03 June 2009

OPEN HOUSE GUBERNUR DI AMLAPURA

Ditanya Jalan,Kekeringan,Listrik Hingga Kasus KKM

AMLAPURA-Gubernur Bali I Made Mangku Pastika akhirnya membuka kran untuk melakukan open house dengan masyarakat keliling Kebupaten se Bali, tidak seperti sebelumnya hanya dilakukan di Denpasar.

Saat melakukan open house di Gedung Kesenian Amlapura (29-5-09), Gubernur yang semula direncanakan diterima di Taman Landscape Kantor Bupati dipindahkan ke Gedung Kesenian.Menariknya begitu Gubernur tiba langsung memilih duduk lesehan sejajar dengan masyarakat yang membuat persiapan nyaris kelabakan setting acaranyapun langsung berubah menyesuaikan.

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, kegiatan open house keliling Kabupaten pertama kali dilakukan di Kabupaten Karangasem dengan harapan dapat makin mendorong pembangunan partisipatif melalui upaya menjaring aspirasi masyarakat secara langsung dan transparan, yang memberi motivasi sebagai salah satu potensi mutiara dari timur.

Kabupaten Karangasem yang masih menghadapi ketertinggalan dengan angka Rumah Tangga Miskin paling tinggi di Bali menjadikan Karangasem sebagai satu-satunya Kabupaten yang menyandang predikat tertinggal. Selama ini pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Karangasem belum mampu untuk mengatasi masalah sendiri sehingga memerlukanuluran tangan Pemrop. Bali maupun pusat untuk bersinergi mempercepat pengentasan ketertinggalan di berbagai sektor pembangunan.

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, dipilihnya Karangasem sebagai lokasi open house pertama kali mengingat kondisi Karangasem paling tertinggal di Bali bahkan ada satu desa yang 80 % RTMnya merupakan penduduk katagori miskin yakni Desa Pidpid Abang. Maka itu, jika saja seluruh SKPD ditingkat Propinsi maupun Kabupaten bersama-sama mengeroyok kondisi tersebut maka dalam waktu tidak terlalu lama kondisi tersebut bisa diperbaiki. Bahkan Bali yang sudah menciut dan mengecil setiap tahun kehilangan 10.000.000 m3 lahan yang tergerus air laut, menjadi kerawanan ke depan yang menuntut kesadaran semua pihak.

Disamping itu IPM Bali juga masih tergolong rendah yakni urutan 16 diantara 33 Propinsi sehingga diperlukan untuk digenjot lagi dibidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Dalam memimpin Bali diperlukan saran kritik yang selalu hangat dan segar sehingga dapat dijadikan masukan dalam membangun Bali kedepan. Sebagai pemimpin atas pilihan rakyat ruang open house dipandang sebagai moment strategis untuk menangkap aspirasi masyarakat seluas-luasnya, tanpa perantara, terbuka dan langsung.

Bali yang dikenal pulau Surga setelah dipelajari ternyata masih memiliki sekitar 134.000 rumah tangga miskin sehingga belum layak menyandang pulau Surga. Untuk itu apa yang sebenarnya diperlukan dalam membangun daerah, hendak ditelusuri dari relung-relung kehendak rakyat secara langsung. Selama open house dilakukan semua usul, saran dan masukan sudah ditindaklanjuti sesuai skala prioritas dan urgensitas permasalahan yang muncul.

Untuk pertama kali sekolah tingkat SMA dan SMK tahun ini dapat dibebaskan dari uang pangkal dengan menyediakan dana sejumlah 60 milyard rupiah dari 200 milyard yang semula diusulkan sekolah, namun setelah diteliti hanya berkisar 60 milyard saja.

Menjawab pers Gubernur Pastika mengatakan persoalan Karangasem masih diseputar masalah air bersih, penerangan listrik, infrastruktur Jalan serta sebagian dibidang sosial budaya, Pura serta sejumlah program pembangunan yang belum menyentuh masyarakat. Dengan komitment bersama kita bisa, Ia juga mengetuk semua elemen masyarakat merasa jengah dengan kondisi Bali yang masih memprihatinkan.

Disamping ketertinggalan bidang pendidikannya, juga pelayanan kesehatan, kondisi kebutuhan air minum, kesehatan dan jalan-jalan yang dibutuhkan untuk menopang pengembangan potensi daerah. Ia menyebut prioritas utama bagi Karangasem sesungguhnya adalah masalah kebutuhan air bersih, maka itu Dinas PU Bali diusahakan dipegang oleh orang yang ahli dibidang air sehingga bisa memikirkan kondisiBali kedepan.

Menjawab masalah KKM yang diutarakan Ketua Forum Perbekel Kab. Karangasem I Wayan Gelgel, Gubernur memastikan bahwa dana KKM pasti dibagikan, namun agar pembagian menjadi adil karena uangnya kurang maka diperlukan proses melakukan perhitungan cermat, sekaligus menyelesaikan aspek hukum yang rumit. Dana masyarakat yang diambil dari KKM saat digrebeg, difikirkan agar bisa dikembalikan juga kepada KKM sebagai pemilik pertama sehingga tidak menimbulkan masalah, selanjutnya difikirkan apakah KKM siap atau tidak menyalurkan.

Kepala Dusun Kedampal I Wayan Suweca dalam open house langsung mengusulkan kesulitan air, listrik, jalan dan bedah rumah yang dialami warganya, ditanggapi langsung Gubernur Bali Mangku Pastika untuk langsung direspon bersama Bupati Karangasem dan jajaran SKPD yang ada. Tentang usulan meningkatkan bantuan bagi Desa Pakraman yang dikemukakan Prajuru Adat datah Kusumajaya, Gubernur menanggapi agar Desa Pakraman jangan latah memekarkan Desa Adatnya hanya dengan dalih agar mendapatkan bantuan, tetapi lebih memikirkan masalah tanggung jawab secara sekala niskala.

Tiap Desa Adat yang memiliki perbedaan satu sama lainnya dalam mengempon Pura Kahyangan Tiga memiliki kewajiban yang sama, bahkan bagi Desa Adat yang jumlah kramanya lebih banyak lebih ringan memikul tanggung jawab itu dibanding yang jumlah kramanya yang sedikit. Menanggapi usulan Prajuru Asak I Nyoman Winata agar Karangasem memiliki Universitas sehingga tidak lari ke Denpasar kuliah, Gubernur mengisyaratkan siap membantu sepanjang sesuai kriteria dan kompetensi dalam pendirian perguruan tinggi.

Dalam dialog open house terdaftar 42 orang penanya namun hingga pukul 12.00 Wita dapat dilayani 19 penanya sedangkan yang lainnya akan diterima dalam bentuk tertulis. Usai open house yang diliput media cetak dan elektronik, Gubernur langsung meninggalkan Karangasem menuju Denpasar (Karta W)

No comments: