29 April 2009

PENAMBANG PASIR TEWAS TERKUBUR PASIR

Terjadi Di Galian C Ilegal ,4 Rekannya dan seorang sopir Berhasil menyelamatkan diri

RENDANG- Naas nasib yang dialami Ni Wayan Gemuh (40) dan rekanya Ketut Darmi (50).Dua warga yang kesehariannya bekerja sebagai penambang pasir di Tukad Batu, Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih Karangasem tewas terkubur timbunan pasir ,akibat tebing setingi 10 Meter ambrol saat pekerja galian sedang melakukan aktivitasnya. Ironisnya setelah kejadian merengut nyawa itu baru terkuak bahwa Galian C ditempat mereka bekerja ternyata Galian C Ilegal alias tidak mengantongi surat ijin

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan Perisitwa ini terjadi sekitar pukul 10.15 wita,Senin(27/4). itu bermula ketika tebing setinggi 10 meter menimbun para penambang beserta sopir truk yang akan mengangkut pasir. Dua dari mereka langsung tewas di TKP karena terkubur hidup hidup. Selain 2 korban tewas seorang korban, I Wayan Kingsan (50) mengalami sesak nafas dan hingga kini masih dirawat intensip di RS Kelungkung.

Para penambang lain yang ikut saat itu diantaranya, Komang Puja (35), Nengah Simpen (35) dan Wayan Bidig (18) dikabarkan berhasil selamat dari musibah itu. Dan hanya mengalami shok berat terlebih setelah mengetahui rekannya tewas .Demikian halnya dengan sopir truk DK 9390 KL, Made Gorsita (26). Lelaki asal dusun Air Sanih, Kubutambahan, Singaraja ini berhasil selamat karena kebetulan terlindungi oleh badan mobil yang ada didepannya

Kronologis kejadiannya berawal dari kedatangan Gorsita untuk mencari pasir di areal Galian C itu. diantar olah enam orang penambang pasir. Mendapat pesanan pasir pekerja tambang langsung melakukan tugasnya menaikan pasir ke dalam bak truk.

Ke enam penambang pun asik bekerja tanpa mempedulikan keselamatan mereka. Gorsita sendiri ikut mengambil sekop mengorek orak pasir dan menaikan ke bak truknya. Saat truk sudah berisi satu setengah papan tiba tiba tebing longsor dan langsung menimbun dua orang penambang yang ada di bawah tebing. Sementara penambang lainya termasuk sang sopir berhasil menghindar

Mengetahui ada rekannya yang terkubur hidup-hidup Sebagian penambang berusaha memberikan pertolongan dan mencoba melakukan evakuasi semantara yang lainya memberitahukan kejadian tersebut ke Dusun Mereka. Mendengar kabar itu ,warga dan jajaran dari Polsektif Rendang pun berdatangan ke TKP.

Evakuasi akhirnya dilakukan dibawah pinpinan Kapolsektif Rendang AKP Ketut Badra.Pihak aparat mengakui kesulitan mengeluarkan korban dari timbunan pasir karena medan dan juga kurangnya perlengkapan ,karenanya tidak kurang dari 2 jam korban baru bisa ditemukan

runtuhan tebing dengan lebar 20 meter dan tinggi 10 meter tersebut juga menimbun truk pengangkut galian C yang dikemudikan Gorsita. Begitu kedua korban tewas berhasil dievakuasi keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Rendang untuk mendapatkan visum.

Hasil Visum yang dilakukan Dr Sudirta di Puskesmas setempat. Menyebutkan keduanya rata rata mengalami patah tulang parah . Korban Ketut Darmi terbilang cukup parah. Ia mengalami patah tulang hebat di beberapa bagian tubuhnya. Diantaranya tulang leher patah, Lapitula Kanan Patah, empat tulang iga kiri dan 3 tulang iga kanan patah, tulang dada kiri dan kanan patah.”Korban tewas karena mengalami patah tulang terutama pada bagian leher ” Ujarnya .(Karta W )

No comments: