14 February 2008

Berita Heboh Akhir Januari 08

Satu Keluarga Polisi Tewas secara misterius...
Pembunuh satu keluarga polisi itu akhirnya di bekuk...
Pembunuh keluarga polisi itu ternyata residivis dan penjahat kelas kakap..
Dan arsip berita yang dihimpun media karangasem sepanjang Bulan Januari 2008...


27/1/08

Satu Keluarga Polisi Di Karangasem Tewas Secara Misterius

Polisi : Diduga Karena Keracunan Potas


ABANG-Media Karangasem

Sabtu 26/1 disebuah Dusun KecilGamongan.Desa Tiying Tali, Abang Karangasem Geger, satu keluarga polisi warga setempat tewas secara misterius Mereka adalah, Aiptu Komang Alit Srinata (55) bersama dengan istrinya Ni Kadek Suti (45), putranya Kadek Sugita (20) dan keponakanya I Gde Sujana . Komang Alit Srinata beserta istrinya Ni Kadek Suti. Alit adalah anggota Polisi yang bertugas di bagian Logistik Polres Karangasem


Tragisnya kematian keluarga Polisi itu terkesan tidak wajar yakni ditemukan meninggal di teras rumahnya. Sementara dua korban lainya ada;ah putra kedua korban yakni I Kadek Sugita dan I Gde Sujana keponakan korban yang sudah lama tinggal bersama korban. Justru ditemukan tewas bertumpuk di kandang babi.


Setelah kejadian yang menggegerkan itu petugas berupaya keras mengungkap latar belakang yang membuat keluarga itu tewas secara bersamaan. Hasilnya dari hasil olah TKP. Polisi menemukan kandungan potas di manakan korban.


Dugaan sementara penyebab kematian keluarga Polisi itu dibenarkan Pahumas Polres Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana seijin Kapolres Karangasem AKBP Drs Istiyono Kemarin. Disebutkannya ,olah TKP yang dilakukan jajaran Polres Karangasem dibantu oleh 4 orang personil dari tim Labforensik Polda Bali dan 5 orang Reskrim Polda Bali menemukan ada kandungan Potasium Sianida(CLH2SO4) pada hampir semua makanan korban.


Menurutnya kandungan Potasium ditemukan dihampir semua makanan korban, mulai dari air, nasi, sayur bahkan juga kopi. "Dengan Temuan itu bisa disimpulkan kalau korban tewa akibat keracunan Potas. " Ujar Pahumas. Namun demikian sementara ini petugas belum bisa membidik siapa yang menaruh cairan berbahaya tersebut kedalam makanan maupun minuman keluarga korban


Tim dari Reskrim Polda Bali dibantu oleh tim Labforrensik melakukan oleh TKP yakni rumah duka tempat ditemukan korban Srinata dan Suti meninggal. Serta di TKP kedua, Kandang babi tempat Sugita dan Sujana tewas. Dapur korban diperiksa secara teliti oleh petugas polisi. Semua makanan dan alat memasak juga di cek menggunakan alat oleh Labforensik. Mereka di bantu Polsektif Abang dan jajaran Reskrim Polres Karangasem di bawah pinpinan AKP Wayan Marca.


Jajaran petinggi Polres Karangasem juga nampak hadir di rumah duka. Diantaranya Waka Polres Karangasem Kompol Cecep Nandi, Kabag Ops Kompol Wayan Ardika dan Kabah Binamitra (Pahumas) Kompol Wayan Soejarna. Bergabung bersama ibu ibu dari Persit Kartika Candra Kirana Polres Karangasem.


Tim Porensik juga melakukan pemeriksaan ke TKP tewasnya anak korban I Kadek Sugita dan anak angkatnya I Gede Sujana di kandang babi korban yang berjarak 200 meter dari rumahnya. Dari posisi tumbangnya kedua korban dan ditemukan dua gelas berisi bekas minuman kopi, petugas memastikan kalau kedua korban tewas karena mengkonsumsi makanan atau minuman berisi racun.


Selain petugas yang melakukan penyelidikan sejumlah rekan korban, Senin kemarin nampak berdatangan kerumah korban.Rencananya akan di kremasi hari ini sekitar pukul 11.00 wita di Kuburan Desa Adat Gamongan. Khusus pemakaman korban Alit Srinata akan dilakukan secara meliter. Untuk itu dalam pantauan media ini kemarin petugas telah melakukan Glady dirumah korban


Keponakan korban Gde Kompyang ,menginformasikan selama ini korban tidak ada persoalan dengan siapapun., Kompyang yang juga ipar dari Luh Sriati 25 saksi yang melihat pertama kali dua korban .Saat mendengar kabar duka itu, Kompyang masih berada di Denpasar ,tiba tiba dia di telpon kerabatnya bahwa pak Alit sakit. Kompyang sendiri sebelumnya tidak percaya kalau korban sakit,pasalnya Ia baru saja datang dari kampungnya . Namun Ia nyaris tidak percaya kalau akhirnya dikabari bahwa paman dan Bibinya telah tewas .


Yang lebih membuat shock selang sejam telpon kembali berdering dan mengatakan kalau ada korban lainya lagi. Kerabatnya tersebut kembali menelpon bahwa anak korban Sugita dan keponakanya Sujana juga ditemukan sudah tewas di kandang babi.

"Saya itu saya langsung lemas dan tidak tahu berbuat apa," ujar Kompyang Seraya berharap petugas mengusut tuntas kasus kematian keluarga pamannya itu (Karta W)



Pembunuh Keluarga Polisi Akhirnya Di Bekuk

Berprofesi sebagai Dukun dan Residivis Kawaka nasal singaraja


AMLAPURA-Media Karangasem

Kerja keras jajaran Polres Karangasem mengungkap tabir pembunuhan terhadap 4 orang keluarga Polisi, yakni Aiptu Komang Alit Srinata (55) bersama dengan istrinya Ni Kadek Suti (45), putranya Kadek Sugita (20) dan keponakanya I Gde Sujana . Komang Alit Srinata beserta istrinya Ni Kadek Suti. di Dusun Gamongan.Desa Tiying Tali, Abang Karangasem pada Sabtu lalu nampak tidak sia-sia .


Bersamaan upacara pemakaman secara serentak terhadap keluarga korban ,Selasa (29/1) ,sebagian petugas yang telah mengantongi informasi hasil pengembangan penyidikan terhadap saksi-saksi bergerak mengejar pelaku yakni I Putu Suaka (45) yang diketahui tinggal di Dusun Bengkel.Desa Alas Angker Singaraja.


Menjelang sore hari itu juga Pelaku yang dibekuk tanpa melakukan perlawanan langsung digiring ke Mapolsek Karangasem untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres karangasem, AKBP.Drs. Istiyono, dalam jumpa Persnya,Rabu(30/1) membenarkan anak buahnya telah melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan keluarga Polisi , penangkapan itu disebutkan Kapolres berdasarkan keterangan sejumlah saksi terutama dari informasi yang dikorek dari keponakan korban, I Gde Putra mengenai ciri-ciri Mr.X (Suaka-red) yang tak lain setelah ditelusuri yang bersangkutan berdomisili di Buleleng,Singaraja .


Pelaku yang juga berprofesi sebagai Dukun tersebut ternyata dalam catatan Polisi adalah seorang residivis yakni pernah melakukan kejahatan berupa Curanmor(Pencurian sepeda motor) di Denpasar dan di Singaraja .

Bersamaan dengan penangkapan itu petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian dan barang-barang hasil kejahatan pelaku diantaranya Celana dan topi loreng, Jaket kulit hitam yang dikenakan pelaku saat beraksi, Uang sebanyak Rp.9.070.000,sebuah HP Nokia 6600,sepasang Giwang milik istri korban yang kini diamankan di Mapolres Karangasem.


" Saat dibekuk pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya .Sementara ini ulah nekat pelaku disimpulkan dipicu oleh niat untuk merampok korban ,namun demikian guna mengungkap kemungkinan ada motif lain dibalik aksi kejahatannya tersebut petugas masih terus melakukan pemeriksaansecara intensif " Ujar Kapolres ,


Dari pengakuan pelaku juga diketahui Potas yang dipakai meracun seluruh keluarga korban dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan sebuah cairan kemudian dituangkannya ke dalam makanan maupun minuman korban dengan tujuan menghapus jejak kejahatannya .Kapolres juga mengimformasikan sebelumnya antara korban dan pelaku sudah saling kenal dan malahan pelaku sempat menawarkan jasa pengobatan terhadap anak korban selain juga diduga menjadi relasi bisnis jual-beli cengkeh .


Atas perbuatan kejamnya itu,pelaku disebutkan Kapolres kemungkinan akan dijerat UU Pasal 339 dan 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati .

Sejauh ini belum diketahui adanya kemungkinan pelaku lain yang turut membantu pelaku dalam melakukan aksinya, sekalipun pelaku mengakui untuk mendapatkan Potas ,pelaku menyuruh keponakannya untuk membelikannya, namun menurut Kapolres hal tersebut tidak bisa dijadikan dasar bahwa keponakan pelaku terlibat .


"Kita masih mengembangkan pemeriksaan ,tentang pengakuan pelaku mendapatkan Potas itu dengan cara menyuruh keponakannya untuk membelikannya ,hal ini bisa saja dilakuakan pelaku dengan alasan lain ,yang jelas kita masih tunggu hasil pemeriksaan nantinya " Tandas kapolres. (Karta W)


Laporan Khusus ; Karta Widnyana

Penbunuh Keluarga Polisi Ternyata Penjahat Kelas Kakap

Berkedok Dukun ,Pernah Membunuh,Pencuri Dan Penjudi


AMLAPURA-Media Karangasem

Tanda Tanya masih membekas dilubuh hati masyarakat khususnya warga Karangasem,menyikapi tertangkapnya pembunuh berdarah dingin yang telah merenggut empat nyawa hanya dalam satu malam yang tak lain adalah keluarga seorang Polisi di di Dusun Gamongan, Desa Tiying Tali, Abang, Karangasem. Karangasem. Rasa heran bercampur penasaran terbersit dari hamper seluruh warga yang sempat ditemui MEDIA KARANGASEM disela-sela tersiarnya informasi penangkapan I Putu Suaka(45) yang diketahu sebagai satu-satunya actor dibalik kematian keluarga Polisi tanpa dosa itu .Lalu siapa sejatinya sosok Suaka ? yang konon disebut-sebit sebagai penjahat kelas wahid tersebut.


Dari hasil penelusuran Media ini, setidaknya terungkap bahwa penjahat Suaka,selain sebagai Residivis Curanmor(Pencurian Sepeda Motor),sempat didoor aparat,Ia juga tercatat pernah melakukan pembunuhan sebelumnya di Singaraja, Selain mencuri ,sosok gempal penuh tattoo itu juga merampok sebagaimana yang dilakukannya terhadap keluarga polisi tadi dan belakangan juga terungkap Bapak satu anak tanpa pekerjaan yang jelas itu termasuk penjudi kelas kakap


Sebelum niat jahat Suaka itu terlampiaskan,sesungguhnya Ia telah kerap melakukan kontak dengan keluarga korban malahan dengan mengaku berprofesi sebagai dukun pelaku sempat menawarkan jasa pengobatan tradisional terhadap anak korban ,Kadek Sugita(22) Yang selanjutnya juga jadi korban kebiadakan sang dukun Residivis asal Bengkel,Alas Angker Singaraja itu.


Yang cukup mengejutkan saat Tim Gabungan Polda Bali dan Polres Karangasem melakukan penangkapan dikampung halamannya dan lanjut dilakukan pemeriksaan, Suaka selain mengakui telah menghabisi nyawa keluarga Polisi dengan cara memberi Potas,Ia juga membeberkan kejahatan yang sempat dilakukan sebelumnya yakni telah melakukan perbuatan yang sama tiga bulan lalu di Singaraja, Sebagaimana dibenarkan Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko yang datang secara khusus menemui pelaku sore kemarin.


Kapolda sendiri mengaku sempat mendapat laporan kalau pelaku di Karangasem juga pelaku di Singaraja. "Saat saya bicara dengan pelaku mengakui perbuatanya bahwa dia juga yang melakukan perbuatan yang sama di Singaraja," ujarnya di dampingi Dir Reskrim Polda Bali dan Kabid Humas Polda Bali AS Reniban serta Kapolres Karangasem


Kapolda mengakui perbuatan tersangka amat keji,terlebih aksi demikian telah Ia lakukan sebanyak dua kali ,termasuk di TKP Singaraja. "Mungkin setelah merasa sukses saat melakukan kejahatan yang pertama maka dia tanpa beban mengulangi lagi yang kedua," ujar Kapolda. Selain, itu Kapolda juga membeber pelaku dikenal tiga kali pernah terlibat khasus Curanmor di Denpasar dan Singaraja. Malahan disebutkan sewaktu melakukan aksinya di Singaraja pelaku sempat didoor (ditembak petugas) pada paha kirinya. Selain membunuh dan mencuri,pelaku dibeber


Pelaku juga dikenal sebagai penjudi kelas kakap.Hal itu disampaikan langsung oleh Pelaku di hadapan Kapolda Ia mengatakan kalau uang korban sekitar 1 juta telah digunakan untuk berjudi (metejan) dan keperluan foya-foya lainya. "Dia mengakui uang yang dicurinya itu digunakan untuk berjudi,"tambah Kapolda Irjen Pol paulus Purwoko.Dalam kesempatan itu pula Kapolda kembali mengingatkan bahwa judi memang tanpa sadar membuat orang lupa diri


"Hal-hal seperti inilah bisa terjadi salah satu pemicunya bisa saja karena kebiasaan berjudi "Ingatnya. "Penyakit masyarakat tersebut bisa menimbulkan kejahatan beruntun. apa yang dilakukan tersangka menjadi salah satu bukti "Sambungnya .

Ketika ditanya pekerjaan Pelaku juga dengan enteng mengaku kerap bermain bola

Adil dan metajen


Selain tersangka juga mengaku kalau uang yang diambil sebesar Rp 7 juta dari korban di

Singaraja 3 bulan lalu juga habis di arena judi.Sementara ditanya soal ancaman hukuman terhadap tersangka baik Kapolda maupun Kapolres mengatakan korban terkena pasal pembunuhan berencana atau pasal 340 dengan ancaman hukuman mati.


Lalu bagaimana tanggapan warga masyarakat setelah terseretnya penjahat kakap itu kesel tahanan? Rata-rata dari mereka berang dan malah tidak sedikit yang berujar bahwa pelaku sebaiknya di Bunuh ."Mereka pantas menerima hukuman berat,bahkan lebih cocok kalau ditembak saja "Ujar Wayan bokah ,seorang warga yang berkerumun dipasar tidak jauh dari Mapolres Karangasem (Krt)




Berita Karangasem Lainnya Sepanjang Bulan JANUARI 2008


Karangasem Mendapat Jatah 631 PNS


AMLAPURA-Media Karangasem 31/2/08

Untuk formasi tahun 2007 Pemerintah pusat kembali mengalokasikan jatah pengadaan PNS yakni sebanyak 631orang dari tenaga honorer daerah. Jumlah kuota untuk PNS di Karangasem itu dipastikan oleh Ass Administrasi Setdakab Karangasem AA Gde Agung Rama Putra, SE ,di Amlapura Kmis (31/1)


"Jatah PNS dimaksud, diarahkan untuk porsi mereka yang sudah ada dalam data base" Terangnya.

Secara terinci.lanjut Rama Putra, pengangkatan baru yang diawali dengan penyetoran kelengkapan berkas adalah untuk tenaga guru TK 30 orang, Guru SD 302 orang, Guru SLTP 74 orang, Guru SMA sebanyak 47 orang, tenaga Teknisi Penyuluh Pertanian sebanyak 2 orang, Tenaga Strategis lainnya sebanyak 132 orang serta Tenaga Administrasi lainnya sejumlah 44 orang.


"Sesuai lampiran pengumuman SK Buapati Karangasem Nomor 800/086/BKD perihal penetapan tenaga honorer yang memperoleh pengangkatan diharapkan melengkapi persyaratan berkas seperti Foto Copy Ijazah dan transkrip nilai disahkan pejabat berwenang, Riwayat Hidup ditulis sendiri ditempel foto 3 X 4, Pas photo 3 X 4 sebanyak 6 lembar diisi nama tanpa kerudung kepala, Foto Copy sah Surat Keputusan bukti pengangkatan pertama sampai terakhir sebagai honorer, kelengkapan surat pernyataan , Surat Keterangan Kepolisian, Surat Keterangan Sehat Jasmani tidak mengkonsumsi narkoba, Foto Copy Daftar Gaji dan Absen tahun 2005 â€" 2007disahkan pejabat eselon II (dijilid), dirangkum dalam Map merah untuk guru, kuning untuk tenaga tehnis, mencantumkan data pribadi Nama, Tempat TTL, Pendidikan, Instansi bekerja, Alamat dan No Telepon/HP" Paparnya


Ditekankan Rama Putra, mereka yang diminta menyetor berkas tersebut belum tentu otomatis mengantongi SK CPNS karena harus lolos verifikasi dari BKN guna memperoleh NIP (Nomor Induk Pegawai). Dalam kesempatan yang sama Ia juga memastikan bahwa bagi mereka yang diajukan namanya ke pusat sudah berdasarkan kriteria sesuai pusat dan sangat sulit kemungkinan terjadi rekayasa, karena menyertakan absen dan daftar gaji kalau benar-benar ada dalam pembiayaan APBD. "Dalam proses ini kita jamin tidak memungkinkan terjadi penyelundupan nama atau calon yang diusulkan berkasnya ke pusat." Tandasnya.(Karta W)



AIBEF control Bantuan Senilai 1,7 M Untuk SMP Bebandem


BEBANDEM-Media Karangasem

Pelaksana Program AIBEP (Australia Indonesia Basic Education Programe) untuk daerah Bali ,Karen Taylor'Kamis ( 31/1 ) melakukan pengontrolan/ceking terhadap tindak lanjut realisasi bantuan pembangunan SMP 4 Bebandem tepatnya di Desa Bungaya yang digelontor senilai Rp 1,7 Milyar.


Perwakilan AIBEF, Karen Taylor, menyampaikan kedatangannya kemarin dimaksudkan untuk mengetahui proses pemanfaatan bantuan, yang sudah direalisir tahun 2006 lalu, sejumlah 1,7 milyard rupiah itu.

Menurutnya, sarana gedung tidak akan banyak maknanya jika tidak dimanfaatkan melalui peningkatan proses belajar mengajar, memajukan pendidikan di kabupaten Karangasem.Ia meminta unsure terkait didunia pendidikan mulai lebih banyak memikirkan tentang peningkatan mutu pendidikan dalam menghadapi era globalisasi.


Sekedar diketahui untuk di Bali,sebelumnya AIBEP (Australian Indonesian Basic Education Program) telah membangun 300 sekolah dilanjutkan tahun ini sejumlah 800 sekolah dan akan dikembangkan lagi 800 sekolah pada tahun 2009. Bantuan AIBEP disamping diarahkan mendukung program wajib belajar 9 tahun dari pemerintah Indonesia , juga dibidang menejemen pengelolaan sekolah melalui work shop untuk meningkatkan SDM.


Untuk mengetahui tingkat kegunaan sarana tersebut lembaga donor memerlukan respon masyarakat bersama pemerintah dan pelaku pendidikan, sehingga ke depan dapat dikembangkan lagi dalam memajukan pendidikan masyarakat.


Khairul Anam Nasional Advisor For Hole School Development mengatakan, bantuan pembangunan infrastruktur pendidikan juga diikuti dengan pembangunan SDM melalui works shop melibatkan stakeholder terkait seperti DPRD , Bappeda, Dewan pendidikan, Dinas pendidikan, Komite, Departemen Agama serta lainnya, untuk dapat menghasilkan draf regulasi bisa menjadi masukan dalam Renstra ditingkat Kabupaten dibidang pendidikan.


"Untuk pembangunan gedung secara tehnis lembaga juga mempercayakan pada kemampuan pihak ketiga yang sudah teruji sehingga dipercaya dalam pengelolaan dana melalui kerjasama MOU dengan Bupati Karangasem" Ujarnya.Sementara dana pendamping yang dikucurkan Karangasem mencapai Rp. 300 juta untuk membantu meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.


Kasi Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem Dra. Ni Made Santikawati mengakui, bahwa pembangunan sekolah dari bantuan AIBEP merupakan percontohan dalam membangun infrastruktur pendidikan. Untuk itu ke depan bantuan semacam diharapkan bisa terbangun SMP di Kecamatan lain, disamping pembangunan oleh pemerintah pusat tahun ini di sejumlah lokasi seperti Kubu, Seraya dan Batusesa, untuk mendukung program wajib belajar 9 tahun. Bangunan SMP 4 bebandem meliputi Laboratorium, Ruang Guru, 3 Gedung Ruang belajar.(Karta)



Koperasi Rambut Sedana Siap Kelola Pasar Tebola


SIDEMEN-Media Karangasem

Koperasi Rambut Sedana Karangasem yang kini telah melebarkannya sayapnya ke seluruh kecamatan yang ada di Karangasem nampak semakin getol memperjuangkan visi misinya yakni salah satunya menyasar ekonomi kerakyatan.

Hal ini telihat dari geliat Koperasi ini menjalin kemitraan salah satunya dengan pihak pengelola Pasar Tebola, Sidemen Karangasem .dimana penandatanganan kerjasama pengelolaan ini dilakukan pada Selasa(29/1). Diaula SMA 1 Sidemen.


Menurut ketua Kopeasi Rambut Sedana, I Nengah Sija,SE ,sasaran kerjasama yang dilakukan dengan pihak pengelola Pasar Tebola sebagai upaya guna ikut mengembangkan sector ekonomi berbasis kerakyatan. " Sebagaimana diketahui pasar tradisional adalah salah satu penyangga perekonomian masyarakat pedesaan dan kiprah koperasi didalamnya sangat memegang peran terutama membantu para pedagang-pedagang kecil termasuk dalam hal membantu mereka dari segi pendanaan " Beber Sija.


Dengan ditandatanganinya kontrak kerjasama pengelolaan Pasar Tebola oleh desa Pekraman setempat kepada Koperasi Rambut Sedana ,berikutnya seluruh pengelolaan dan tanggung jawab operasional pasar dimaksud diambil alih oleh pihak Koperasi. Nilai sewa terhadap aset pasar tersebut ditetapkan sebesar Rp.1.500.000 Perbulannya. Dan pada tahap awal ini disepakati jangka waktu pengelolaan tahap pertama selama 5 Tahun dan tidak menutup kemungkinan akan diperpanajang berdasarkan kessepakatan kedua belah pihak


Penandatanganan kerjasama itu sendiri dilakukan oleh pihak pengelola sebelumnya yakni tokoh warga masyarakat Tebola yakni Tjokorda Gede Dangin, I Gusti Lanang Gita dan I Gusti Bagus Pudja, S.Pd dengan pihak pengurus Koperasi yang di Ketuai I Nengah Sije, SE bersama dengan I Nengah Sudiarta selaku badan pengawas


Koperasi Rambut Sedana sebagaimana diinformasikan Ketuanya, Sija telah berdiri pada 27/10 2006 lalu .Dalam kurun waktu setahun setelah resmi mengantongi Ijin ,koperasi Rambut Sedana tercatat memiliki annggota termasuk calaon anggota dan karyawan mencapai 5000 orang .Sementara total karyawan yang dipekerjakan berjumlah 80 Orang yakni masing-masing 10 orang untuk tiap-tiap kecamatan .Sementara dana Masyarakat baik dalam bentuk Tabungan,setoran anggota,maupun tabungan wajib (Karta)



Hakim Agung Putra Karangasem ,IBN Adnyana DiPalebon

Dihadiri Ketua MA dan Jajaran Petinggi Pengadilan


AMLAPURA-Media Karangasem 29/1/08

Setelah disemayamkan di Geria Sindhu Amlapura selama 15 hari sejak wafat tanggal 14 Januari 2008, mantan Hakim Agung RI Ida Bagus Ngurah Adnyana, SH, MA, dipelebon Selasa (29/1) . Upacara Pitra Yadnya yang tergolong mengambil tingkatan utama itu dipuput oleh enam orang sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Tianyar dari Geria Sindhu Amlapura yang juga kakak kandung almarhum, Ida Pedanda Gde Jelantik Dwaja ,Ida Pedanda Istri Jelantik dari Geria Kawan Budakeling, Ida Pedandan Gede Wiswa dari Geria Pendem, Ida Pedanda Kemenuh dari Geria Subagan, serta Ida Pedanda Istri Karang dari Geria Carik Sibetan.


Sebelum Puncak upacara Pelebon dilaksanakan di Setra yang menggunakan bade sebagai sarana mengusung jenasah menuju setra, terlebih dulu dilakukan prosesi adat seperti munggah tumpang salu dilanjutkan dengan narpana. Prosesi upacara dilanjutkan dengan proses ngeseng sawa pada bale gumi-gumian menggunakan Lembu, prosesi kremasinya dilaksanakan di Setra Desa Adat Karangasem dengan iring-iringan pelbagai kelengkapan upakara.


Upacara pelebon yang cukup mengundang perhatian warga ini dihadiri langsung Ketua MA Bagir Manan SH, Mcl dalam sambutannya dihada[an sejumlah kerabat dan keluarga korban beliau menyatakan segenap jajaran pengadilan tanah air merasa berduka atas meninggalnya hakim agung IBN Adnyana.


"Dengan berpulangnya Ida Bagus Ngurah Adnyana, kita semua dijajaran pengadilan merasa amat kehilangan, selama melaksanakan tugas beliau terkenal tekun, tulus, tidak ada perkara yang tertunda bila ditangani oleh beliau, beliau juga kerap berkeluh kesah terhadap adanya tudingan miring bagi kinerja para hakim di Indonesia belakngan ini ,itu artinya beliau sangat konsen dalam turut serta menjaga citra baik lembaga pengadilan " Paparnya


Hakim Agung Ida Bagus Ngurah Adnyana, SH, MA yang berasal dari Geria Sindhu Amlapura berpulang tanggal 14 Januari 2008 akibat mengidap penyakit komplikasi, gagal Jantung, Infeksi Paru-Paru dan Ginjal. Almarhum sempat dua Minggu dirawat di RS Sanglah sebelum menghembuskan nafas terakhir.


Hakim Agung yang sukses meniti karir berhasil dibangun diawali menjabat sebagai Kepala PN Karangasem, Klungkung, Bangli, Tabanan sebelum dipromosikan menjadi Wakil Kepala Pengadilan Tinggi di Padang, Pekan Baru, Medan dan Surabaya. Berikutnya sempat dipindahkan ke Bali sebelum akkirnya bertugas di Mahkamah Agung (MA) sebagai Hakim Agung.


Sosok pria yang dikenal bersahaja, disiplin namun tegas itu kini telah tiada meninggalkan seorang istri Jero Ratna dan 5 orang putra-putri masing-masing Ida Ayu Ratnayani, Ida Ayu Partikajati, Ida Bagus Teras Udayana, Ida Ayu Nilawati dan Ida Ayu Yuli Astiti.

(" Selamat jalan Bapak Hakim (Karta)


Wabup Lanang Rai Semprit Staff Keluyuran


AMLAPURA-Media Karangasem

Keluyuran nampaknya tidak hanya menjadi dunianya remaja atau anak sekolah ,tapi ternyata juga tidak jarang dilakoni para staff atau pegawai Pemkab termasuk di Karangasem. Sayangnya kondisi demikian kerap luput dari pantauan terlebih tidak nampak adanya upaya melakukan "tilang" terhadap oknum-oknum staff yang sudah keranjingan keluyuran tersebut.


Atas tidakan indisiplin oknum-oknum pegawai demikian , Wabup Karangasem Drs I Gusti Lanang Rai rupaya cukup gerah juga. Mantan birokrat kawakan itu mengultimatum staf jajaran Pemkab Karangasem agar tidak membiasakan kluyuran tak karuan pada jam-jam dinas. "Dipasar,dimall,diwarung dan dipinggir-pinggir jalan pada jam-jam kerja tetap saja terlihat baju coklat(Baju dinas-red) berkeliaran ,pastinya diantara mereka ada yang sengaja ngeluyur tanpa tujuan yang pasti atau bukan karena tugas pekerjaan " Sempritnya Kedisiplinan Ditegaskan Wabup merupakan faktor utama menentukan etos kerja, terlebih memasuki tahun anggaran 2008 tugas berat banyak menghadang.


Hal demikian diuarakannya saat membrifing segenap staf jajaran Setwilda Senin (28/1). Dikatakan, memasuki tahun 2008 ia tidak ingin mendengar pelaksana kegiatan ditiap unit masih terkesan lamban, banyak tanya perihal kegiatan yang telah ditetapkan dalam perda APBD.


Dengan pengalaman tahun 2007 yang masih memberi peluang toleransi khususnya dalam menepati penjadwalan kegiatan, kini tidak boleh terulang lagi. Semua skedul kegiatan harus dipenuhi dengan cermat sehingga pada akhir tahun tidak ada kegiatan menumpuk, yang menyebabkan menurunnya kualitas hasil pekerjaan.


Melalui pola disiplin apel kerja pagi dan siang, Wabup mengharap para Kepala Unit lebih tegas membina staf untuk mentaati aturan apel serta membiasakan untuk melakukan kordinasi dan komunikasi dalam membahas berbagai hambatan yang dihadapi. Dengan adanya pola KISS (Kordinasi â€" Komunikasi Informasi Simplifikasi dan Sinkrunisasi), semua masalah bisa dipecahkan.


Agenda besar yang bakal dihadapi Pemkab Karangasem dalam tahun 2008 adalah menindaklanjuti upaya menekan indikasi kemiskinan sesuai progam yang telah dicanangkan SKPD seraya memaksimalkannya lagi dalam APBD Perubahan serta APBD Induk 2009, sehingga jika tidak ada aral melintang diharapkan tahun 2009 Karangasem bisa lepas dari ketertinggalan. Menyangkut hal tersebut agenda aksi percepatan pembangunan daerah tertinggal yang telah disosialisasikan untuk tingkat Kabupaten Karangasem, diminta dapat berjalan sesuai rencana yang dibuat. Untuk itu Karangasem telah membuat program usulan pembangunan tidak kurang senilai 1,2 T.(Karta)



26/1/08

Tertibkan Trotoar Pedagang Kucing-kucingan


CANDIDASA-Media Karangasem

Sat Pop PP Pemkab Karangasem semakin getol melakukan penertiban. Seperti terlihat pada beberapa hari sebelum perayaan Hari Raya Galungan ,Satuan pengaman perangkat daerah ini melakukan penertiban di trotoar Desa Peraiapan Pesedahan Manggis. Penertiban ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan para pejalan kaki. Terlebih lagi Desa Pesedahan merupakan pendukung Desa Wisata, Tenganan. Banyak wisatawan asing merasa tertanggu dengan adanya pedaggang di trotoar.


Kapala Kantor Sat Pol PP Karangasem Drs I Wayan Miasa. Menyampaikan Pihaknya belakangan mengakui cukup getol melakukan pengawasan terlebih di Desa pendukung Desa Wisata.

"Hal ini kita terapkan untuk mendukung kunjungan wisatawan ke Karangasem. Karena jika dibiarkan kondisi pedagang ditrotoar dirasa cukup menghambat pejalan kaki selain juga hal demikian sangat mengganggu pemandangan " Terangnya


Dalam kesempatan itu pihaknya mengimbau kepada para pedagang khususnya kaki lima agar tidak memanfaatkan trotoar sebagai lokasi berjualan.

Miasa dalam kesempatan turun bersama anak buahnya mengaku sekaligus melakukan pembinaan. Ia menegaskan kedepan jika masih saja ditemukan pelanggaran maka pihaknya akan bertindak tegas.


"Kalau tetap ngotot dan sulit untuk di bina ya kita terpaksa terapkan Perda yang ada. Pelanggaran terhadap ketidakdisiplinan memanfaatkan trotoar itu bisa kena hukuman kurungan 3 bulan," Tegas mantan Camat Selat tersebut.

Langkah Sat Pol PP ini mendapat dukungan penuh dari Keliat Adat Desa Pesedahan I nengah Sarianti. Malah pihaknya minta Sat Pol PP melakukan pengawasan secara rutin.

"Jangan hanya dilakukan secara insidentil, namun perlu pengawasan rutin setiap hari."Harapnya.


Sementara itu dalam pantauan media ini kesemrautan pemanfaatan trotoar atau pinggir jalan terutama diobyek-obyek sentral tetap saja marak dan terkesan tak terkendali. Kenyataan demikian salah satunya terlihat persis dibibir pantai Candidasa,jalur umum jurusan Denpasar-Amlapura.

Dikawasan ini meski sempat beberapa waktu lalu petugas turun melakukan penertiban,namun tidak terbukti membuat jera para pedagang untuk menggelar dagangannya untuk para pengunjung yang menyaksikan keindahan panorama pantai Candidasa tersebut.


Malah pada perayaan Galungan dan Manis Galungan, Kamis(24/1) ruas pinggir jalan dikawasan ini selain dipadatri pengunjung juga disemarakkan oleh para pedagang. Yang cukup mengejutkan beberapa pedagang yang ditanya terhadap kemungkinan adanya petugas penertiban turun,dengan enteng mereka mengaku terpaksa kucing-kucingan dengan petugas. " Ya saya tahu sering ada penertiban,tapi kan tidak tiap hari jadi pintar-pintar kita berkelit lah " Ujar pedagang yang namanya tidak ingin dikorankan. (Karta)


Bugbug Gelar Upacara Adat Terpanjang


BUGBUG-Media Karangasem

Desa Adat Bugbug Karangasem akan melangsungkan upacara adat terpanjang. Yakni berlangsung selama setahun lebih.Desa adat yang masih memiliki sejumlah tradisi ritual khas itu,sejak awal Nopember 2007 lalu telah memulai dudonan karya.Dan rencananya seluruh rangkaian ritual terpanjang tersebut akan berakhir pada 10 Desembewr 2008.mendatang.


Bendesa Adat Bugbug, Jro Wayan Mas Suyasa SH menyampaikan pelaksanaan upacara tersebut diantaranya meliputi Usaba Gumang, Puncak Karya Tabuh Gentung yang puncaknya akan dilakukan 5 Februari 2008 di Pura Bala Agung, Ngenteg Linggih di Pura Dalam tanggal 2 Maret 2008 serta upacara ngenteg Linggih di Pura Bala Agung yang akan dilakukan 11 Maret 2008.


Kemudian dilanjutkan dengan Upacara Labuh Gentuh di Segara Bugbug tanggal 17 Maret 2008 dan akan dilanjtkan dengan upacara Ngenteg Linggih di Pura Puseh 20 Maret. Rentetan karya ini menurut pria yang juga duduk sebagai wakil Ketua DPRD Karangasem ini diawali dengan Matur Piuning dasn Gelar Guru Piduka.


"Sementara ini persiapan karya sendiri sudah hampir rampung. Ini dilakukan olah seluruh warga Desa Pakraman Bugbug. Termasuk untuk memperispkan sarana upacara untuk Karya Agung tersebut."Terang Mas Suyasa

Dijelaskan lebih lanjut, dalam rangkaian karya tersebut juga dilakukan sejumblah Usaba. Diantaranya adalah Usaba manggung di Bala Agung 9 Juli 2008, Usaba Beten yang dilaksanakan 12 Juli 2008 dan Usaba Candidasa yang akan digelar 18 Juli 2008.mendatang (Karta)


20/1/08

Angka Lakalantas Di Karangasem Tinggi


AMLAPURA-Media Karangasem

Angka kecelakaan Lalulintas(Lakalantas) yang terjadi diwilayah Hukum Karangasem tercatat cukup tinggi pada 1 Tahun terakhir ini, dan lebih banyak dialami oleh pengendara sepeda motor .


Terjadinya lakalantas yang cukup tinggi tersebut lebih banyak dipicu oleh factor manusia akibat masih rendahnya kesadaran para pengendara dan kurang memperhatikan disiplin berlalulintas. Hal tersebut diakui oleh Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP I Ketut Parwita Umbara pada sebuah dialog Interaktif yang digelar oleh stasiun Radio Swasta di Amlapura, Beberapa waktu lalu


Disampaikannya, pada Tahun 2007 tercatat sebanyak 108 Kasus Lakalantas yang terjadi di Karangasem dan terbanyak terjadi pada Bulan Septemeber-Oktober juga pada Bulan Juni.

" Tiga factor penyebab terjadinya kecelakaan yakni factor manusia,factor Jalan/medan dan factor cuaca . Dari 108 kasus yang tercatat unit satlantas Polres Karangasem , diantaranya 103 kasus terjadi akibat factor manusia,4 Kasus dipicu factor jalan dan 1 faktor kendaraan.Dan rata-rata lakalantas yang terjadi didominasi oleh pengendara sepeda motor " Terang Parwita Umbara.


Dengan kenyataan demikian,lanjut Kasat Umbara kerap terjadinya kecelakaan di Karangasem lebih banyak dipicu oleh kurangnya kesadaran para pengendara

"Mengingat factor Jalan atau medan yang kurang mendukung seperti cukup banyak jalan yang masih sempit, banyaknya tanjakan serta tikungan-tikungan tajam ditambah lagi dengan kondisi cuaca hendaknya kesadaran dalam berlalulintas diperhatikan ,tanpa kesadaran diri sendiri itu,mustahil akan bisa menekan angka lakalantas terlebih jumlah kendaraan bermotor dari hari-kehari kian bertambah " Imbuhnya.


Guna mengantisifasi kian bertambahnya angka Lakalantas pada Tahun-tahun mendatang, Kasat Umbara bersama jajarannya mengaku telah melakukan pembinaan-pembinaan khususnya menyasar para pelajar atau remaja lewat sekolah-sekolah .

Dalam banyak kesempatan pihaknya juga menyampaikan arti penting kesadaran berlalulintas dengan cara turun kebawah melalui banjar-banjar maupun mendatangi desa-desa tertentu. Tentang upaya untuk meningkatkan kedisiplinan dijalan , Unit lantas juga kerap menggelar Operasi penertiban dititik-titik tertentu. (Karta)





1 comment:

Anonymous said...

Hey Ava, ROFL :)