12 December 2007

Berita 12/12/2007

Isu Jual Pulau Bikin Pemkab Berang

AMLAPURA-Informasi penjualan 2 Buah Pulau Pulau Panjang dan Pulau Meriam Besar di kawasan Lombok - Sumbawa yang terpublikasikan lewat situs Karangasem Property yang kini menjadi pergunjingan banyak kalangan itu ternyata juga membuat pihak Pemerintah Kabupaten karangasem berang . nama Karangasem yang dicatut sebuah agen property yang dimiliki warga asing tersebut membuat pihak Pemkab merasa perlu menyikapi

Melalui Wabup, Drs. I Gusti Lanang Rai, Selasa(11/12) memerintahkan Badan Kesbang Linmas bersama Instansi terkait mengecek ke lapangan tempat kantor Karangasem Property yang berlokasi di jalan Darmawangsa Lingkungan Kertasari, Kelurahan Padangkerta, Karangasem, Wabup meminta dilakukan pengawasan dan pengecekan terhadai legalitas aktifitas orang asing dan kelengkapan dokumen tinggal Keluarga dimaksud,

Atas perintah itu

Menurut Wabup, apapun motifnya penjualan Pulau secara hukum melanggar kedaulatan Negara, sebab semua pulau yang ada di wilayah Indonesia milik Negara. Kepemilikan tanah oleh warga Negara hanya menguasai atas pemanfaatan diatas tanah bukan memiliki seutuhnya satu pulau, apalagi menjualnya kepada pihak lain.

untuk memastikan kejelasan dan identitas warga setempat. Tim Pemkab yang dipimpin Kabid Linmas I Made Wirawan didampingi seorang Satpol PP, Bagian Humas Pemkab Karangasem dan Kepala Lingkungan Kertasari Dewa Nyoman Sumantra bergerak cepat menemukan rumah atas nama Leo Snauuw asal Belanda dan istrinya Ni Made Metri di Jalan Bayangkara .

Sayangnya saat petugas gabungan ini datang Rumah berpagar besi itu dalam keadaan terkunci dari dalam. Justru dengan kondisi yang mencurigakan demikian petugas terpaksa membuka paksa pintu rumah itu.

“Yang cukup janggal didalam rumah besar dan mewah itu masih terlihat pesawat Televisi menyala dan rata-rata jendela-jendela rumah juga terbuka. Petugas mencoba memanggil pembantu yang diperkirakan berada didalam kamar ,namun ia tak berani keluar kamar, hanya anjing herder yang menyambut kedatangan tim saat itu.” Ujar salah seorang Tim kepada media ini

Saat Tim hendak melakukan sweeping itu bersamaan tukang kebun Wayan Mudi asal Nyuhtebel datang dan sempat bersitegang lantaran Mudi meminta agar tim tidak masuk kedalam rumah karena alasan takut dimarahi bossnya.

Namun setelah petugas Intel Polres Karangasem memberi pemahaman, akhirnya tim masuk menyisir sekitar rumah tinggal Leo Snauuw.

Hasil penyisiran petugas tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan, tim pun setelah meninjau rumah kembali keluar.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Kertasari Dewa Nyoman Sumantra yang sempat kontak dengan istri Leo Ni Made Metri berjanji akan bertemu pada Rabu (12/12) di rumahnya hanya saja belum ditentukan jam berapa mereka akan bertemu

Dewa Sumantra sendiri mengakui dalam register penduduk yang terdaftar hanya istri Made Metri dan anak-anaknya, sedangkan suaminya Leo Sanauuw justru tidak tercantum. Artinya yang tercatat hanya istrinya .

Sumatra menambahkan sejauh ini pihaknya kurang memperhatikan aktifitas yang dilakukan suami Metri yang asal Belanda itu.

“Rencananya besok kita akan mengecek keberadaan keluarga itu dan menanyakan aktifitas orang asing itu selama tinggal dikarangasem “.

“JIka nantinya ditemukan hal-hal yang mencurigakan terlebih terbukti melakukan penyimpangan Hukum Kita akan menyerahkannya kepada aparat berwenang “ Janjinya

Sebelumnya Ni Made Metri mengatakan, pihaknya sudah meminta maaf atas kekeliruan pemasangan rubrik iklan pemasaran investasi pengembangan kawasan di 2 Pulau itu lewat media massa, Intinya Ia menjelaskan semua itu dilakukannya sebagai srategi pemasaran belaka, namun karena menimbulkan reaksi dan masalahnya menjadi runyam iklan itu sudah dicabut dan tidak ada rencana lagi untuk menindaklanjuti pemasaran obyek milik kliennya itu. Ia menambahkan, bahwa tanah itu milik rakan sebagai kliennya warga Negara Indonesia , namun ia belum tahu proses legalitas kepemilikannya.(Karta)

Pemilik Karangasem Property Melarikan Diri

AMLAPURA-Proses birokrasi dan prosedural yang lumayan memakan waktu ternyata dimanfaatkan oleh Pengelola situs Karangasem Property yang mempublikasikan penjualan 2 Pulau milik RI itu ,terbukti saat Tim Gabungan, akan melaporkan hasil peninjauan lapangan kepada atasan sekaligus mengkondisikan untuk bisa melakukan pengecekan kembali pada Rabu (12/12) kemarin bersama Tim Pengawasan orang Asing. Tentang aktifitas Leo bersama istrinya , berujung kecolongan karena yang kini hendak dicek justru kabur duluan. Bagaimana hal ini bisa terjadi ?

Dari informasi yang dihimpun media ini , Janji istri pemilik Karangasem Property Ni Made Metri hendak bertemu kepala lingkungan dan Tim gabungan hanyalah akal-akalan belaka. Setelah petugas gabungan terdiri dari Kesbang Linmas, Bag Hukum dan Bag Humas serta Instansi Terkait termasuk Kodim dan Polres kembali datang mengecek kejelasan warga asing bersuamikan Bali di lokasi, tepatnya Rabu pagi sekitar pukul 08.300 Wita Kemarin Made Metri sudah tidak ada di rumah alias kabur setelah mengecoh petugas dengan membawa kendaraan roda empat beralasan membeli minyak bensin.

Petugas Pemkab Karangasem yang hendak mendata keluarga Metri akhirnya tidak berhasil menemukan penghuninya, yang cukup menggelitik meski sempat di stop kendaraannya untuk dimintai keterangan namun petugas tidak berdaya menghentikan langkah Metri Ia nekat dan berhasil lolos dari pantauan Tim Gabungan.

Merasa kecolongan Tim mencoba melacak anak metri yang bersekolah di SD Insan mandiri ,namun yang terjadi Tim hanya bertemu Kepala Sekolah, Ratna. Ia membenarkan anak Metri bernama Ciroen Snauuw (12) Sekolah disana malahan pada hari itu mestinya Ia mengikuti Ulangan umum ,Sedangkan satu orang lagi putra Metri bernama Marjolin bersekolah di SMP 5 Amlapura kelas II juga tidak bisa ditemui oleh Tim

Kepala Badan Kesbang Linmas I Made Sudiarsa, S.sos, mengatakan, pengawasan orang asing selama ini dilakukan fokus di loka-loka wisata karena sebagian besar orang asing ada di bidang pariwisata. Untuk kasus Karangasem Property pihaknya selaku Instansi Sipil perlu memantau legalitas identitas yang dimiliki serta mengecek aktifitas yang bersangkutan, sehingga dapat diketahui untuk kepentingan kewaspadaan dan tertib kependudukan.Belum ada pihak yang menyampaikan langkah-langkah yang diambil paska kaburnya keluarga Leo yang terkesan mencurigakan tersebut. (Karta)

PPK Karangasem Serahkan Pembangunan 1,5 Km Jalan Baru Di Bugbug

BUGBUG-Proyek Pengembangan Kecamatan (PPK) Kecamatan Karangasem Selasa(11/12) Kemarin menyerahkan hasil Pembangunan Jalan baru sepanjang 1,5 Km kepada Masyarakat Desa Bugbug Kecamatan Karangasem. Jalan baru yang menghubungkan lokasi terisolir Banjar Dinas Belong dengan Banjar Dinas Bukit menelan dana PPK sebesar Rp. 35.000.000, termasuk BOP -TPK Rp. 1.108.000 dan BOP - UPK Rp. 738.500.

Fasilitator Kecamatan I Made Suparta, ST mengatakan, sarana transportasi antar wilayah yang merupakan kebutuhan vital masyarakat dalam mendukung kelancaran arus hubungan ekonomi dan pengembangan wilayah. Untuk itu, usulan Desa Bugbug untuk membangun jalan baru pada wilayah yang masih terisolir dari jangkauan kendaraan roda empat mendapat dukungan PPK Kecamatan untuk dibangun. Setelah jalur jalan tersebut selesai dibangun diharapkan dapat dijaga dan dipelihara dengan baik, untuk berikutnya dapat diusulkan pengaspalannya kemudian.

Ketua TPK Kecamatan Karangasem I Nengah Supartha, ST mengatakan, kegiatan pembangunan PPK yang diawali penggalian gagasan dari tingkat Dusun untuk memperoleh dukungan riil serta rasa memiliki atas rencana pembangunan yang hendak dilaksanakan. Dari mekanisme berjenjang itu diharapkan manfaat pembangunan benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat serta merasa bertanggung jawab dalam pemeliharaannya ke depan.

Sementara Kepala Desa Bugbug I Nyoman Dauh mengatakan, masyarakat Desa Bugbug siap mendukung rencana pembangunan atas kerjasama antara swadaya masyarakat dengan PPK demi mendorong peningkatan perekonomian dan taraf kesejahteraan masyarakat Desa. Desa Bugbug selain memerlukan kecepatan hubungan transportasi melalui pembangunan sarana jalan, kedepan agar lebih siap mendukung rencana pemerintah membangun Produksi Udang Nasional di Lokasi Pasujan dan Tuad Buu. (Karta)

Anggota DPRD Bali Laporkan Tanahnya Diserobot

   
AMLAPURA-Anggota DPRD Bali asal Karangasem, Ir Ida Made Alit (49) asal Dusun Triwangsa, Desa Budekeling, Bebendem melapor ke Mapolres Karangasem, gara-garanya menurut dia  tanah warisan milik leluhurnya disebutkan di serobot. orang lain yakni  I Made Rai alias Gusti Made Rai alias Gus Rai (54).asal Dusun Umanyar, Desa Buana Giri, Bebendem dengan modus memalsukan surat-surat tanah yang diklaim dimiliki keluarganya turun temurun itu .
“Dia telah melakukan upaya untuk menguasi dan merebut tanah milik keluarga kami “ Adunya . Menurutnya, terlapor yang tinggal di Jalan Pandu, Gang Sakura Denpasar ini telah memalsukan surat surat asli seluas 13,9 hektar di Desa Buana Giri yang sejatinya disebutkan dalam laporannya dimiliki Ide Made Alit namun kini tanpa sepengetahuannya telah  berpindah  tangan.
Alit mengadukan terungkapnya kasus ini bermula dari keinginan Ide Made Alit untuk mengecek kondisi tanah miliknya di BPN Karangasem. Saat itu dirinya bertemu dengan pengawai BPN yang bernama Wayan Somanada. Apa yang terjadi saat di cek ternyata tanah tersebut sudah berpindah kepemilikan atas nama hak milik Made Rai. Sejak 17 September 2003. Yang membuat cukup rancu selain kasus ini diduga melibatkan peran Prebekel Buana Giri saat itu. juga surat pemindahan status tanah tersebut dalam berkas sebelumnya dikatakan sebagai tanah adat. 
Atas adanya laporan itu, Pahumas Polres Karangasem Kompol Wayan Soejarna seizin Kapolres Drs AKBP Istiyono saat dikonfirmasi Rabu(13/12) mengatakan kalau khasus tersebut masih dalam pendalaman petugas ,menurutnya pihak aparat terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan pihak BPN untuk mendapatkan gambaran guna melakukan penyelidikan .(Karta) 
 

No comments: