05 December 2007

Berita Karangasem 5/12/2007


Rhaspody Of The Seas Berlabuh Di Padangbay

Disambut Bupati Dan Pasukan Dagang Acung


PADANGBAY-(Media Karangasem)

Dipenghujung tahun 2007 ini tepatnya Rabu(5/12) , Labuhan Amuk kembali disinggahi Kapal Pesiar Internasional Rapsody Of The Seas .Kapal berbendera Bahamas itu mengakut wisatawan sebanyak 1978 orang. Kapal yang berbobot 78.491 DWT dengan julmah crue 750 orang berangkat dari Lembar dengan bendera Bahamas lego jangkar pukul 06.00 5 Desember 2007, dalam route kunjungannya menuju Singapura.

Kedatangan kapal Pesiar kali ini kembali mendapat sambutan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg . Didampingi Dirjen Perla Kadis Budpar Bali dan DPRD Karangasem, Ketua PHRI Karangasem I Wayan Tama ,rombongan pejabat dan Praktisi Pariwisata ini berkesempatan langsung melakukan kunjungan ke dalam kapal Pesiar atas undangan pihak Captain Kapal Lokling Rene. Sementara itu sejumlah Wisatawan yang turun lewat Travell Agen yang menghandlenya berkesempatan melakukan perjalan tour ke ODTW yang ada di Bali

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, kunjungan ke Kapal Pesiar diharapkan dapat menjalin hubungan baik dengan Captain Kapal sehingga kelak dapat menjadwalkan kembali kunjungannya ke Karangasem.

“Dalam promosi pariwisata diperlukan secara berkesinambungan serta langsung berhubungan dengan para agent perjalanan Internasional. Meski kunjungan terkadang singkat, namun paling tidak pemerintah sudah berupaya mendorong dan memotivasi agar wisatawan terus berdatangan ke Bali khususnya ke Kabupaten Karangasem “ Ujarnya Kedatangan Tamu pesiar ini juga diakui memiliki dampak langsung terutama masyarakat local yang bergerak diusaha jasa pariwisata,

Kadis Budpar Drs I Nengah Parwatha mengatakan, kedatangan Kapal Pesiar di Labuan Amuk yang mendarat melalui Boat di dermaga Padangbay itu selain memberi prospek untuk penyiapan pembangunan dermaga cruise kelak, juga secara langsung dapat memberi peluang usaha bagi masyarakat penyedia jasa wisata. Untuk pengamanan terkait kunjungan wisatawan, disebutkan Parwatha sudah dikoordinasikan dengan Instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, KP3, Adpel, ASDP, Desa Adat maupun Dinas Padangbay serta Muspika Kecamatan Manggis untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Karangasem.

Sementara itu dalam pantauan media ini pemandangan rutin yang terlihat dari kedatangan Kapal pesiar itu tak terlepas dari kehadiran pasukan Pedagang Acung yang jumlahnya mencapai ratusan.bahkan meluber hingga pertigaan Padangbay.

Yang cukup menarik lantaran mereka-mereka dibatasi untuk berjualan dibibir dermaga ,mereka justru memiliki jurus lain, yakni dengan cara menunggu tamu-tamu pesiar keluar dengan angkutan Bus Pariwisata selanjutnya tanpa patah arang para acung yang menggantungkan hidupnya dari kehadiran wisatawan itu mengikuti laju bus-bus yang mengangkut tamu pesiar, mereka akan menawarkan barang acungannya disaat Bus-bus tadi berhenti dan menurunkan tamunya baik itu di Obyek wisata, restaurant ataupun tempat-tempat yang disinggahinya .(Karta)

Karangasem Bidik Pengembangan Jarak

AMLAPURA-(Media Karangasem)

Berjuang keras melepaskan ketertinggal sebagai predikat Kabupaten miskin di Bali merupakan PR berat bagi Karangasem. Selain akibat keterbatasan sunberdaya juga memerlukan komitment kuat pemerintah Kabupaten untuk mengejar sumber daya luar mempercepat pengentansan kemiskinan

Untuk implementasi program tersebut Kepala Bappeda Karangasem Ir. I Nyoman Sukamara, CES di Amlapura Rabu (5/12/07) kemarin mengatakan, selama tahun anggaran 2006 -2007 difokuskan penanaman komoditi Jarak Pagar ditiga Kecamatan yakni Kubu, Abang dan Karangasem seluas sekitar 280 Ha dengan melibatkan 12 Kelompok Masyarakat Usaha Produktif (KUMP), dilanjutkan tahun 2007 seluas 150 Ha. Keseluruhan kegiatan tersebut hingga atahun 2007 telah menyerap dana bersumber dari APBN sebesar Rp. 1.265.000.000 ditambah dana dari APBD 2007 sebesar Rp. 193.000.000.

“Pemilihan komoditi Jarak Pagar dimaksudkan untuk mengembangkan potensi lahan kering dengan tanaman bernilai ekonomis, mengingat minyak jarak merupakan salah satu anternatif prospektif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak.” Terang Sukamara Namun demikian pihaknya juga mengakui masih adanya kendala tehnis dilapangan antara lain akibat rendahnya curah hujan, komoditinya relatif baru serta pengembangan jaringan pemasaran. pasca apanen .

Untuk itu Kepala Bappeda mengaku masih mengupayakan langkah-langkah pembudidayaan jarak dengan menekan seminimal mungkin resiko yang ditimbulkannya “Yang pasti pengembangan jenis tanaman jarak yang memiliki potensi jangka panjang ini memanfaatkan lahan non produktif dalam artian tidak sampai merusak komoditi pertanian rakyat yang selama ini dimanfaatkan untuk menopang kehidupan masyarakat tani “ Tandasnya .

Ia juga menyebut pembudidayaan jarak di Karangasem khususnya dikawasan Kubu, Abang sebagai salah satu langkah pengentasan ketertinggalan dikawasan itu dan program itu juga tidak terlepas dari kontribusi Pemerintah Pusat lewat 8 kementrian yang serius menggarap Karangasem guna terlepas dari predikat sebagai kawasan tertinggal. (Karta)

2 comments:

Anonymous said...

Good dispatch and this post helped me alot in my college assignement. Thanks you as your information.

Anonymous said...

Sorry for my bad english. Thank you so much for your good post. Your post helped me in my college assignment, If you can provide me more details please email me.