Lengkapi ritual Krama Timrah persembahkan 617 Babi Guling... Berita 6/2/08 Lengkapi Ritual Krama Timrah Persembahkan 617 Babi Guling KARANGASEM-Media Karangasem Di Karangasem dikenal memiliki cukup banyak tradisi unik ,salah satunya pelaksanaan aci Usaba Dalem di Desa Adat Timbrah Karangasem. Sebagai kelengkapan piodalan(Ritual) d Pura Dalem setempat seluruh krama mempersembahkan sekitar 617 ekor babi guling, hal ini dipercaya warga setempat sebagai wujud rasa bakti dan syukur atas limpahan karunia kesejahteraan alam raya. Menurut Tokoh Krama Timbrah Drs. I Nengah Sudarsa, upacara yang digelar Selasa(5/2/) , merupakan tradisi turun temurun yang digelar di Pura Dalem .Hal ini ditujukan sebagai perlambang ungkapan kesentosaan dan kerahayuan jagat yang dilimpahkan. "Keberhasilan krama melaksanakan dharma agama dalam kehidupan sehari-hari disimbolkan dalam wujud ritual upacara agama di Pura Dalem. Kekuatan Durga Bairawi dan Dewa Siwa berikut saktinya, yang distanakan di Pura Dalem, diyakini telah memberkati keselamatan krama sehingga kerahayuan jagat sekala dilingkup Desa Adat Timbrah dapat dirasakan dan diwujudkan." Terang Sudarsa Prosesi upacara yang dipimpin Jero mangku Desa setelah melakukan puja pengastawa bakti umat, berikut persembahan upakara dengan babi gulingnya, diakhiri dengan persembahyangan bersama. Untuk kebutuhan babi guling umumnya warga setempat telah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari termasuk menjadi kewajiban bagi mereka untuk memelihara babi guna terpenuhinya kewajuban ritual khas tersebut. (Karta) Upacara Selama Setahun Di Desa Bugbug Telan Dana Mencapai 2 M BUGBUG-Media Karangasem Rangkaian upacara adat terpanjang di Bali yang digelar Desa Adat Bugbug, Karangasem yakni berupa Karya Tawur Agung Tabuh Gentuh, Ngeteg Linggih, Mepedudusan Agung, Labuh Gentuh lan Usaba Kaja di Desa Pakraman Bugbug Karangasem,diperkirakan bakal menelan dana mencapai Rp 2 Milyar , Hal tersebut diutarakan Ketua Panitia Upacara , I Wayan Terang Pawaka,MAg disela-sela mengikuti rangkaian perjalanan Karya , yakni Mendak Bagia Pulekerti lan Penyegjeg Jagat dari Pura Dalem ke Pura Bale Agung, yang dilanjutkan dengan upacara Mepepada, beberapa waktu lalu. Dijelaskan Terang Pawaka, rangakaian karya terhitung sejak mempersiapkan tidak kurang dari setahun sementara rangkaian-rangkaian penting berlangsung selama 8 bulan . " Seluruh rangkaian upacara yang telah dimulai sejak beberapa bulan lalu akan diakhiri setelah dilaksanakan Usaba Kaja pada Bulan Agustus 2008.mendatang" Terangnya. Sementara rangkaian Upacara Mendak Bagia Pulekerti yang sudah berlangsung dipuput oleh Ida Pedanda Gede Jelantik Karang dari Geria Karang Budakeling, Bebandem, sedangkan untuk upacara Mepepada dipuput oleh Ida Pedanda Istri Mas dari Geria Dauh Budakeling. Yang cukup menarik dalam pelaksanaan ritual itu penggunaan sarana kurban hewan sebagai pelengkap pecaruan tergolong langka diantaranya Menjangan, Kijang, Petu, Kebo, Sapi, Angsa, Kambing, Asu(Anjing) Bang Bungkem, Kekua, Lubak dan Ayam berbagai Warna Bulu. Hewan-hewan kuban itu setelah diupacarai kemudian disembelih dan diolah untuk dibuat sesaji yang dihaturkan dalam upacara memben .Dimana pada saat pelaksanaan upacara itu dipuput(Dipimpin) oleh Ida Pedanda Gede Jelantik dari Geria Jelantik Budakeling dan Ida Pedanda Gede Buruan dari Geria Sibetan. (Karta) Berita 5/2/08 Sukses Ungkap Kasus Gamongan Polres Karangasem Dapat Acungan Jempol DPM Beri hadiah Kambing AMLAPURA-Media Karangasem Kesuksesan jajaran Polres Karangasem mengungkap pembunuhan satu keluarga Polisi dengan korban keluarga Polisi Aiptu Komang Alit Srinata asal Dusun Gamongan, Desa Tiying Tali, Abang,Karangasem beberapa waktu lalu ternyata menjadi catatan penting bagi warga masyarakat .Kinerja aparat yang belakangan kerap menuai cibiran ,dengan terungkapnya kasus besar tersebut setidaknya memberikan image tersendiri dimata masyarakat. Disejumlah tempat kerumunan warga yang dalam minggu-minggu terakhir masih santer mewecanakan kasus heboh tersebut rata-rata menilai salut dengan kerja aparat yang bisa mengungkap pelaku pembunuhan kurang dari seminggu itu. "Awalnya kita pesimis kasus tersebut akan terungkap,mengingat cukup banyak kejadian-kejadian hingga ketangan polisi kemudian berlalu begitu saja, kasus Gamongan itu perlu dijadikan pengalaman berharga dan semoga kasus-kasus lain bisa tertangani dengan cara kerja aparat yang professional seperti itu " Ujar Putu Dama salah seorang warga yag tinggal dilintasan Subagan saat ditemui bersama rekan-rekannya di Terminal subagan, Mereka intinya mengungkapkan rasa salut atas langkah sukses yang diraih jajaran Polres Karangasem membongkar kasus Gamongan. Yang cukup menarik rasa simpati terhadap kinerja aparat bahkan juga disampaikan oleh organisasi massa yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Masa(DPM) ,Organisasi yang digawangi Kari Subali itu kemarin ngelurug ke Mapolres Karangasem tak lain bermaksud menyampaikan rasa simpati dan berterimakasih terhadap kinerja polisi yang telah sukses mengungkap kasus yang meresahkan warga masyarakat itu.Sedikitnya 100 orang perwakilan massa ini menemui Kapolres Karangasem ,uniknya massa DPM itu memberikan hadiah kepada Kapolres berupa 2 ekor Kambing.Intinya kedatangan ormas itu memberikan support dan penghargaan yang setinggi tingginya atas Prestasi yang dicapai Polres Karangasem dan jajaranya. Ketua DPM I Wayan Kari Subali mengakui salut dengan kerja keras jajaran Polres Karangasem yang sukses mengungkap kasus tersebut,dalam kesempatan yang sama ,tokoh yang juga anggota DPRD Karangasem itu juga menyoroti kasus-kasus besar yang masih terkesan ngambang diantaranya Kasus DJ CafĂ© di Kuta, pembunuhan terhadap Burik di Ubung dan kasus-kasus lainnya yang belum terungkap ,Kari Subali berharap hal tersebut menjadi perhatian ekstra petugas "Kita berharap prestaisi dan kerja keras Polres Karangasem bisa menjadi contoh," ujar pria yang memiliki gaya khas bercambang lebat tersebut.Sementara itu dalam pertemuan tersebut Sekretaris DPM Bali Nyoman Widana sempat membacakan 5 poin pernyataan sikap DPM Bali. Pembacaaan lima poin pernyataan sikap tersebut dilakukan di depan Kapolres Karangasem dan jajaranya. Isi dari lima butir pernyataan sikap itu adalah, mengutuk keras aksi premanisma yang menyebabkan jatuhnya korban seperti di Kuta, Ubung dan Karangasem. Dari ke 14 ormas DPM tersebut nampak hadir dari Brigas, Laskar Putra Dewata, Pekat dan beberapa organisasi lainya yang bernaung di bawah DPM. Mereka tiba sekitar pukul 12.30 dan langsung menuju aula Polres Karangasem. Selain membawa dua ekor kambing, mereka juga datang membawa karangan bunga duka cita diantaranya atas tewasnya Burik dan tewasnya Alit Srinata.Sebelunya kedatangan massa DPM ini sempat membuat aparat bingung, lantaran kedatangan mereka secara mendadak tanpa memberitahukan sebelumnya .Menginjak siang hari sebelum bertolak menuju Denpasar mereka sempat mampir ke Markas DPM di lintasan Pesagi Karangasem (.Karta) Berita 4/2/08 Istri Tukang Sensor Terseret Tali Terseret Tali MANGGIS-Media Karangasem Malang nasib yang dialami Ni nengah Suta (51) suami dari, Komang Kari (48) .Warga asal Dusun Pesedahan Kawan,Manggis Karangasem . Ni Nengah Suta mengalami cedra yang cukup parah setelah kaki kananya terbelit tali akibatnya Iapun harus dilarikan ke UGD Perisitwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 wita.Siang Kemarin di tegalan milik Ketut Gunastra asal Pesedahan Kawan. informasi yang dihimpun media ini. Sepulang dari dari kundangan di salah satu warga setempat. Pasutri ini pergi ke lading Gunastra karena berjanji akan menyensor kayu miliknya .Setibanya dilokasi pasutri ini sibuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum sekitar pukul 09.00 wita. Disaat Kari hendak mengarahkan tali menuju sasaran jatuhnya pohon disanalah awal petaka itu terjadi Setelah tali terpasang dia minta sang istri untuk memegang tali tersebut.sementara Kari suaminya sibuk dengan sensornya menggergaji batang pohon dimaksud, bersamaan Suta menarik tali yang mengikat pohon.Lalu apa yang terjadi ?, tidak di sangka pohon yang sudah roboh tersebut malah terguling keras. Sementara sisa tali yang masih tersisa tersebut tanpa disadari melilit kaki kanan Suta. Blasss..bersamaan pohon bergulingan, Suta pun terserat beberapa meter. Suaminya bergegas memberikan pertolongan .Akibat kejadian itu kaki kakan korban mengalami luka yang cukup parah karena terbelit tali. Selain itu korban juga mengalami luka lecet karena terserat. "Kondisinya lumayan parah,malah terpaksa harus dilarikan ke RSUP Sanglah,dan sekarang masih Dirawat UGD," ujar kalian banjar Sdat Pesedahan yang juga saksi mata Nyoman Wage Senin(4/2),padahal menurut Wage keluarga ini sudah tergolong cukup professional dalam hal melakukan pekerjaan menyensor kayu didesanya.(W.034) Rumah Buruh Selip di Satroni Maling KARANGASEM-Media Karangasem Kasus pencurian kembali terjadi di wilayah hokum Karangasem. Kali ini menimpa rumah buruh Selip I Gusti Ketut Sudibya (43).warga asal Dusun Pretima tengah, Desa Pretima, Karangasem,akibatnya uang senilai Rp.750 milikmnya ribu raib. Kajadian tersebut sekitar pukul 10.00 wita. Saat itu Sudibya sedang pergi kepasar bersama dengan istrinya. Informasi dilapangan sekitar pukul 09.00 wita sampai pukul 11.00 wita korban pergi kepasar Amlapura bersama istrinya. Korban bermaksud membeli beberapa keperluan rumah tangga. Sekitar pukul 11.00 wita dia pulang dengan maksud menaruh barang –barang miliknya Waktu itu korban sama sekali tidak merasa curiga . terlebih keadaan rumah saat itu sama seperti saat dia tinggalkan. Korban baru merasakan ada yang tidak beres ketika sang istri korban hendak membuka Bufet untuk menaruh perhiasan emas yang habis pakai ke Pasar. Saat diperhatikan, kunci bufet nampak sudah dibuka paksa. "Pintu buffet kami terlihat seperti ada bekas congkelen dan kondisinya juga dirusak," Beber Sudibya saat melaporkan kejadian itu ke Polisi. "Saat saya periksa isinya terutama dilaci buffet ternyata uang yang saya taruh senilai Rp 750 ribu telah tiada padahal lacinya juga sudah terkunci" Sambungnya Petugas lmenerima laporan pencurian itu langsung melakukan olah TKP. Modus operandi nya adalah pelaku masuk ke rumah korban dan mencongkel bufet korban. Hasil olah TKP petugas sementara diduga kemungkinan pelakunya adalah orang dekat analisa demikian berkembang lantaran diperkirakan pencuri telah lihai dan mengetahui seluk beluk korban dan kapan korban pergi meninggalkan rumahnya .Terlebih korban saat pergi tidak terbiasa mengunci rumahnya "Kemungkinan pelakunya adalah orang dekat dan telah paham seluk beluk korban" ujar Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana,saat dikonfirmasi seijin Kapolres Karangasem, Senin Kemarin Namun demikian diakui petugas lantaran minimnya saksi membuat polisi masih kesulitan mengungkap siapa pelakunya (Karta)
Upacara selama setahun di Desa Bugbug Diperkirakan menelan dana mencapai 2 M..
Sukses ungkap kasus Gamongan Kapolres dapat acungan jempol...
Istri Tukang sensor terseret tali...
Rumah Buruh slip di satroni maling...
14 February 2008
BERITA FEBRUARI 08
Posted by Karangasem Bali at 5:24 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment