02 May 2009

HAMA ANCAM PERTANIAN KARANGASEM


Tikus Serang Subak Pladung ,Gayas Rangsek Datah

Petani Karangasem belakangan ini kembali mendapat ancaman berupa serangan hama. Setelah sejumlah lahan pertanian Di Datah, Abang mendapat serangan hama gayas ,petani di Subak Pladung juga menjerit karena tanaman padi mereka diobrak abrik hama Tikus.

Kondisi demikian membuat Kadis Pertanian, Tanaman pangan dan Holtikultura Pemkab Karangasem Ir Nyoman Subratayasa harus kerja keras. Pihaknya mengaku telah menerjunkan tim untuk mengecek laporan masyarakat tersebut.

Subratayasa mengakui dari hasil pengamatan tim yang diterjunkan mendapati adanya Hama Gayas yang menyerang di Datah .Jenis tanaman yang diserang disebutkan Subratayasa antara lain tanaman Ubi Kayu.

”Sekitar 2 haktar tanaman yang beru berusia 5 bulan tersebut mengalami serangan. Serangan sendiri mencapai 85 persen dari luas keseluruhan tanaman Ubi Kayu di Datah. Hanya saja serangan dan efak yang ditimbulkan masih masuk katagori ringan yakni 9,21 persen.” Terangnya.

Sementara itu aksi serangan hama tikus yang tak kalah ganasnya terjadi di Subak Pladung tepatnya di tempek Buug .Diinformasikan seluas tidak kurang dari 5 hektar tanaman padi warga setempat ternacam gagal penen

”Beberapa tanaman padi diantaranya jenis Ciherang, Cigelis dan Tukad Balian mendapat serangan hama ini. Tanaman padi yang diserang baru berumur sekitar 60 sampai 75 hari.” Ujar salah seorang warga tani setempat.

Luas persawahan di Subak ini sendiri mencapai 40 hakrat namun 5 haktar diantaranya yang mengalami serangan parah. Sementara yang lainya hanya kerusakan ringan yakni 12,60 persen.

Selain di Buung masih di subak yang sama yakni Tempek Camplung sekawanan tikus juga kerap beraksi sekitar 1 haktar dari 6 Hektar tanaman padi petani menjadi sasarannya dalam 1 minggu terakhir ini dari 6 Hektar luas lahan pertanian disana pun juga di Tempek Camplung masuk dalam katregori serangan ringan yakni sekitar 11,60 persen
Sementara di Tempek Gambiar terserang seluas 2,5 Hektar dari 19,5Hektar tanaman padi yang ditanam dengan tingkat kerusakan ringan 8,00%.

Subak Bakukih Ababi juga mengalami seranga. Padi jenis Ciherang yang diserang seluas 2,75 Hektar dari 11,75 Hektar dengan tingkat kerusakan ringan 15,42%. Serangan yang sama juga terjadi di Subak Tauka Tiingtali Abang seluas 1,25 Hektar dari 7,25 Hektar tanaman padi jenis Tukad Balian yang ditanam petani dengan tingkat intensitas kerusakan ringan sekitar 17,80%.

Untuk melawan hama Gayas dinas Pertanian telah memberikan penyuluhan teknis dengan pola SLPHT (Sekolah Lapang Pemberantasan Hama Terpadu). Mereka juga telah dibantu alat penangkap gayas Dewasa. Selaian itu petani juga disarankan menangkap larva gayas saat pengelolaan tanah.

”Penanganannya sendiri masih dilakukan secara alami dan manual. Karena pembrantasan dengan menggunakan cara Kimia untuk tanaman jenis Umbi sangat sulit dilakukan. cderunga akan menimbulkan efek residu dalam Umbi.” Terang Subratayasa.

Sementara untuk melawan hama tikus juga telah dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada petani. Selaian itu Dinas Pertanian juga telah memberikan bantuan berupa Klarat, Belerang dan Alat Pegemposan Tikus.(Karta W )

No comments: