15 May 2008

BAHAS GEPENG DISOS BALI GELAR RAKOR DI KARANGASEM

AMLAPURA(Media Karangasem)
Untuk merumuskan upaya pemecahan gelandangan dan pengemis (Gepeng) pihak Dinas Sosial Propinsi Bali melakukan Rakor antar Pemkab se Bali di Kabupaten Karangasem pada Rabu (14/5)

Kadisos Bali Drs. Anak Agung Gede Alit, MM selaku pimpinan Rakor dalam pengantarnya mengatakan, permasalahan gepeng merupakan masalah klasik yang belum berhasil dipecahkan. Disebutkan Rakor se Bali itu ditujukan untuk menjaring masukan bagi penyusunan langkah dan strategi menangani gepeng..

Diakui keberadaan gepeng nyaris meresahkan semua pemkab di Bali terutama petugas Sat Pol PP yang telah berulang kali harus menangkap dan memulangkannya, namun hingga kini langkah pembinaan tersebut juga belum membuahkan hasil.

“Kendati sudah dilakukan program pemberian bantuan, penyuluhan dan yang lainnya namun warga penggepeng belum juga bisa dihentikan kemauannya untuk turun menggepeng, yang secara kamtibmas keberadaannya cukup mengganggu.” Beber Gede Alit

Sementara itu,Wakil Bupati Karangasem Drs I Gusti Lanang Rai dalam paparannya mengatakan, Pemkab Karangasem telah sejak lama mengambil langkah untuk melakukan penanganan gepeng baik melalui penyuluhan, bantuan stimulan, latihan ketrampilan life skill dsb. Namun sejauh ini upaya-upaya yang telah dilakukan masih belum memperoleh solusi. Disisi lain Wabup menambahkan, permasalahan masih rendahnya sikap mental dan sosial para penggepeng, tingkat Pendidikan yang masih relatif rendah dan Faktor Geografis yang kurang menuntungkan.

Lebih rinci diuraikan,dusun Muntigunung dan Dusun Pedahan terletak di sebelah barat Kabupaten Karangasem Propinsi Bali, dengan luas sekitar 900 km2, dengan jumlah penduduk : 4.614 jiwa atau 1.188 KK, sedangkan luas Dusun Pedahan 180 km2 dengan jumlah penduduk 902 jiwa atau 225 KK. Sedangkan kedaan jumlah penggepeng Dusun Muntigunung 73 KK atau 216 jiwa, Dusun Pedahan (kaja, kelod) : 21 KK atau 71 jiwa, Dari Jumlah Gepeng yang dipulangan berdasarkan hasil razia Kabupaten lain berjumlah : Tahun 2006 1.940 Orang, Tahun 2007 1.038 Orang, Tahun 2008 s/d bulan April 452 Orang,

“Kebijakan terpadu bertitik tolak pada masalah rendahnya tingkat pendidikan gepeng, Minimnya lapangan pekerjaan, belum optimalnya fungsi lembaga sosial, Sulitnya pendataan penggepeng, Faktor geografis yang kurang, menguntungkan. Sedangkan Strategi yang digunakan antara lain Pendekatan Spiritual melalui penyuluhan agama (Dharma Wacana) dalam rangka penguatan mental spiritual penggepeng, Membentuk pasraman dan Pendekatan Sosial melalui Peningkatkan sarana pendidikan, kesehatan, keterampilan dan ketenaga kerjaan.” Terang Wabup

Dalam forum tersebut sejumlah Kabupaten Kota menyampaikan usul saran menyangkut upaya penanganan gepeng antara lain membuat Rumah Singgah di propinsi untuk mendidik dan melatih gepeng, memperkuat Perda dan awig-awig di Desa masing-masing, membuat program penyadaran spiritual untuk membina kesadaran masyarakat asal gepeng, serta membuat kesepakatan gepeng.
Kadis Sosial Prop Bali menambahkan setelah menjaring masukan dalam pertemuan Karangasem akan ditindaklanjuti lagi dalam pertemuan tingkat propinsi Bali untuk mengkaji dan membuat program aksi dalam menuntaskan masalah gepeng.(Karta W)

No comments: