02 March 2009

DEMO NASABAH KKM MULAI MEMANAS


Lempari Rumah Bupati ,Bakar Spon Dan Ban Bekas Dijalan

Ketidakjelasan nasib nasabah KKM akibat penutupan oleh aparat (20/2) mulai memicu emosi.Segerombolan massa yang melampiaskan ketidakpuasan atas dihentikannya operasi koperasi yang berbasis Capital Investment tersebut pada Senin(2/3) mulai beringas.Tidak cukup dengan orasi dan menghujat pihak-pihak yang dianggap bertanggungjawab ,tapi tensi gerakan massa kali ini Nampak mulai meninggi terbukti massa tidak hanya mengepung gedung DPRD dan Kantor Bupati yang dipagari aparat bersenjata lengkap melainkan mereka tidak tanggung-tanggung lagi merangsek kesalah satu rumah Bupati Karangasem yang kebetulan berlokasi didepan kantor Stokist KKM dan cukup dekat dari gedung utama KKM di Jalan Samanhudi,Lingkungan Kecicang,Amlapura.

Dirumah yang belakangan dijaga ketat aparat kepolisian tersebut massa mulai beringas mengepung dan melempari dengan batu dan benda-benda lain yang ditemukan massa .Akibat ulah nekat massa ini membuat kaca jendela rumah berlantai dua tersebut pecah bahkan beberapa genteng juga ikut jadi sasaran lemparan massa .

Malah Akibat pecahan kaca yang dilempar massa tersebut satu anggota Dalmas Polda Bali yang BKO di Karangasem mengalami luka pada bagian lehernya.Massa juga melempari garase yang berada persis didepan rumah Bupati itu.Bringasnya lagi massa yang menerobos Garase mengambil spon yang dipakai tempat tidur oleh Sat Pol PP saat berjaga. Kasur tersebut ditarik kejalan lalu dibakar dan diiringi teriakan-teriakan massa yang kian bergerombol dari dua sisi jalan itu.

kedatangan masa secara spontan ke rumah jabatan Bupati tersebut sebelumnya ngelurug ke Gedung DPRD Karangasem sekitar pukul 10.00 Wita. Pada saat bersamaan wakil wakil rakyat digedung DPRD itu sedang menggelar sidang Pansus untuk mambahas masalah KKM.

Kedatangan massa juga membuat buyarnya kosentrasi sidang .Setelah dari DPR ,Massa seperti pada Demo-demo sebelumnya spontan bergerak merangsek kekantor Bupati yang berlokasi di jalan Ngurah Rai ,Amlapura sembari berteriak-teriak

Didepan tembok kekar itu masa langsung dihadang sekitar dua pleton Brimob Polda Bali yang sudah stanbay sejak KKM ditutup. Masa sempat mencoba memaksa masuk dan meminta agar bupati keluar .Sesaat kemudian massa juga mengejar mobil dinas yang keluar dari perkantoran itu dari arah samping karena yang diduga didalamnya adalah Bupati Geredeg .Tak berhenti disitu,massa yang sudah kecewa secara spontan bergerak menuju lingkungan Kecicang tempat rumah Bupati.

Petugas keamaman Nampak terlambat mengantisifasi situasi itu ,terlebih dalam perkiraan aparat Demo-demo yang dilakukan massa tidak akan berbuat anarkis seperti demo-demo sebelumnya .Melihat penjagaan lengang, masa langsung merangsak rumah Bupati dan melemparinya. Tidak jauh dari lokasi rumah itu masa juga membakar ban bekas. Asapnya mengepul membuat mencekamnya suasana.

Setelah tanda-tanda anarkis itu muncul, Brimob Polda Bali yang stand bay di Gedung Kesenian Amlapurapun dikerahkan. Mereka tiba dengan pakian lengkap dengan baju PHH (Pengendali Huru Hara) lengkap dengan helm pengaman. Polisi juga stand bay dengan senjata gas air mata. Sementara sebagai antisipasi Pemkab Karangasem juga menerjunkan satu unit mobil pemadam Kebakaran.

Waka Polres Karangasem Kompol I Nyoman Wija. Turun dan berusaha meredam masa agar tidak berbuat anarkis. Sementara massa yang Nampak mulai frustasi tetap beteriak teriak dan meminta agar uang mereka di kembalikan.

Masa juga meminta agar KKM kembali beroperasi dan tetap mempertanyakan siapa yang bertanggungjawab setelah penutupan itu .Diantara mereka juga tetap menyebutkan tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan dari dengan hadirnya KKM di Kabupaten yang masih menyandang identitas satu-satunya kabupaten tertinggal di Bali itu.

”KKM tidak menipu,masyarakat belum terbukti ada yang dirugikan malah semuanya bisa menikmati hasil dari system Capital Investment yang diterapkan KKM sejak tahun 2007 itu.Selain itu banyak pejabat,PNS hingga aparat juga ikut berinvestasi dan sejauh ini mereka tidak ada yang mengeluh,dan membuat masyarakat semakin yakin ,kenapa harus ditutup yang ujung-ujungnya membuat uang masyarakat tidak jelas “ Ujar salah seorang pendemo yang diikuti dengan teriakan-teriakan hidup KKM dari pendemo lainnya. (Krt)

No comments: