14 August 2008

BALEG DPR-RI JARING MASUKAN KE KARANGASEM

AMLAPURA-Badan Lageslatif DPR-RI dipimpin Ketua Rombongan FX. Sukarno, SH melakukan kunjungan on the spot ke Bali dalam rangka menjaring masukan penyusunan Undang-Undang Pembangunan Perdesaan, Saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Karangasem Rabu(13/8), rombongan diterima Sekda Kabupaten Karangasem I Made Madri, SH, Msi. di Wantilan Pemkab Karangasem.

Sekda Madri mengatakan, Kabupaten Karangasem yang terletak di ujung timur Bali memiliki luas wilayah 81% lahan kering terdiri dari 8 Kecamatan, 78 Desa termasuk 3 Kelurahan dan 600 Dusun/Banjar Dinas. “Pembangunan Karangasem pada umumnya dititik beratkan pada bidang pertanian dalam arti luas, untuk mengentaskan 20.272 rumah tangga miskin yang masih dimiliki” Terangnya Masalah pembangunan pedesaan, Lanjut Madri, pemkab Karangasem telah melakukan pemberdayaan Pemerintahan Desa melalui penyusunan payung hukum Perda yang telah disahkan dan dilaksanakan.

Ketua rombongan FX Sukarno, SH memaparkan tujuan kunjungannya menyebutkan, dalam program Badan Legeslatif melalui Pogram, Legeslatif Nasional (Prolehnas) tim memandang perlu untuk melakukan penjaringan masukan mematangkan UU tentang Pembangunan pedesaan yang akan disusun. Diakui Sukarno ,Bali sebagai daerah yang kaya akan peradaban budaya dengan kekhasan Desa Adatnya merupakan asset nasional yang layak dilestarikan. Terkait kekhasan potensi itulah kehadiran UU Pembangunan Perdesaan hendak mengakomodir khasanah tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Latar belakang disusunnya UU karena perlakukan terhadap desa belum maksimal, padahal desa merupakan ujung tombak dan basis pembangunan nasional, sehingga diperlukan untuk menjembatani dan memfasilitasi peluang untuk mengangkat eksistensi desa sebagai subyek pembangunan.” Ujarnya

Wakil Ketua rombongan Pataniari Siahaan menambahkan perangkat desa dapat membantu tim dari Baleg DPR dalam penyusunan undang-undang dengan memberikan gambaran secara jujur dan transparan menyangkut potensi, kendala, hambatan serta kondisi senyatanya sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang relevan dengan rancangan yang hendak dibuat.

Anggota Baleg DPR RI lainnya Permadi, SH menegaskan Bali harus berani membentengi khasanah kekayaan asset budayanya yang adiluhung.
“Jika Bali dibiarkan dilanda modernisasi tanpa mau melindungi kearifan budaya lokal yang berlandaskan nafas agama Hindhu serta tata arsitektur tata ruang Asta Kosala-Kosali maka suatu ketika peradaban Bali bakan hilang ditelan zaman.” Ujarnya mengingatkan. Ia juga mengkritik kebijakan pembangunan yang betumpu pada materialisme, modernisme yang cenderung meminggirkan nilai-nilai warisan leluhur yang agung. Ia mencontohkan di Bali sebaiknya tidak ada bangunan melebihi pohon kelapa dan mempertahankan gaya arsitektur khas Bali yang tahan gempa, mengingat Bali ada di daerah jalur gempa.

Usai dialog tim Baleg DPR yang terdiri 7 orang masing-masing FX. Sukarno, SH, Pataniari Siahaan, I Nyoman Gunawan, SH, Permadi, SH, Sudjud Siradjuddin, SH, MH dan HM Junaedi, SE, melanjutkan perjalanan menuju Desa Pertanian Sidemen sebelum kembali ke Denpasar.(Karta W)

No comments: