16 March 2008

11 KOALISI PARPOL DEKLARASIKAN PAKET WINASA-ALIT PUTRA


CANDIDASA(Media Karangasem)- 11 Koalisi Partai Gurem ,yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Bali,(KKB) pada Jumat(14/3) Lalu di Hotel Rama, Candidasa secara resmi mendeklarasikan pasangan Prof.Dr.Drg I Gde Winasa dengan I Gusti Bagus Alit Putra.Sh.S.Sos.Msi untuk maju menjadi calon Gubernur-Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 pada Pemilihan Kepala daerah Bali yang dipastikan digelar pada 9 Juli mendatang.
Pendeklarasian Paket yang disingkat Win-Ap itu digelar setelah melewati hasil penjaringan melalui Paripurna Koalisi 11 partai yang tergabung dalam KBD .Deklarasi itu dihadiri sejumlah tokoh daerah dan pusat dari masing-masing Partai
Kesebelah Partai yang tergabung dalam KBD diantaranya Partai Demokrat, PNBK,PKPI,PDS,Partai Pelopor,Partai Patriot Pancasila,Partai Merdeka, Partai Bulan Bintang ,Partai PD,Partai persatuan daerah dan juga PDI Pembaharuan..Koalisi ini juga selanjutnya lebih dikenal dengan Bali Harmony...

Winasa yang juga Bupati Negara dan terbukti sukses mengantar istrinya menjadi Bupati Banyuwangi yang kini berpasangan dengan ketua Partai Demokrat Bali, Alit Putra dalam pidato politiknya intinya mengemukakan dirinya telah siap tidak hanya membangun Negara melainkan Bali pada umumnya. Program-program yang ditawarkan seperti pendidikan dan kesehatan gratis akan sangat memungkinkan terealisasi jika dirinya diberikan kesempatan memimpin Bali .”Pendidikan,kesehatan dan kesempatan mendapat pekerjaan adalah hak bagi rakyat “ Ujar Winasa
Menurutnya perkembangan pembangunan Bali mendatang perlu adanya sentuhan-sentuhan yang berbeda .Guna mewujudkan Bali yang harmony, bagi paket Win-Ap hendaknya diciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat.”Kita ingin menciptakan Bali yang harmony baik dalam bidang social, agama ,seni dan budaya serta tatanan ekonomi .Landasan dimaksud menurutnya menjadi pilar guna terwujudnya Bali yang tentram dan landuh “ Pekiknya yang disambut aplus oleh ratusan pengurus parpol dan simapatisan Win-Ap yang hadir dalam kesempatan itu.
Menariknya mencuatnya sosok Winasa setelah gagal mengantongi rekomendasi PDIP itu ternyata juga mempengaruhi pergerakan politik di Karangasem .Informasi yang digali media karangasem sejumlah tokoh gaek dedengkot PDIP Karangasem juga dikabarkan telah merapat ke kubu Win-Ap, salah satunya mantan Bupati Karangasem, Drs, I Gde Sumantara sumber setempat mengakarkan Sumantara hadir pada pendeklarasian Win-Ap.
Isu santer lainnya tokoh DPM, I Wayan Kari Subali juga disebut-sebut condong ke Paket Win-Ap , meski isu ini belum bisa dipastikan lantaran tokoh dimaksud belum berhasil diminta konfirmasinya namun sejumlah sumber membenarkan mendapat informasi demikian.
Kemunculan Paket controversial Win-Ap ini diakui atau tidak telah melahirkan berbagai spekulasi politik dan menjadi wecana hangat yang diprediksi membuat suhu perpolitikan dalam ajang Pilgub mendatang semakin panas.
Yang tak kalah menggelitik Winasa yang identik dengan rombongan mobil pengobatan gratis itu, yang dulunya berlogo Banteng dalam lingkaran(PDI-P) serta memuat poster Megawati kini telah berganti atribut, selain tulisan Bali Harmony yang tertera mendominasi poster Winasa pada mobil yang didominasi warna merah ,kini bersanding dengan poster presiden RI, Susilo bangbang Yudoyono(SBY) yang tak lain sebagai bukti bahwa Winasa kini secara bulat telah didukung oleh awak Partai Demokrat, malahan kuat dugaan dukungan terhadap Winasa juga menguat ditingkat pusat ini terbukti pasca pendeklarasian ,Winasa lebih banyak bersama tokoh-tokoh nasional yang notabena petinggi-petinggi Parpol yang kini mengusungnya.
Benarkah Winasa juga mendapat sinyal kuat dari orang nomer 1 dinegeri ini ? Yang jelas isu demikian juga santer berkembang. Beberapa kalangan menilai hal demikian tidak menutup kemungkinan lantaran langkah Winasa nyaris sulit ditebak ,Hal ini langsung maupun tidak langsung cukup merepotkan para kandidat lain untuk memprediksi gerakannya.Namun dari semua itu pembuktiannya akan terkuak pada 9 Juli mendatang. (karta)

Warga Sidemen Keluhkan Angkutan Galian C


SIDEMEN(Media Karangasem)-Beberapa warga Sidemen,Karangasem mengeluhkan wilayahnya dilalui oleh rombongan truk membawa Galian C .Kekawatiran warga selain disuga menjadi factor kerusakan jalan,kebisingan,dan kekurang nyamanan itu juga dikawatirkan dari segi keamanan mengingat belakangan ini arus lalulintas ,kawasan sejuk Karangasem Barat itu terkesan kian runyam
Kekawatiran warga ini dibenarkan oleh wakil rakyat asal daerah setempat, I Gede Tiaga ,Ia menyebut truk-truk pengangkut Galian C mulai meresahkan warga sekitar sidemen terutama disepanjang jalur yang dilalui hilir mudik rombongan truk menuju Selat
“Kondisi ini langsung maupun tidak langsung cukup merugikan warga Sidemen ,selain rawan kecelakaan, truk dengan muatan banyak ini juga membuat jalan cepat rusak. Belum lagi dari factor kesehatan hal ini tentu sangat berdampak “ Ujar politisi PDIP Tersebut.
Selain itu menurutnya, Sidemen yang belakangan dikenal sebagai Ubudnya Karangasem karena memiliki view sawah yang sangat indah dengan pemandangan alam yang sangat menakjudkan itu sangat disayangkan karena menjadi bising dan kurang nyaman untuk wisatawan menikmati keindahan panorama alam itu karena lalu lalang truk pengangkut pasir
“Liat saja dilapangan, Bus besar berpepesan dengan truk yang menimbulkan kemacetan. Hal itu kini menjadi pemandangan rutin,selain itu juga polusi yang tentu saja membuat wisatawan merasa kurang nyaman .
Tiaga mengaku keluhan beberapa masyarakat diwilayah Sidemen itu sempat pula disampaikan kepada Pemerintah melalui Wakil Bupati Karangasem I Gusti Lanang Rai beberapa waktu lalu.
Intinya Tiaga berharap Pemkab bisa mencari jalur alternative guna mengatur lalulalang truk angkutan Galian C sehingga tidak ada salah satu yang dirugikan . (Karta)

Habis Libur Nyepi Gedung Dewan Sepi

AMLAPURA(Media Karangasem)-Beberapa hari setelah libur Panjang Nyepi ,wakil-wakil rakyat(DPRD) Karangasem melakukan Kunker ,agenda yang seolah menjadi rutinitas ini tak ayal membuat Gedung wakil rakyat kosong melompong alias hanya beberapa staff saja yang terlihat lalulalang diruang kerja mereka .Itupun terkadang hanya terlihat pada paruh hari setelahnya beberapa diantara mereka memilih pulang mendahuli. Kondisi ini dapat dimaklumi lantaran selain semua anggota Dewan minus ketua DPRD melakukan kunker ke Lampung,turut juga sekwan mengikuti agenda tersebut

Informasi yang diterima dari sumber DPRD menyebutkan ,anggota Dewan bersama juga sekwan tengah melakukan Kunker ke Lampung terhitung sejak 10 hingga 13 Maret .Namun sumber tadi tidak merinci agenda kunker yang kerap dihelat oleh wakil-wakil rakyat itu .

”Sebagaimana agenda-agenda sebelumnya ,kali ini DPRD melakukan kunjungan ke Lampung, dalam setiap tahunnya memang sudah teragenda ada kunker semacam itu “ Ujar sumber yang namaya tidak mau dikorankan. Ia juga menyebut dalam kunker kali ini ketua DPRD, I Wayan Sukadana tidak ikut serta. Namun dalam pantauan media ini Selasa lalu ,politisi asal Manggis itu juga tidak terlihat di gedung milik rakyat itu

Kondisi demikian Nampak sangat disayangkan oleh I Nyoman Pasek ,ketua LSM Apisemar yang beberapa waktu lalu bersama sejumlah warga kebetulan mendatangi gedung dewan mengaku akan menyampaikan aspirasi warga Pidpid ,Ia bersama rombongan hanya sempat menandatangani buku tamu kemudian dengan perasaan kecewa mereka pergi meninggalkan gedung DPRD
“Mestinya kalau kunker bisa dilakukan dengan perwakilan
saja tidak harus pergi beramai ramai. Jika semua berangkat,
kantor otomatis kosong.lalu rakyat yang ingin
menemui wakilnya harus ketemu siapa,” ujarnya penuh tanya .(Karta)


Pencuri Dirumah Kadus Bukit Paon Di Tangkap

KARANGASEM(Media Karangasem)-Kasus pencurian yang menimpa I Gde Kindra(40), Kadus Bukit Paon, asal Bukit Paon, Karangasem beberapa waktu lalu akhirnya terungkap pada 7/3/2008,ternyata pelakunya Komang Sudarma (20) asal Buanagiri, Bebendem .Akibat ulahnya itu pelaku akhirnya digiring di Mapolsek Bebandem .Ia termasuk salah seorang pencuri yang diduga kuat melakukan sejumlah aksi pencurian termasuk yang menimpa Kindra.

