06 July 2008

SEMPAT MENUAI PROTES,KORAL PANTAI CANDIDASA MULAI DIBERSIHKAN

AMLAPURA-Pemkab Karangasem memutuskan untuk menyingkirkan kembali krokol yang berserakan di pantai Candidasa, upaya tersebut dilakukan setelah sebelumnya sempat menuai protes dari sejumlah warga khususnya Nelayan diwilayah setempat .Koran dan bebatuan yang banyak menutup pesisir pantai Candidasa dipastikan Pemkab bukan semata karena rehabilitasi krib melainkan juga diduga bekan hancurnya beton lama penahan gelombang yang sebelumnya terpasang disana..

Seperti diakui Kadis PU Ir. I Wayan Arnawa Kemarin saat hendak turun mengecek peralatan berat di Candidasa yang akan melakukan penyingkiran krokol tersebut. Menurutnya, program rehabilitasi abrasi pantai yang menjadi tujuan utama renovasi sesungguhnya sudah berhasil bahkan diakui Nippon Kue Jepang yang sempat meneliti ke Candidasa, tehnis sudah baik dapat menahan pasir karena arus berhasil diredam dengan pola tersebut.

Sementara, terkait persoalan krokol yang berhamburan dipantai yang dikeluhkan nelayan, imbuh Arnawa, masih pro kontra. Ada nelayan yang meminta jangan dihilangkan karena dapat mengikis pinggir pantai karena beton nya bisa tampak menggantung, namun disisi lain ada nelayan yang meminta disingkirkan. Namun demi untuk kenyamanan pandangan bukan karena kesalahan atau dampak rehabilitasi pantai, Pemkab memutuskan untuk menyingkirkan kembali menyusul 2 kali penyingkiran yang sudah dilakukan sebelumnya.

Dikatakan, untuk upaya itu pihak pemborong PT Adi Karya sudah berbaik hati mau melakukannya padahal menurutnya proyek tersebut sudah diserahkan 19 Juni 2008 lalu. “Tehnisnya nanti krokol kita hilangkan, pasir diratakan sehingga lebih nyaman kelihatannya. Tim dari PU sudah langsung turun ke lapangan memantau operasional alat berat menyingkirkan krokol tersebut.” Terang Arnawa

Perihal urugan pasir putih yang dirtencanakan sebelumnya, Arnawa menegaskan, awalnya direncanakan diambil dari hasil pengerukan pelabuhan Padangbay yang akan mengeluarkan pasir sekitar 100.000 meter kubik, sedangkan kebutuhan Candidasa hanya sekitar 40.000 meter kubik. Namun karena Kepala Desa Padangbay berniat mengalokasikan pasir hasil kerukan ke sebelah dermaga, masih perlu dikoordinasikan.

“Jika memang keperluan bersifat perlindungan dan untuk kepentingan umum, masih dipelajari. Untuk masalah pasir putih satu-satunya harapan hanya dari hasil keruk Padangbay yang saat ini sedang memasuki proses tender pekerjaannya. Bahkan dengan pihak Adi Karya yang turut dalam pelelangan tersebut sudah dilakukan pendekatan untuk tujuan itu.” Imbuhnya

Selain pengurugan Rest Area yang direncanakan hingga ke bekas rehabilitasi dengan nilai 1,3 M dan dana dari APBD Karangasem senilai 300 juta rupiah, justru dibebrkan Arnawa kini menemui kendala dimana dana dari pusat mengalami defisit karena kesulitan moneter pusat akibat krisis harga minyak dunia, sehingga dana pusat yang semula berjumlah 39 milyard untuk tiga sektor pembangunan di Karangasem yakni Prasarana Lingkungan, Irigasi dan Rahabilitasi pantai Candiadasa dan Jasri kini tinggal 35 milyard sehingga kurang cukup untuk menuntaskan program semula.
Namun demikian upaya tetap dilakukan agar apa yang direncanakan dapat dituntaskan termasuk persoalan pengurugan pasir putih tersebut.(Karta W)

No comments: