14 May 2008

WARGA SIBETAN KELUHKAN ANJLOKNYA HARGA SALAK

SIBETAN-Warga Sibetan,Bebandem kendati menjadi lumbungnya salak,namun kenyataannya tetap saja menjerat lantaran belakangan nilai jual salak nyaris tidak bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani salak itu sendiri

Kondisi demikian juga diakui ,Kepala Desa Sibetan I Nengah Sumertha Pihaknya mengeluhkankan potensi khas komoditi Salak di desanya itu, menurutnya jatuhnya harga salak saat panen raya memicu masalah penderitaan petani..

“Semestinya bisa menuai untung malah ketiban bunting “ Ujarnya,Rabu(13/5) Sibetan yang kesohor penghasil salak kelas satu yakni jenis Salak Nangka, justru secara umum masih memiliki angka KK miskin cukup tinggi yakni berkisar 14 % dari seluruh penduduk Desa Sibetan. Angka ini menurutnya, cukup besar sehingga kondisi di tengah masyarakat menjadi ironis.

Guna menanggulanginya, Pemkab Karangasem melalui kewenangannya diharapakan dapat memecahkan permasalahan klasik yang sebetulnya dapat ditembus. Hal ini mengingat komoditi salak di Karangasem sudah menjadi trade mark dan kekhasan daerah
Pada bagian lain Sumerta juga mengusulkan agar Pemkab serius menangani masalah potensi daerah tersebut melalui perjuangan untuk kemungkinan dapat dikelola dalam bentuk manufaktur berbahan baku salak.

Dikatakan, 3 Pasar tradisional yang ada di Desa Sibetan selama ini 20 % hasil retribusi yang diperoleh masuk ke Desa Pakraman, sedangkan Desa Dinas belum memperoleh porsi. Terkait hal itu diharapkan pula penatan Pasar Tlaga bisa dilakukan dengan efektif untuk mengamankan para pedagang yang cenderung berjualan di luar dan pinggir jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Sementara itu Kadis Pertanian Subrata saat dikonfirmasi menyampaikan untuk penanganan hasil panen Salak disebutkannya pemerintah telah mengupayakan melakukan proses olahan salak dengan jenis kripik dan wine. Namun untuk jenis Wine kini sedang di matangkan proses dan investasinya dengan mendatangkan konsultan dari jerman, dengan tujuan produk wine salak Karangasem bisa masuki pasar Internasional.(Karta)

No comments: