05 June 2008

KARANGASEM RAIH TROPY ADIPURA TERBAIK NASIONAL

KARANGASEM(Media Karangasem)
Untuk tahun 2008 ini menjadi tahun kejutan bagi Karangasem,bagaimana tidak Kabupaten ujung Timur pulau Bali ini untuk pertama kalinya berhasil lolos meraih Penghargaan Tropy Adipura peringkat pertama Nasional untuk kategori kota kecil

Kepastian diraihnya Tropy bergengsi tahunan itu disampaikan Kabag Humas Dan Protokol Sekdakab Karangasem, I Komang Agus Sukasena,Kamis(5/6) Hal itu menyusul keberangkatan Bupati Karangasem bersama Kadis DLHKP Drs. I Made Bagiada dan Ass Ekonomi Pembangunan I Wayan Arthadipa, SH., MH. untuk menerima Tropy dimaksud..

“Kabupaten Karangasem keluar sebagai pemenang adipura peringkat pertama untuk kategori kota kecil dinilai dari segi kebersihan , keindahan termasuk tata kotanya ,hal ini tentunya menunjukkan peningkatan prestasi yang diraih Karangasem untuk tahun ini “ Ujarnya

Sementara itu,Kabid Kebersihan Drs. I Putu Aryanta, M.Kes. didampingi Ir. I Komang Kasmana Kabid Lingkungan Hidup dan I Komang Suarta Kasi Perencanaan pada DLHKP Karangasem menjelaskan, sejak setahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten Karangasem telah merancang berbagai program kegiatan untuk mewujudkan kebersihan, perindangan, dan keasrian taman di kota Amlapura; melalui program kali bersih, penataan TPA, penataan taman kota.

Disamping melalui peningkatan kapasitas Armada dan tenaga kebersihan melalui pengadaan Franseda yakni motor roda 3 bermerek Kaisar untuk mengangkut sampah ke gang-gang dengan anggaran sekitar 75 juta rupiah, juga merekrut tenaga kerja kebersihan sejumlah 100 orang untuk menambah kemampuan pelayanan kebersihan didalam maupun diluar kota.

Dibidang sampah Karangasem bahkan telah memiliki program memerangi sampah plastik baik melalui gerakan bersama melibatkan berbagai komponen dalam event tertentu tiap tahun, serta program pembelian sampah plastik dari sekolah dan desa-desa adat/dinas Rp. 1.000,- per Kg. Selama ini berhasil diangkut sekitar 30 ton sampah plastik untuk dijual kembali ke Surabaya.

Hal ini sudah ditindak lanjuti oleh Desa Pakraman, dan sebagai pelopor adalah Desa Adat Purwayu yang mengatur warganya wajib membawa sampah plastik setiap sangkepan. Saat ini telah diikuti banyak desa lain dan sekolah-sekolah hingga membuat DLHKP kewalahan dan kekurangan anggaran pembelian sampah plastik. Direncanakan pada APBD Perubahan bakal memohon kembali anggaran tambahan guna memerangi sampah plastik yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

Di sektor TPA Karangasem memantapkan program pada tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dimulai tahun 2000 dengan pembangunan prasarana gedung senilai 1,5 M atas bantuan Bank Dunia berlokasi di Butus, sedangkan untuk pengadaan tanah Pemkab Karangasem sebelumnya telah mengeluarkan anggaran sekitar 700 juta tahun 1999, berbarengan dengan program Pengadaan Instalasi Pengolah Limbah Tinja bernilai sekitar 700 juta.

Untuk program Perindangan, Kota Amlapura yang memiliki 27 jalur jalan melingkupi tiga wilayah Kelurahan, diantaranya 14 titik menjadi obyek penilaian tim pusat, telah dilakukan penyulaman dan pembuatan pertamanan khususnya di Jalur Jalan Ahmad Yani Subagan dan sebelah Timur Pasar Subagan di Karang Sokong.

Sedangkan dibidang Program Kali Bersih (Prokasih) terhadap 3 Sungai yang ada di Kota Amlapura penggarapannya diprioritaskan untuk pembangunan Lab berikut perlatan bernilai sekitar 750 juta, sebagai upaya memantau mutu lingkungan Sungai / Kali dari ancaman zat berbahaya / pencemaran. Ditambah Program Pengembangan Biogas untuk limbah kotoran ternak di Telunwayah Sidemen untuk 6 unit yang bisa digunakan memasak oleh 12 KK. Sedangkan untuk tahun 2008 dicanangkan membuat paket Tehnologi Biogas di semua Kecamatan sejumlah 35 unit bernilai sekitar 350 juta rupiah.

Bahkan untuk ke depan pemerintah memfokuskan dapat mamaksimalkan sekitar 85 % volume sampah, dengan obyek penilaian pada tiga aspek penting Lingkungan Hidup yakni bidang Daur Ulang (Recicle), Pengurangan Sampah (Reduce) dan Penggunaan Kembali (Re Use), sehingga lebih nampak upaya Pemerintah Kabupaten dalam mengendalikan masalah sampah secara lebih optimal.

Terkait hambatan terhadap operasi motor roda tiga; masih terus diperjuangkan karena selama ini keberadaan alat angkut sampah berupa motor roda tiga sangat diperlukan dan efektif untuk mengangkut sampah di gang lingkungan perumahan. (Karta W)

No comments: