29 April 2008

UNUD SUMBANG JAMBAN UNTUK KORBAN MUNTABER

SELAT(Media Karangasem)-Kepedulian akan wabah muntaber di wilayah Selat dan sekitarnya masih terus mengalir termasuk Mahasiswa Program Study IKM Unud merancang model jamban keluarga untuk sarana BAB bagi masyarakat dipedalaman Selat . Sumbangan itu dimaksudkan guna membiasakan hidup sehat bagi warga masyarakat khususnya di Kecamatan Selat dan Bebandem, yang notabena menjadi daerah asal Bupati dan Wakil bupati Karangasem tersebut...

Kasi PPM dr. I Wayan Suardana ketika meninjau aktifitas tersebut di Dusun Sebun Sebudi Selat ,Senin(28/4) Kemarin mengatakan, jamban keluarga memang bukan prioritas utama dalam pengendalian pasca wabah muntaber, namun untuk jangkan panjang warga wajib memiliki sarana tersebut untuk membiasakan hidup sehat dengan tidak membuang kotoran sembarangan, yang diduga menjadi pemicu terjadinya penyakit muntaber.
Hal ini didasarkan atas pemantauan saat wabah terjadi banyak warga mengaku tidak memiliki jamban keluarga.

Mahasiswa Unud dari PS IKM yang masih melakukan bakti sosial di lokasi KLB mencoban merancang model jamban keluarga bagi warga di desa.
Sementara itu pihak Pemerintah mengklain saat ini warga sudah nampak melakukan perubahan prilaku misalnya dengan membiasakan memasak air untuk diminum serta membudayakan hidup beraih sesuai anjuran PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat). Setelah dilakukan gerakan kaporitisasi, 3 M (Menguras, Mengubur dan Menutup) cubang air serta penyuluhan, penderita muntaber yang dipantau datang ke Puskesmas Selat hanya sporadis saja sebatas 1 - 2 orang, dengan pelayanan rawat jalan.

Sedangkan status Kejadian Luar Biasa(KLB) oleh pemerintah sejauh ini masih belum dicabut alasannya masih memerlukan kajian agar sesuai pedoman juknis jika 2 minggu berturut-turut tidak ada penderita dari daerah KLB, status tersebut baru dapat dicabut.
Menurut catatan dr. Suardana hingga kini di Puskesmas Selat saja selama terjadinya wabah melayani tak kurang 812 orang pasien muntaber baik melalui rawat jalan maupun rawat inap serta merujuk ke rumah sakit lainnya.

Sementara di RSUD Karangasem sebagaimana disebutkan Direkturnya dr. IGM Tirtayana, MM, pemantauan harian atas kedatangan pasien muntaber dari daerah KLB seminggu terakhir nyaris sepi. Hanya beberapa pasien yang mengalami diare biasa datang berobat. Ia mengharap muntaber tidak lagi timbul ke depan sehingga status KLB segera bisa dicabut. RSUD sendiri sempat merawat 541 korban muntaber hingga secara keseluruhan terdata lebih dari 1000 orang pasien terserang Muntaber (Karta W)

No comments: