenaga kontrak dilingkungan Dinas Pendidikan Karangasem yang hingga kini tidak jelas. Karena mereka telah dianggarkan dalam APBD, untuk itu Bupati diminta untuk melakukan kajian terhadap status mereka yang gabeng.

Pandangan senada juga dilontarkan fraksi PDIP melalui juru bicaranya Gede Tiaga. ‘’Berlarut-larutnya masalah tenaga kontrak yang hingga kini belum kelar menunjukkan ketidak konsistenan Pemerintah Karangasem’’kritiknya dengan tegas. Untuk itu, fraksi PDIP meminta pemerintah secepatnya mencarikan solusi. ‘’Mutasi juga harus memperhatikan usulan Baperjakat sehingga bisa dipertanggungjawabkan’’imbuhnya.

Temuan BPK juga ikut menjadi sorotan fraksi di DPRD Karangasem. Empat fraksi yakni fraksi Marhaen Demokrat melalui jubir IB Mahdewa, PKPB melalui Nengah Suardana, PIB melalui Tamu Sugiantara dan PDIP melalui Tiaga dengan kompak meminta Bupati agar menindaklanjuti temuan BPK tersebut. ‘’Kami harapkan Pemerintah Daeah segera mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti rekomendasi BPK’’ujarnya kompak dihadapan ketua siding I Wayan Sukadana, S. Sos didampingi wakilnya Mas Suyasa, SH.

Soal rekanan nakal dan kualitas jelek menjadi sorotan hangat fraksi Marhaen Demokrat. Fraksi ini meminta rekanan nakal agar diberikan sanksi dan kualitas jelek agar ditingkatkan. Bahkan fraksi PIB dengan keras menuding kualitas proyek tahun 2008 jauh dari harapan.

Sementara itu, Dewan yang akan segera lengser ini juga mengkritik implementasi Perda Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja perangkat daerah. Dinilai oleh fraksi PKPB dan Golkar, organisasi yang ada kaya struktur miskin fungsi dan terkesan menghamburkan dana.

‘’Kami harapkan Pemda menerapkan miskin struktur kaya fungsi sehingga bisa menekan anggaran’’ujar Suardana dari PKPB. (Karta)

Berita selengkapnya klik disini..

SMPN 2 AMLAPURA WAKILI BALI LPIR KE JAKARTA

SMPN 2 Amlapura meraih prestasi gemilang. Perwakilan yang dikirimkan mampu meraih dua tiket dalam Lomba LPIR untuk melenggang ke tingkat nasional. Yang sekaligus sebagai duta Propinsi Bali. Sebelumnya seluruh peserta LPIR yang masuk, panitia menetapkan 99 peserta sebagai finalis. Dua diantaanya utusan dari Bali yakni dari SMP 2 Amlapura. Perlombaan bergengsi dikalangan siswa tersebut dilaksanakan Direktorat Pembinaan SMP Depdiknas.

Kepsek SMPN 2 Ida Bagus Japa mengatakan, untuk menghadapi perlombaan ini, sekolah yang dipimpinnya telah mempersiapkan kedua tim Lomba LPIR untuk mengikuti seleksi sejak awal, sehingga kini hanya diperlukan persiapan pematangan dalam menampilkan profile karya tulis mereka dihadapan tim juri nantinya.

Dikatakan, dua karya tulis ilmiah remaja masing – masing karya anak – anak kelas IPA antara lain Ni Made Wiwin Sutaryani, Ni Luh Putu Uttari Premananda, Made Dewinta Cahyaningtyas dengan judul makalah Pemanfaatan Ekstrak Daun Katuk (Souropus Androgynus (L Merr) dan Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb) untuk Cendol berpenyegar.

Sedangkan karya tulis lainnya karya anak – anak jurusan IPS antara lain oleh Ni Komang Ratna Srinadi, Putu Dharmayani, Putu Widhi Ariastuti dengan judul makalah Kehadiran Bedak Urap-Urap sebagai Solusi Kecantikan Alami di Tengah Maraknya Peredaran Kosmetik Palsu. Peserta LPIR akan mengikuti seleksi tingkat nasional pada tanggal 10 hingga 15 Agustus 2009 di Hotel Grand Cempaka. ‘’Mereka kini tinggal pematangan saja’’ujarnya bangga. (Karta W)

Berita selengkapnya klik disini..