Sudarma di bekuk di rumahnya malam lalu. Bersama sejumlah barang bukti yang diakuinya dari rumah korban yakni HP merk Nokia dan uang Rp 5 juta di rumahnya. Saat ditangkap Uang dan
HP tersebut tersimpan dalam tas pinggang warna hitam yang ditaruh di kamar korban.

Penangkapan itu berawal dari informasi korban ,petugas dalam mengungkap kasus ini melacak sejumlah konter HP dilintasan Bebandem hingga Amlapura
Hasilnya petugas menemukan HP tersebut di Counter HP Bintang
di kawasan Bebendem. Setelah di tunjukan kepada korban
mengatakan kalau HP tersebut benar miliknya.

Polisi langsung menayakan kepada pemilik Counter dari mana
mendapatkan barang tersebut. Penjaga Counter pun
membeberkan kalau HP tersebut di beli seseorang.dan juga menjelaskan tentang ciri-ciri yang menjual HP itu ,sampai akhirnya berbekal cirri-ciri yang dikantongi petugas ,sasaran mengarah pada pelaku .Pada saat dibekuk pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya

AKP Ketut Gelgel ,Kapolsek Bebendem saat dikonfirmasi seijin Kapolres Senin(10/3) lalu menyebutkan ,pelaku dalam melakukan aksinya masuk kamar korban lewat jendela yang tidak terkunci.
Disebutkannya saat pelaku diciduk ditemukan barang bukti berupa HP Nokia dan uang tunai yang masih sisa sekitar Rp 4,2 juta dari Rp 5 juta yang hilang
“Pelaku mengakui telah menggunakan uang tersebut sebanyak Rp 800 ribu untuk
poya poya. Sementara ini barang bukti masih kita amankan untuk keperluan penyidikan “ Terangnya. (Karta)

1 comment:

Anonymous said...

Winasa Mencaplok Tanah Umat Hindu dan Korup?
Winasa adalah sosok yang unik. Langkah-langkah yang diambilnya selama berkuasa di Jembrana selalu menghasilkan kontroversi. Tak sedikit penyimpangan yang dituduhkan padanya. Bebeberapa waktu lalu, misalnya, Forum Gerakan Jembrana (FGJ) melakukan demo ke PHDI, DPRD, dan Kejaksaan Negeri Jembrana membawa fakta-fakta “kecurangan” yang dilakukan Winasa. Mereka juga menduga PHDI telah bermain mata dengan Winasa.
FGJ, antara lain, menggugat penggunaan tanah milik PHDI (umat Hindu) yang dijadikan lokasi pembangunan Rumah Sakit Dharma Sentana. Menurut mereka, hal ini merupakan bentuk perampasan sewenang-wenang yang dilakukan Winasa terhadap tanah milik umat. Pendemo malah menuduh Winasa telah mengangkangi tanah milik umat Hindu sejak tahun 1987. Karena itu, mereka pun memancangkan papan bertuliskan “Tanah Milik Umat Hindu” di lokasi RS Dharma Sentana itu.
Selain persoalan perampasan tanah millik umat itu, Winasa juga dituduh melakukan mark up pembelian mesin dalam proyek “Air Megumi”. Mereka menyatakan, ada tiga dugaan penyimpangan dalam proyek itu.
Pertama, dugaan adanya penyimpangan atas pengadaan mesin yang tidak sesuai dengan Kepres yang berlaku.
Kedua, mesin yang dibeli itu merupakan mesin bekas yang dibeli dengan harga Rp 6,1 miliar. Itu harga yang sangat tidak pantas. Mereka membuktikan, faktur pembelian nyata-nyata mengatakan bahwa mesin itu merupakan mesin bekas.
Ketiga, ada dugaan kolusi. Sebab, anak Winasa bernama Patria, adalah salah satu direktur PT Dairin di Indonesia yang menjadi pemasok mesin bekas itu.
Pendemo juga menuduh Winasa melakukan pembukuan APBD ganda. Mereka mengemukakan fakta, pembukuan APBD ganda itu dibuat bertanggal sama, mencantumkan sumber pendapatan dan pengeluaran yang sama, tetapi pos-pos dan sub-sub pembelanjaan berbeda.