12 May 2008

DINILAI KWALITAS EMBUNG BURUK,RATUSAN WARGA KUBU DEMO BUPATI


AMLAPURA(Media Karangasem)
Tidak kurang dari 500 warga yang datang dari 7 Banjar di Kecamatan Kubu,pada Senin(12/5) mendatangi kantor bupati Karangasem .Mereka menggelar demo terkait keberadaan Embung di wilayahnya yang dinilai memiliki kwalitas buruk dan dinilai dikerjakan secara tidak transparan. Tuntutan ratusan pendemo yang datang dengan naik 8 truk, 12 pick up serta puluhan sepeda motor ini merapat ke Kantor Bupati Karangasem sekitar pukul 10.45 wita...

Dalam pantauan media ini,belasan kendaraan yang mereka bawa digiring aparat untuk memarkir kendaraanya di Lapangan Tanah Aron yang berlokasi diantara Gedung DPRD dan Perkantoran Bupati itu.
Ratusan warga itu datang dari lima Desa dan 7 Dusun.diwilayah kecamatan Kubu. yakni Baturinggit, Kubu, Sukadana, Tianyar Tengah dan Tulamben. Dan 7 dusun diantaranya Dusun Bantas, Juntal, Tigaron, Tulamben, Rubaya, Pedahan dan Kayuaya.


Sebelum diterima Bupati mereka sempat menunggu sekitar 25 menit. Saat bertemu perwakilan pendemo Bupati didampingi ast I Arthadipa, Kadis PU Wayan Arnawa. Termasuk beberapa kadis dan Kabag terkait .

Perwakilan para pendemo sebanyak 10 orang tokoh masyarakat Kubu akhirnya diberikan kesempatan untuk bertemu Bupati bersama jajaran eksekutif di Aula Kantor Bupati Karangasem itu adalah Ketut Ngungsi tokoh masyarakat Bantas, Wayan Gampil Bendesa Adat Bantas, Wayan Mudra, Komang Toya tokoh masyarakat Bantas, Nengah Bonang kelian Dinas Baturinggit, I Nengah Jenek Bendesa Adat Batu Ringgit dan Korlap Demo Nyoman Bontang Subrata dari Bantas serta beberapa tokoh lainya.

Bendesa Adat Bantas Wayan Gampil dalam aspirasinya menilai kwalitas proyek embung diwilayahnya buruk. Disampaikan jika bandingkan dengan gambar yang ada dengan kenyataanya berbeda.

Warga juga disebutkan mengendus adanya ketidak transparanan dalam hal pendanaan. Lain dari itu dari segi fisik bangunan menurutnya sesuai gambar mestinya ada lantai semen, namun kenyataanya hanya disusun dengan batu.

sementara pipa distribusi dari bendungan ke Embung seharusnya menggunakan pipa galpines namun sebagian menggunakan pipa paralon yang harganya lebih murah. Pasangan pinggir Embung ditemukan banyak yang pecah karena tidak dibeton. Dan bak penampung air juga merembes. “Karena keadaan seperti itu dilapangan akhirnya, embung yang sudah kelar dan di pelaspas tersebut sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan warga “ Bebernya

Sementara kondisi diluar pertemuan antara Bupati dengan perwakilan massa di depan kantor Bupati sempat berusaha merangsak masuk hingga terjadi aksi saling dorong antara petugas dari Polres Karangasem yang beranggotakan sekitar 2 pleton Dalmas dengan dibantu Sat Pol PP Pemkab Karangasem.

Untungnya kondisi demikian bisa terkendali setelah salah satu tokoh masyarakat Bantas, Komang Toyo keluar dari ruang pertemuan dan menenangkan warga serta meminta agar tidak melakukan tindakan anarkis .

Dalam pengamanan massa ini tidak tanggung-tanggung ,Kapolres Karangasem AKBP Drs Istiyono didampingi kabag Ops Kompol N Ardita serta Kasat Reskrim AKP Wayan Marca dan Kasat Samapta N Punarbawa turun langsung kelapangan

Dialog sempat memanas intinya Warga ngotot minta agar RAB proyek Embung itu diberikan kepada warga. dengan harapan agar meraka bisa ikut memantau pembagunan proyek tersebut. Warga juga mendesak Bupati difasiulitasi untuk bertemu dengan kontraktor yang menggarap proyek tersebut.

Menanggapi permintaan warga demikian ,Bupati Geredeg menyebutkan secara detail tidak tahu tentang RAB embung di Baturinggit,hal itu kata Bupati dikarenakan proyek dimaksud dikerjakan oleh Pemerintah pusat(Propinsi) dan pihaknya mengaku tidak berani intervensi terlalu jauh.

Dalam penjelasanya Bupati Geredeg juga terkesan lebih banyak berputar mengenai perbedaan proyek pusat, provinsi dan daerah. Disebutkan Karena Embung adalah proyek pusat jadi tendernya langsung dilakukan pusat.Sementara itu bagi perwakilan warga penjelasan Bupati demikian tidak dianggap sebagai solusi tentang apa yang terjadi dilapangan

Merasa kurang mendapatkan solusi yang diharapkan perwakilan warga tadi memilih pamit
“Pertemuan dengan Bupati tidak mengasilkan apa-apa. Tidak juga ada solusi seperti yang diinginkan warga “ Ujar Toya seusai bertemu Bupati.

Kurang puas dengan jawaban Bupati ,rombongan massa akhirnya bergerak menujut ke kantor Kontraktor PT ABM (Arsa Buana Manunggal) dan PT Bayu Sejadi Adi manunggal di Jalan Nanas, Kecicang Islam yang diketahui sebagai pihak yang mengerjakan proyek Embung bantuan pusat itu
Yang tak lain dimiliki oleh Komang Dana, adik kandung Bupati Geredeg sendiri.

Sempat terjadi dialog antara pendemo dengan pengawai kontraktor. Aksi ini sempat membuat jalan Amlapura –Bebendem macet. Akhirnya pihak kontraktor yang diwakili Diasa menerima 10 orang tokoh masyarakat yang ditunjuk sebagai perwakilan langsung melakukan pertemuan tertutup di kantor PT ABM.

Inti pertemuan pihak kontraktor berjanji akan mempertamukan dengan pimpinan kontraktor dengan perwakilan warga dua hari lagi.karena yang bersangkutan saat ini tengah ada urusan di Denpasar (Karta Widnyana)

No comments: