Berita Karangasem Online

Rangkuman Berita Oktober 2007

Pekerja Galian C Tewas Tertimbun Pasir

MEDIA KARANGASEM (1/10/97)

Pekerja penggali pasir, Mangku Puleh(40) asal Dusun Darma Winangun, Tianyar, Kubu Karangasem Senin(1/10) sekitar pukul 07.00 Pagi tewas tertimbun longsoran pasir disebuah lahan Galian C kawasan Darma Winangun, Tianyar Kubu Karangasem.Informasi yang dihimpun lewat Camat Kubu,I Wayan Sutapa menyebutkan kejadian naas yang menimpa Puleh terjadi saat Ia melakukan aktivitas rutin sebagai penambang pasir di Galian C yang dikelola oleh I Gusti Pirawan.

Beberapa bagian yang telah digali secara rutin itu disebutkan Camat Sutapa menyisakan beberapa gundukan-gundukan tebing ,saat dilakukan penggalian tiba-tiba tebing itu longsor dan menimbun korban yang saat itu tengah melakukan aktivitas penggalian Karena longsorannya cukup besar membuat para pekerja lain yang berusaha membantunya mengalami kesulitan untuk mengeluarkan korban dari timbunan longsoran pasir ,diperparah lagi dengan medan yang menyulitkan untuk mencapai lokasi. (Karta)

Amankila Protes Proyek Pengerjaan Pelabuhan Kapal Pesiar

MEDIA KARANGASEM

Hotel Amankila, yang merupakan Hotel berbintang 5 yang berlokasi di Buitan manggis Karangasem nampak paling sering menyampaikan protes terhadap kondisi lingkungan yang dipandang mengusik ketenangan tamunya yang menginap diatas bukit Buitan itu, Jika sebelumnya pihak manajement sempat menyampaikan protesnya terhadap keberadaan Depo Pertamina Manggis ,juga rumpon Nelayan diperairan Labuhan ,Kini Amankila juga diinformasikan memprotes suara bising dari proyek pengerjaan tahap awal Pelabuhan Kapal Pesiar di Kawasan Tanahampo, Manggis .

Informasi tentang adanya protes itu juga diterima Kadis Perhubungan . I Gusti Nyoman Sadia.BSc yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek berskala Nasional itu .”Iya kami menerima informasi dari pekerja setempat bahwa hotel Amankila memprotes suara kebisingan yang timbul akibat pekerjaan awal pembangunan dermaga Kapal pesiar itu, namun secara resminya kami belum mendapatkan surat protes dimaksud “ Ujar Sadia ,Senin(1/10) Lalu .Untuk meluruskan informasi itu,pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan assisten Bupati dan PHRI sebagai bentuk antisifasi terjadinya miss komunikasi .”Sesungguhnya persoalan demikian diluar dari kewenangan kami,karenanya kami pandang yang lebih relevan adalah PHRI namun demikian kami juga telah berkoordinasi lebih dini kepada assisten Bupati Karangasem “ Terangnya. “Jika benar hal demikian mendapat protes dari pihak manajement Hotel ,kami rasa hal tersebut terlalu berlebihan .Seharusnya hal demikian bisa dimaklumi ,apalagi sifatnya sementara “ Ujar sumber pejabat yang dikutif media ini. (Karta)

Vonis bebas Sumantara Cs atas Kasus dugaan Pelecehan anak dibawah umur

Jaksa Nilai Hakim Keliru

MEDIA KARANGASEM(2/10)

Vonis bebas yang diberikan majelis hakim PN Amlapura pimpinan I Nyoman Somanada,SH terhadap terdakwa mantan Bupati Karangasem, Drs.I Gde Sumantara bersama beberapa terdakwa lainnya beberapa waktu lalu selain mendapat protes keras dari sejumlah Kalangan terutama LSM pemerhati anak dan perempuan kini juga mendapat reaksi dari pihak Kejaksaan Negeri Amlapura.

Dalam jumpa Persnya kemarin ,Kepala Kejari Amlapura ,Sumarsono SH secara tegas menyebut Vonis bebas terhadap Sumantara CS keliru Ia menuding Hakim telah mengabaikan fakta-fakta dalam persidangan dan bahkan disebutkannya melanggar peraturan perundang-undangan yang ada di KUHP.

“Hakim seolah hanya mendengar keterangan satu saksi saja yakni saksi korban dalam memutus perkara ini, padahal sebagaimana diketahui Jaksa telah juga menghadirkan beberaopa saksi lain ,dimana keterangan mereka saling bersesuaian serta bisa dijadikan bukti petunjuk yang secara hukum dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah “ Beber Sumarsono .”Namun yang terjadi seolah-olah Hakim hanya mendengarkan keterangan saksi korban yang secara psykologi jelas masih mengalami goncangan dan tekanan-tekanan ketika dihadirkan kepersidangan “ Imbuhnya .

Senada dengan Sumarsono, Jaksa penuntut umum atas Perkara yang mengebohkan Bumi lahar itu diantaranya Imade Sugiawan,SH, I Ketut Kindra, SH hingga Kasi Intel I Wayan Wiradarma dan Kasi Pidsus I Putu Sugiawan juga menilai putusan Hakim meleset,selain itu pihak kejaksaan mengaku heran dengan Vonis bebas Hakim terhadap kasus Sumantara CS, terlebih menurutnya jika dikaitkan dengan kasus-kasus sejenis yang pernah di vonis PN Amlapura sebelumnya.

Atas berbagai pertimbangan demikian disampaikan Kajari Sumarsono, pihaknya telah mengajukan memori kasasi ke Mahkamah Agung(MA) pada 28 September lalu. “ Kasus pelecehan anak dibawah umur dengan terdakwa Sumantara CS ,saat ini masih dalam proses memori kasasi ,kami akan terus berjuang dan tidak mau dibilang main-main atas kasus ini “ Tegas Sumarsono.(Karta)

Anand Krishna Ingatkan Pentingnya Kesadaran Spiritual Bagi Generasi

MEDIA KARANGASEM (3/10/07)

Tokoh Spiritual Lintas Agama Anand Krishna mengagumi aura potensi alam Karangasem. Hal itu disampaikannya Saat memberi pencerahan soal kebangsaan di Taman Sukasada Ujung Karangasem, Rabu (3/10) Lalu terkait rangkaian kegiatan menyambut perayaan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh DPD II KNPI Karangasem

“Karangasem memiliki magnet potensi alam yang menarik tidak saja di bidang Pariwisata tetapi juga aura spiritual, dengan adanya pusat - pusat situs religius seperti Besakih, Lempuyang, Andakasa dan Padangbay serta situs-situs lainnya.” Ujarnya

Terkait khasanah nilai kebangsaan yang bertumpu pada nilai kebinekaan dan budaya nusantara, ditegaskan Anand, masyarakat nusantara harus mencintai budaya dan sejarah bangsanya untuk menghindari kondisi bangsa jatuh semakin terpuruk.

Menurutnya, kesalahan dalam memenej negara kebangsaan yang bertumpu pada pemahaman nilai sejarah, dapat merupakan media pembelajaran mengembangkan masa depan belajar dari kelebihan dan kelemahan masa lalu.

Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya dicontohkannya, memiliki dinasti dalam rentang terpanjang yakni selama 1200 tahun yang berpusat di Sumatra . Adalah suatu tingkat peradaban maha besar yang perlu dikaji apa faktor faktor penyebabnya.

Semenatara itu masa kejayaan Kerajaan Majapahit, yang hanya bertahan selama 300 tahun lumpuh berikut kemahakuasaan Patih Gajah Mada. Namun setelah itu, kondisi Majapahit hancur. Komunitas Hindhu tercerai berai setelah dikuasai pihak luar. Saat itu, ciri perkembangan perdagangan dan ekonomi di masa lalu dengan memanfaatkan potensi unggul Indonesia baik produk kapal dagang, sektor unggu1an rempah-rempah, yang saat itu sudah dieksport.

Era kedatangan ekspansi Chengho ke tanah air yang berhasil menguasai Kerajaan di Indonesia, ditandai penguasaan terhadap sejumlah raja-raja yang akhirnya berhasil dikuasai asing.

Ditegaskan Anand, bahwa budaya Indonesia tidak pemah meimport tata cara busana, peradaban clan budaya lainnya, tetapi sejak dahulu memang sudah memiliki kekayaan sendiri yang justru dimanfaatkan bangsa lain.

Dalam Negara Kertagama lanjut Anand ,maupun Serat Pararaton diprasastikan kisah sejajarah masa lalu bangsa yang perlu dikaji dan dipelajari kelebihan untuk kemajuan bangsa ke depan. Kealpaan generasi bangsa dengan melupakan sejarah, diingatkan Anand Krishna, akan mengalami realita kehancuran sebagaimana yang digambarkan oleh sejarah itu sendiri. la mengingatkan pimpinan penting masyarakat Indonesia , tidak ingkar dengan masa lalu sejarah bangsa.(Karta)

Judi Togel Di Garuk

MEDIA KARANGASEM

Serangkaian operasi yang digelar jajaran Polres Karangasem berhasil menangkap pengecer judi togel jenis TSSM oleh anggota reskrim Polres Karangasem ,dilingkungan Banjar Werdi Guna, Jasri Kaler, Kelurahan Subagan ,Karangasem pada Senin (1/1))sekitar pukul 17 .30 Kemarin dengan pelaku I Putu Suweca(33) asal Dusun Werdi Guna, Jasri Kaler, Subagan Karangasem.

Informasi yang dihimpun penangkapan terhadap penjual Togel itu berawal dari adanya informasi dari masyarakat ,pada saat bersamaan anggota unit lidik Sat Reskrim sedang melakukan patroli rutin .Mendapat laporan adanya penjual togel ,6 orang anggota Reskrim bergerak menuju TKP alhasil pelaku diketahui saat itu sedang melakukan penjualan togel ,hari itu juga petugas langsung melakukan penangkapan terhadap serta mengamankan beberapa barang bukti diantaranya Uang Tunai sebesar Rp.30.000, kupon yang berisi angka ,satu lembar karbon kecil,1 Lembar Paito TSSM, 1 Lembar syair TSSM, 1 Lembar rekapan yang telah berisi angka-angka ,Bulpoin dan satu buah tas warna hitam.(Karta)

Bayi Tanpa Kepala Gegerkan Bebandem

MEDIA KARANGASEM

Warga Dusun Tengah Desa Bebandem,Karangasem pada Senin Malam(1/10) Geger dengan ditemukannya mayat bayi tanpa kepala dipekarangan rumah almarhum I Wayan Suta.

Mayat bayi perempuan yang sudah tidak utuh dengan kondisi fisik mengenaskan itu ditemukan warga setelah diseret dan dicabik-cabik oleh kawanan anjing. Menurut saksi, Ni Kadek Suryani yang pertama kali menemukan menemukan mayat bayi tersebut, sekitar pukul 20.30 malam saat Ia sedang maturan canang (Sembahyang rutin) melihat anjing menyeret dan mencabik-cabik bayi yang semula diduga bangkai itu dari luar rumah menuju pekarangan rumahnya .

Saat didekati ternyata diketahui mayat bayi yang keadaan fisiknya sudah tidak utuh lagi .Bercampur kaget dan takut Saksi menyampaikan apa yang dilihatnya kepada kakaknya, I Putu Sukarawan.Lewat dia temuan mayat bayi itu dilaporkan ke Mapolsek Bebandem. Mendapat laporan demikian Kapolsek Bebandem , I Ketut Sukartika bersama anak buahnya langsung turun ke TKP .

Setelah diperiksa petugas memastikan bahwa mayat tersebut adalah mayat bayi perempuan dengan ciri-ciri panjang sekitar 22 Cm,berat 1,9 Kg, pergelangan kaki kanan berukuran 13 Cm,Pada bagian ujung jari hilang, tangan kanan ukuran 13 Cm,ujung jari kanan hilang,Kaki kiri dan pangkal paha juga hilang , tangan kiri sepanjang 18 Cm,dan memiliki tali pusar sepanjang 4 Cm, usus dalam keadaan terburai dengan panjang 20 Cm. Mayat bayi yang masih menyisakan tanda Tanya itu lanjut dibawa petugas ke RSUD Karangasem sebelum rencana dikuburkan disetra bebandem oleh pihak keluarga yang menemukannya. (Karta)

Pelaku Pelecehan Asal Belanda Robert Oort Di Vonis 4 Tahun Penjara

MEDIA KARANGASEM (4/10/07)

Pengadilan negeri(PN) Amlapura kamis(4/10) Lalu memvonis 4 Tahun Penjara denda Rp.60 Juta ,subsider 6 Bulan terhadap Pelaku pelecehan anak dibawah umur asal Belanda ,Robert Oort .(48) .Vonis yang dijatuhkan oleh majelis Hakim pimpinan, I Nyoman Somanada, SH itu sama persis dengan tuntutan JPU ,I Ketut Kindra, SH dalam sidang tuntuitan sebelumnya.

Sementara Robert Oort yang didampingi penterjemah dan penasehat hukumnya mendengar putusan majelis Hakim nampak kebingungan lantaran Ia harus meminta penterjemah terlebih dahulu untuk bisa mengerti apa yang diputuskan hakim.

Setelah membacakan amar putusannya ,Hakim Somanada yang didampingi Hakim Anggota Jolanda dan Irawati memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk menerima, menolak atau memikirkan terlebih dahulu langkah-langkah yang bakal ditempuh selanjutnya ,Somanada juga menyampaikan terdakwa juga dimungkinkan meminta Grasi kepada Presiden.

Sementara Pengacara Oort, Robert Kuana seusai sidang menyampaikan masih akan berkonsultasi dengan kliennya untuk rencana mengajukan memory banding .” Sebagaimana disebutkan hakim kita masih memiliki waktu untuk mendiskusikan langkah selanjutnya yang akan kita ambil, kemungkinan besar kita akan menempuh banding yang pasti tergantung hasil diskusi kita nanti “ Tandasnya.

Kasus Robert Oort menambah panjang daftar Pelecehan anak dibawah umur yang terjadi di Bumi Lahar Karangasem, Ia didakwa melakukan tindakan pelecehan terhadap anak dibawah umur yakni Putu(13) Dan Kadek(11) Pada bulan Oktober Tahun lalu, saat itu Bule asal Belanda yang kerap melancong kerumah keluarga korban di Muntig Gunung, Kubu bermalam dirumah korban .Atas pengaduan kedua korban pelaku akhirnya dibekuk aparat .(Karta)

Gubernur Beratha Tinjau Persiapan Karya Di Dalem Puri Besakih

MEDIA KARANGASEM

Sehari sebelum menggelar rangkaian Upacara Memepada rangkaian karya agung di Dalem Puri Besakih pada Kamis(4/10)

Gubernur Bali Dewa Made Beratha Rabu(3/10) melakukan peninjauan ke Pura Dalem Puri dalam rangka melakukan pengecekan langsung persiapan Upacara besar Karya Mlaspas, Nubung Dagung dan Ngenteg Linggih yang puncaknya akan berlangsung pada Penanggal Apisan Tileming Sasih Kapat Budha Kliwon Ugu tanggal 10 Oktober 2007

Humas Sekdakab Karangasem menginformasikan, Gubernur Bali yang didampingi Bupati Karangasem I Wayan Geredeg Ketua Panitia I Wayan Arthadipa, SH,MH, melakukan ceking di seputar Pura untuk tempat-tempat pesandekan pemedek, parkir, bangunan tempat Uperenggan Karya serta persiapan upakara terutama pada acara puncak.

Serangkaian upacara besar di Dalem Puri tokoh masyarakat dan desa adat sempat mempertanyakan kepada Panitia Karya, tentang pelaksanaan Upacara Ngaben bagi setiap Desa Adat di Bali. Setelah melakukan berbagai pertemuan dan mengacu pada dasar-dasar sastra lontar Panitia memutuskan tidak melarang umat melaksanakan upacara Ngaben dimasing-masing Desa Adat.

Terkait dengan rangkaian Karya disampaikannya Kamis (4/10) dilaksanakan Upacara Mepepada Tawur dan menben dipuput Ida Pedanda Gede Jelantik dari Geria Batuan Gianyar dilanjutkan malam harinya upacara Mernben.(Karta)

Diduga Mengidap Gangguan Jiwa Anak Bantai Ayahnya Hingga Tewas

MEDIA KARANGASEM(7/10/07)

Kejadian yang menggegerkan Dusun Yehpoh Desa Manggis Karangasem, terjadi pada Minggu Malam(7/10) sekitar pukul 00.15 Wita. Seorang anak I Wayan Sujana(28) membantai ayah Kandungnya sendiri, I Ketut Parsa(60) hingga tewas . Informasi yang dihimpun media ini, Ulah sadis pelaku diawali dengan terjadinya pertengkaran mulut antara ayah dan anaknya diruang tamu milik korban.

Pertengkaran yang kian menghebat dan tanpa ujung pangkal itu membuat Pelaku emosi ,tidak cukup dengan adu mulut, pelaku dengan beringas menutup mulut korban dengan kedua tangannya ,tak cukup hanya itu, pelaku juga mencekik leher korban hingga membuat korban terjatuh ,setelah korban tidak berdaya pelaku menginjak-injak tubuh, kepala dan leher korban .

Meski kondisi korban sudah tidak berdaya ,Pelaku nampak belum puas. Mengetahui ayahnya masih bisa bergerak dan mengerang kesakitan ,Pelaku lantas berlari keluar seraya mengambil sebuah elu (Kayu Batangan yang digunakan menumbuk padi) yang berada disekitar pekarangan rumahnya .

Dengan kayu kekar itu pelaku kembali mendatangi bapaknya yang sudah tidak berdaya dan memukulkan benda tumpul itu berkali-kali .Karena luka hebat yang diderita korban terutama pada bagian pelipis mata kanan dan dahi ,korban akhirnya meninggal ditangan anaknya itu.

Kejadian yang menghebohkan itu dibenarkan Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana .Seijin Kapolres saat dikonfirmasi Senin(8/10) Kemarin Pahumas menyebutkan Peristiwa sadis itu telah ditangani Petugas polsek Manggis ,pelakunya juga disebutkan telah diamankan .Hasil penyelidikan petugas ujar Pahumas sementara menyimpulkan pelaku tega berlaku sadis terhadap ayah kandungnya sendiri diduga karena pelaku mengidap gangguan jiwa ,dugaan itu diperkuat lantaran pelaku beberapa waktu lalu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa(RSJ) Bangli .(Karta)

Petani Kecewa Bibit Padi Bantuan Mudah Terserang Hama

MEDIA KARANGASEM

Sejumlah petani di Karangasem yang menerima bibit bantuan dari Pemerintah kecewa lantaran rata-rata dari bibit padi yang diterimanya terserang penyakit yang dikenali sebagai Hama Tungro ,jenis Hama yang membuat rontok tanaman padi itu diinformasikan sulit dikendalikan sekalipun telah dicoba dengan berbagai upaya akibatnya petani mengalami penurunan hasil panen hingga 50 Persen dari sebelumnya . Keluhan demikian salah satunya diadukan oleh I Gde Astawa Kelian Subak Buda Pon Lingkungan Tauka, Desa Tiing Tali, Abang Karangasem .

Disebutkannya Pada Musim Tanam Tahun ini, para petani dilingkungan Subaknya mendapatkan bantuan bibit padi jenis Ciherang dari Pemerintah ,namun sejak dari awal pertumbuhannya Jenis padi ini mulai terserang Hama jenis Tungro akibatnya sebagian lebih mengalami kerusakan ,sebagiannya lagi bisa tumbuh namun kurang subur sekalipun telah dilakukan pemupukan sesuai cara-cara bercocok tanam umumnya .

Petani menilai jenis padi Ciherang kurang cocok dikembangkan dilahan petani setempat selain karena gampang terserang Hama juga pertumbuhannya kurang baik.

Sementara itu terkait Hama Tungro yang menyerang jenis Padi Ciherang tersebut diakui oleh Kadis Pertanian I Nyoman Suberatha masih menemui kesulitan untuk mengatasinya. Disebutkannya salah satu penyebabnya sistim pola tanam petani yang masih sangat sederhana ,selain itu diduga karena waktu penanaman yang kurang tepat .

”Jika Petani menerapkan teknologi pertanian secara tepat seperti memperhatikan penyemprotan secara benar dan memperhatikan musim tanam Kita optimis Hama tersebut bisa diatasi” Terangnya .Menanggapi keluhan petani yang mempermasalahkan tentang jenis Padi Ciherang yang diduga mudah terserang Hama itu Suberata menyampaikan akan dijadikan bahan evaluasi untuk mengajukan bantuan jenis padi pada masa-masa mendatang (Karta)

Kendala Teknis Ganjal Bantuan Desa Adat

MEDIA KARANGASEM (10/10/07)

Adanya ketentuan baru dalam mekanisme pelaksanaan anggaran APBD 2007, secara tehnis khususnya menyangkut administrasi keuangan masih mengganjal proses pencairan bantuan Desa Adat, Insentif bendesa serta Bantuan pada Subak se Kabupaten Karangasem, karena kelengkapan yang dipersyaratkan dari bawah belum terpenuhi.

Hal ini diakui Kepala Dinas Pariwisata Drs. I Nengah Parwatha, SH, Msi, di Amlapura,Rabu(10/10) Menurutnya, akibat pemenuhan persyaratan tehnis pengamprahan yang harus dilengkapi dalam program tersebut, mengakibatkan bantuan cair sedikit molor. “Kondisi keterlambatan itu sama sekali bukan disebabkan kesalahan petugas di unit maupun di BPKD melainkan karena mulai tahun ini diberlakukan sistim mekanisme keuangan berbasis kinerja secara penuh.” Ujarnya menanggapi Wecana belakangan yang menilai lambannya turun sejumlah bantuan untuk Desa Adat tersebut

Diakui Parwata, lambannya proses disebabkan pula mekanisme administrasi yang mesti ditempuh cukup rumit dan berlapis disertai lampiran-lampiran yang mesti diajukan lebih dahulu. Untuk itu, para Prajuru Adat, Desa Adat maupun Subak dapat memaklumnya. Ia berjanji setelah libur bersama ini semua program tersebut sudah dapat dicairkan.

Parwata merinci jumlah anggaran yang akan dicairkan terkait program pemberdayaan tersebut meliputi Bantuan bagi Desa Adat Rp. 1. 880.000.000, untuk Rp. 10.000.000 per Desa Adat, bantuan masing-masing Rp. 200.000 bagi 188 Bendesa Adat berjumlah Rp. 37.600.000, bantuan masing-masing Rp. 2.500.000 bagi 265 subak baik subak Abian maupun Sawah berjumlah Rp.662.500.000. Sedangkan untuk insentif subak diberikan masing-masing Rp.100.000 berjumlah Rp. 26.500.000. Total bantuan yang akan dicairkan berjumlah Rp. 2.606.600.000. (Karta)

Dikeluhkan Bantuan Untuk Desa Adat Lamban

MEDIA KARANGASEM

Belakangan Bantuan Pemerintah untuk Desa Adat di Karangasem mulai dikeluhkan pasalnya meski telah dijanjikan pasti terealisasi akan tetapi turunnya dinilai lamban .Terhadap sempritan sejumlah tokoh adat demikian Kepala Dinas Budpar Drs. I Nengah Parwatha, SH, Msi, saat dikonfirmasi Kamis (11/10) Diamlapura mengakui kondisi demikian akibat proses birokrasi yang berbelit .Ia berkelit hal tersebut terjadi akibat adanya ketentuan baru dalam mekanisme pelaksanaan anggaran APBD 2007 “Secara tehnis khususnya menyangkut administrasi keuangan masih mengganjal proses pencairan bantuan Desa Adat, Insentif bendesa serta Bantuan pada Subak se Kabupaten Karangasem, karena kelengkapan yang dipersyaratkan dari bawah belum terpenuhi.” Akunya

“Kondisi keterlambatan itu sama sekali bukan disebabkan kesalahan petugas di unit maupun di BPKD melainkan karena mulai tahun ini diberlakukan sistim mekanisme keuangan berbasis kinerja secara penuh.” Ujarnya menanggapi Wecana belakangan yang menilai lambannya turun sejumlah bantuan untuk Desa Adat tersebut akibat kurang kesigapan pihak Dinas

Diakui Parwata, lambannya proses disebabkan pula mekanisme administrasi yang mesti ditempuh cukup rumit dan berlapis disertai lampiran-lampiran yang mesti diajukan lebih dahulu. Untuk itu, para Prajuru Adat, Desa Adat maupun Subak dapat memaklumnya. Ia berjanji setelah libur bersama ini semua program tersebut sudah dapat dicairkan.

Parwata merinci jumlah anggaran yang akan dicairkan terkait program pemberdayaan tersebut meliputi Bantuan bagi Desa Adat Rp. 1. 880.000.000, untuk Rp. 10.000.000 per Desa Adat, bantuan masing-masing Rp. 200.000 bagi 188 Bendesa Adat berjumlah Rp. 37.600.000, bantuan masing-masing Rp. 2.500.000 bagi 265 subak baik subak Abian maupun Sawah berjumlah Rp.662.500.000. Sedangkan untuk insentif subak diberikan masing-masing Rp.100.000 berjumlah Rp. 26.500.000. Total bantuan yang akan dicairkan berjumlah Rp. 2.606.600.000.Namun persoalannya Kapan akan Turun Parwatha sendiri nyaris tidak bisa memastikan waktunya sebagaimana diharapkan kompenen maupun tokoh adapt yang mengeluhkan hal itu (Karta)

Di Karangasem Banyak Aset Pariwisata Dikuasai Orang Asing

MEDIA KARANGASEM

Gencarnya memperomosikan ODTW Karangasem ternyata tidak terlepas juga dari dampak negative yang ditimbulkannya salah satunya mulai berdiri bangunan semacam Villa yang kebanyakan disinyalir dimiliki oleh orang asing .Bangunan-bangunan mewah yang umumnya berdiri disentra-sentra Obyek wisata malah tidak jarang dinilai melanggar RDTR ,kawasan suci hingga sepadan pantai .

Kondisi demikian salah satunya dikeluhkan oleh Wayan Widana salah seorang warga Padangbay yang sejak lama berkecimpung didunia Pariwisata .Menurutnya Kini orang-orang asing banyak yang mengendalikan bisnis wisata hingga kepedalaman-pedalaman dengan cara mendompleng nama-nama penduduk local atau rekan kerjanya yang kebetulan orang pribumi .

“Tidak jarang juga mereka membeli lahan dan membangun sejenis villa kemudian secara diam-diam menyewakan rumahnya itu ,hal ini dapat mengancam pengelola Bisnis Pariwisata local.Ironisnya para warga asing yang memakai nama local untuk kepemilikan bangunan maupun mengelola bisnis itu kurang mengindahkan penataan RDTR” Bebernya.

Dicontohkannya di Padangbay ,kawasan bukit yang berada di atas Pura Penataran Agung kini marak berdiri bangunan yang dimiliki orang asing, padahal semestinya kawasan dimaksud diseteril mengingat berada diatas lokasi Pura selain juga merupakan ruang terbuka hijau dikawasan barat. Selain itu kawasan disekitar Pura Silayukti hingga pantai Blue Lagoon kini juga mulai diserbu bangunan khususnya sarana Pariwisata ,yang lagi-lagi diduga banyak asetnya banyak dimiliki oleh orang –orang asing.

Terkait maraknya warga asing yang berkecimpung dibisnis Pariwisata dengan cara mendompleng nama pribumi khususnya di Karangasem menurut Kasi Perijinan Disbudpar Karangasem, Drs. I Gede Suartha hal tersebut sulit dideteksi mengingat persoalan kerjasama kepemilikan menjadi urusan person to person Dan pihak Dinas disebutkan Suartha sejauh ini hanya berhak meninjau proses perijinan sesuai nama yang mengajukan .

”Jadi sepanjang mekanisme pengurusan ijin telah dilengkapi sesui dengan nama yang tercantum sebagai kepemilikan itu kita berkewajiban memprosesnya ,tentang kemungkinan yang bermain dibelakangnya adalah warga asing ,ini bukan menjadi kewenangan kita karena hal tersebut lebih menjadi urusan pribadi antara orang asing dan warga pribumi yang dipakai namanya “ Ujarnya .Sementara tentang bangunan Villa meski mulai banyak terlihat berdiri di Karangasem, Suartha justru menyebutkan hingga saat ini Karangasem belum mengeluarkan ijin untuk pendirian Villa dan bahkan disebutkan satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak mengeluarkan ijin pendirian Villa (Karta)

Dianiaya Seorang Nenek Laporkan Suaminya Ke Polisi

MEDIA KARANGASEM (17/10/07)

Kasus kekerasan nyaris tidak pernah sepi di Bumi Lahar Karangasem jika belakangan yang terlibat rata-rata kalangan usia muda namun kasus penganiayaan yang terjadi Rabu(16/10) pelakunya justru seorang kakek . Informasi yang dihimpun media ini, Kakek I Wayan Mesem,warga asal Banjar Delundungan Desa Ban, Kubu .Lelaki berusia 70 Tahun itu tega menganiaya istrinya sendiri Ni Nyoman Sari (65) dengan cara memukulinya menggunakan batu .Atas ulah kasar suaminya itu, nenek Sari memutuskan melaporkan suaminya sendiri ke Polisi.

“Saya dipukuli berkali-kali dengan menggunakan batu ,hingga membuat saya sempoyongan dan nyaris ambruk “ Adunya dihadapan petugas mapolsek Kubu saat melaporkan kejadian itu

Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana, seijin Kapolres Karangasem saat dikonfirmasi Rabu(17/10) membenarkan telah menerima laporan penganiayaan yang dilakukan oleh Mesem .”Korban yang juga istri pelaku telah melaporkan suaminya karena telah menganiayanya dengan cara memukuli menggunakan batu sebanyak 4 Kali ,akibatnya korban menderita kesakitan dan sempoyongan .” Terang Pahumas (Karta)

Pemuda Pancasila Gelar Pelatihan Pupuk Kompos

MEDIA KARANGASEM

Organisasi Kemasyarakatan Pemuda(OKP) yang tergabung dalam Pemuda Pancasila Karangasem ,bekerjasama dengan Ahli Pertanian dari PT ACI , Selasa(16/10) menggelar pelatihan pembuatan pupuk kompos dan upaya pembuatan pakan tambahan untuk meningkatkan kwalitas hewan ternak yang mengambil demplot di Banjar Pejongan, Seraya Barat Dan Dusun Tengah ,Seraya.

Ketua Pemuda Pancasila Karangasem, I Wayan Darna didampingi Sekjen, Cok Gde Juniantara dan sejumlah pengurus lainnya menyampaikan ,kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan memupuk motivasi masyarakat khususnya kalangan generasi muda untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk diberdayakan menunjang aktivitas pertanian maupun peternakan sebagai upaya memperbaiki tingkat kesejahteraan kalangan petani maupun peternak.

“Sebagai kompenen pemuda, mengingat tidak bisa dipungkiri sebagian besar pemuda Karangasem berpotensi dibidang pertanian dan peternakan ,kita ingin mengakomodir kepentingan pemuda arus bawah ini untuk turut bangkit dan memberdayakan potensi dibidang pertanian yang kita miliki salah satunya pengenalan pupuk kompos dan pembuatan pakan ternak tambahan dengan harapan hal ini bisa menciptakan kalangan petani masa depan yang mandiri “ Terangnya .

Ahli pertanian Prof. Dr, I Putu Kompyang yang digandeng dalam pelatihan dimaksud menjelaskan dengan teknologi peternakan dan pertanian yang sudah diterapkan disejumlah wilayah di Bali terbukti mampu meningkatkan produktifitas tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi yakni dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan saling terkait antara pertanian dan peternakan .

Dicontohkannya dengan dimilikinya sapi oleh hampir semua petani sangat memungkinkan untuk mengelola pupuk kompos tersebut secara mandiri oleh masing-masing petani ,dengan pola terkait kedua sisi saling diuntungkan yakni pupuk kompos bisa lebih meningkatkan pakan ternak dan secara langsung mampu meningkatkan kualitas hewan ternak yang berujung meningkat juga nilai jualnya dan sekaligus kesuburan lahan tetap terjaga . (Karta)

Bias Tugel Dibidik Investor Korea Untuk Pembangunan Villa

MEDIA KARANGASEM (23/10/07)

Potensi keindahan alam bukit diatas pantai Bias Tugel, Desa Padangbay ,Manggis Karangasem belakangan nampak diincar sejumlah Investor untuk mengembangkan akomodasi Penunjang Pariwisata .Salah satunya Investor asal Negara Korea yang bermaksud membangun sarana kepariwisataan berupa Villa di kawasan selatan desa itu. Hal tersebut dibenarkan Kadisbudpar Karangasem, Drs. I Nengah Parwatha SH, MSi

Disampaikannya pembangunan sarana penunjang Pariwisata sangat penting mendukung upaya pemerintah mempromosikan potensi Pariwisata Karangasem.terlebih untuk kawasan Manggis dimana akan dibangun lokasi dermaga Kapal Pesiar sehingga sarana penunjang sangat dibutuhkan mengantisifasi kunjungan wisatawan pada masa-masa mendatang.

“Bias tugel memiliki potensi alam sangat mendukung selain berada dilokasi ketinggian ,adanya pantai berpasir putih ,padangbay juga merupakan salah satu pintu masuk menuju Bali “ Ujarnya mengiyakan adanya Investor Korea yang bermaksud menanamkan Investasinya di Bukit diatas Pantai Bias Tugel kawasan Padangbay. (Karta)

Nyambut Mata Air Warga Ababi Gelar Ritual Kebo Bertanduk Emas

MEDIA KARANGASEM(24/10/07)

Kekurangan Air untuk masyarakat Karangasem nampak sudah menjadi warisan turun temurun hal ini terbukti dari banyaknya kepercayaan yang menyangkut tentang permohonan terpenuhinya kebutuhan salah satu kebutuhan vital mahluk hidup itu lewat jalan ritual. Jika Di Desa Seraya Timur dikenal adanya tradisi Gebug Ende yang berlatar belakang kepercayaan memohon hujan , di wilayah Abang, tepatnya didesa Pekraman Ababi juga mengenal ritual mapag Toya (Menyambut air) yang konon digelar dalam situasi krisis air atau setidaknya setiap 10 Tahun Sekali yang dipusatkan disumber air Beji Ehe, Ababi.

Bersamaan dengan perhitungan hari baik Buda Cemeng Klawu, Rabu (24/10) lalu Ritual Mapag Toya yang sudah lebih dari 20 Tahun terakhir belum pernah digelar ini kembali dilaksanakan. Perlengkapan atau persembahan sesaji terhadap upacara ini tergolong unik, yakni diisi dengan Daging kerbau Panggang dimana pada Tanduknya diselopi (Dilapisi) emas ,selain itu juga dilengkapi hewan korban seperti Kambing hitam, Anjing Bang Bungkem,Angsa ,Bebek dan sejumlah ayam sebagai pelengkap sesajen . Bendesa Adat Ababi yang juga ketua panitia pelaksanaan Upacara ,I Wayan Subertha .menginformasikan Ritual Mapag Toya yang bermakna memohon limpahan sumber air diwilayahnya itu berkaitan dengan kepercayaan masyarakat adat setempat terkait keberangkatan Dewi Danu, Dari Ulundanu Batur menuju Karangasem dengan membawa air .Tepatnya disumber air Beji Ehe sekarang warga setempat memohon berkah air itu dengan cara menukarinya melalui ritual kerbau bertanduk emas dan perlengkapan sesaji lainnya. Air yang dibawa Dewi Danu itupun diyakini warga dituangkan kesumber air Beji sekarang .

Terlepas dari kepercayaan masyarakat itu dalam beberapa tahun terakhir ini ,sumber air Beji ehe memang menjadi salah satu sumber air penting di Karangasem selain untuk kebutuhan masyarakat setempat juga dimanfaatkan untuk sebagian masyarakat didesa Seraya lewat Pipanisasi .

Pasang surut debit air yang dihasilkan ini pula melatarbelakangi kembali digelarnya upacara Ritual yang dilengkapi dengan kerbau bertanduk emas itu .”Upacara sejenis pernah digelar sekitar Tahun 1985 Lalu ,sebelumnya menurut penuturan orang-orang tua disini juga pernah mengelar upacara yang sama sekitar Tahun 1966 Silam ,saat itu terjadi penurunan debit air dan konon setelah ritual itu digelar berangsur-angsur debit air yang dihasilkan normal kembali “ Papar Suberatha .

Puncak Upacara Mapag Toya yang oleh masyarakat setempat disebut juga upacara ngebo itu dipuput oleh Ida Rsi Dukuh Medana dari Griya atur Sari Kangin Abian Jero Abang setelah sehari sebelumnya dilangsungkan upacara Pralina terhadap hewan korban termasuk kebo yang dipakai perlengkapan ritual .

Upacara yang tergolong besar itu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk PDAM Karangasem yang telah menyumbangkan kerbau berikut selop tanduk berlapis emas dan dukungan dari pemkab Karangasem sebesar Rp.75 Juta selain juga Swadaya masyarakat dan Punia dari warga sekitarnya terutama yang memanfaatkan sumber air Beji Ehe (Karta)

Diduga Mencuri Perhiasan Ibu dan Anak Diperiksa Aparat

MEDIA KARANGASEM

Diduga telah menjual perhiasan emas berupa Giwang yang diperoleh secara tidak jelas ,Ni Nengah Reni (28) warga banjar Kodok, Amlapura dan anaknya Gede(10) diperiksa petugas di mapolsektif Kota pada Selasa(23/10)

Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana menginformasikan pemeriksaan terhadap Reni dan anaknya itu terkait dengan raibnya Giwang Emas milik tetangganya Ni Made Yendriani Susanti .sekitar 2 Bulan lalu. Secara tidak sengaja ,korban melihat Giwang miliknya dijual disalah satu toko perhiasan emas di sekitar pasar Amlapura. Ia lantas mengecek lebih teliti,hasilnya korban yakin bahwa giwang yang dipajang itu adalah miliknya .Demi menghindari kesalah pahaman,korban yang juga karyawati sebuah Dealer motor di Amlapura itu melapor kepetugas untuk melakukan pengusutan “Dari keterangan pemilik toko yang memajang Giwang yang diduga kuat milik korban itu terungkap bahwa barang itu dijual oleh seseorang yang diketahui berasal dari banjar kodok yang diduga tak lain adalah Reni ,dari keterangan itu petugas mengamankannya berikut juga dengan anaknya ke Mapolsektif untuk dimintai keterangan “ Ujar Pahumas .

Didepan petugas anak Reni mengakui kalau dirinya mendapatkan Giwang itu dekat pohon jambu saat bermain dengan temannya, selanjutnya dengan polos Ia mengaku memberikan barang yang didapatinya itu kepada Ibunya ,namun keterangan anak itu dibantah oleh ibunyanya sendiri ,ia bahkan mengaku berani bersumpah karena tidak pernah menerima Giwang dari anaknya .

Ia juga bersikukuh bahwa tidak pernah melihat dan tidak pernah menjual Giwang yang dimaksud “Berani sumpah saya tidak pernah diberikan Giwang oleh anak saya, apalagi menjualnya melihatnyapun saya tidak pernah “ Bantah Ibu muda itu . Petugas disebutkan Pahumas sementara belum berani menetapkan Reni sebagai tersangka. “ Sementara ini pihak petugas masih melakukan lidik terhadap kasus ini “ Tandasnya .(Karta)

Golkar Karangasem Dinilai Terbaik Untuk Wilayah Bali,NTB Dan NTT

MEDIA KARANGASEM(25/10/07)

Partai Golkar yang mengedepankan ciri Tri Sukses bagi kadernya dalam mengusung perjuangan politik jangka pendeknya diantaranya Sukses Konsolidasi, Sukses Reformasi Pembangunan Dan Sukses Pemilu untuk di Kabupaten Karangasem sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan .

Hal demikian disampaikan oleh Cok Budi Suryawan ,ketua DPD I Partai Golkar dalam sambutannya dihadapan Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, Ketua DPD II Golkar Karangasem, Drs. I Gusti Lanang Rai, didampingi Sekjen I Nyoman Celos,SE bersama jajaran pengurus DPD II Lainnya termasuk para pengurus PK Kecamatan serta para undangan saat perayaan HUT Partai Golkar ke-43 yang disingkrunkan dengan upacara Pecaruan dan Pemlaspasan Kantor Sekretariat Partai Golkar Pada Kamis(25/10) lalu.

Kandidat kuat Calon Gubernur yang diusung Partai berlambang beringin itu bahkan menyebut untuk Konsolidasi Partai Golkar Karangasem yang berhasil mengusung Kadernya duduk memimpin Karangasem I itu terbaik untuk wilayah Bali, NTB Dan NTT. “Dari hasil evaluasi dan penilaian para Korwil, Sukses konsolidasi Partai Golkar di Karangasem termasuk yang terbaik untuk wilayah Bali, NTB,NTT .Selain itu Karangasem lewat kader Golkarnya juga telah berhasil melaksanakan sukses Reformasi pembangunan selanjutnya harapan berikutnya juga sukses dalam Pemilu termasuk Pilgub yang dihelat dalam waktu dekat ini “ Ujar Cok Suryawan yang hadir ke Karangasem didampingi Sekjen Golkar Bali, Dewa Made Suamba, Korwil Bali Timur, I Komang Budiartha,dan jajaran pengurus DPD I Lainnya.

Selain mengedor semangat para Kader, Cok Suryawan juga tidak lupa mengingatkan kepada Para Kader Golkar untuk senantiasa berbuat yang terbaik kepada masyarakat ,Dalam kesempatan itu Ia juga mengharapkan Kader Golkar senantiasa mengingatkan para Kadernya yang duduk memegang Tapuk pimpinan.

“Langkah kebijakan apapun sejauh dilakukan dengan kejujuran,ketulusan dan keloyalitasan yang ujung-ujungnya berpihak kepada masyarakat jangan pernah sungkan dilakukan sekalipun hal itu dipandang sebagai langkah politik, jika memang menguntungkan rakyat kenapa tidak “ Demikian Cok Suryawan mengingatkan (Karta)

Stress Karena mengidap Penyakit Kardi Nekat gantung Diri

MEDIA KARANGASEM

Kasus Bunuh Diri kembali terjadi di wilayah Hukum Karangasem,kali ini dilakukan oleh I Ketut Kardi(60) asal Dusun Waringin, DesaPempatan, Rendang Karangasem.sekitar pukul 18.00 Wita ,Rabu(24/10).

Kardi nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di pohon kopi itu diduga lantaran menderita penyakit berupa demam tinggi sejak lama yang kerap kali kambuh . Istri korban Ni Nyoman Kardi(60) yang pertama kali melihat peristiwa itu menyampaikan sekitar pukul 18.00 sepulang ia dari sembahyang bermaksud mengecek suaminya yang sebelumnya diketahui menyabit ditegalan sebelah selatan rumahnya.

Setibanya ditegalan Ia kaget karena mendapati suaminya telah tergantung pada salah satu dahan Kopi dengan menggunakan tali plastic biru .Melihat hal itu, istri korban menyampaikan kepada sanak keluarganya ,lewat bantuan keponakannya Made Suastana korban yang mengenakan baju kemeja coklat tua,sarung warna merah dan masih menggunakan sandal jepit itu diturunkan sebelum dilaporkan kepada pihak berwajib .Pahumas Polres Karangasem, Disimpulkan korban murni bunuh diri lantaran stress mengidap penyakit demam tinggi yang kerap kali kambuh.(KARTA)

Ditinggal Membantu Upacara ,Sapi Kari yang lagi Bunting Raib

MEDIA KARANGASEM

Sial nasib yang dialami I nengah Kari(60) warga asal Lingkungan Jasri Kelod,Kelurahan Subagan, Karangasem pada Rabu(24/10) Sekitar pukul 11.00 Wita Sapi miliknya yang diikat disemak tidak jauh dari rumahnya raib , yang diduga telah dibawa kabur oleh pencuri saat ia tengah sibuk membantu keponakannya yang melangsungkan Upacara Dewa Yadnya.

Kronologis Kejadian itu disampaikan Kari dalam laporannya , sekitar pukul 06 .00 Korban mengikat sapi miliknya disemak sebelum ia pergi kerumah keponakannya , mendekati siang sekitar pukul 11.00 Wita korban kembali pulang dan bermaksud mengecek satu-satunya sapi yang dimilikinya.

Namun apa yang dilihatnya Sapi yang ditambatkan pada sebatang kayu itu sudah tidak ada . Dengan perasaan khawatir dan bingung Ia lantas melaporkan kejadian itu kepada Kelian Dusun Jasri yang lanjut melaporkannya ke mapolsektif kota .

Dalam laporan Kari juga menyampaikan ciri-ciri sapi miliknya yang hilang itu selain dalam keadaan bunting 6 Bulan ,sapi yang hilang itu memiliki tanduk melingkar ditelinga dengan bulu berwarna kemerahan ,serta kaki berbulu merah dan warna ekor kehitaman. Hasil penyelidikan petugas disampaikan Pahumas Polres Karangasem Kompol Wayan Soerdjana seijin Kapolres Karangasem Kamis(25/10) ,pelaku diduga melakukan aksinya dengan cara melepas ikatan tali sapi . (Karta)

Suasana Arus Balik Padangbay Alami Kemacetan

MEDIA KARANGASEM(28/10/07)

Masih dalam suasana arus Balik Lebaran, setelah usai libur panjang kini Padangbay alami kemacetan. Kondisi krodit itu ditambah lagi dengan suasana Hari raya Umat Hindu khususnya masih berlangsungnya wali di Pura Dalem Ped yang sebagian besar Pemedak menggunakan dermaga penyebrangan Kapal Roro maupun Boat dikawasan ini.

Dalam pantauan Media ini Puncak kemacetan terjadi sejak Rabu(24/10) lalu dan hingga Minggu(28/10) petang antrean truk-truk angkutan barang besar,Bus-bus Wisata , mobil pribadi dan sepeda motor merangsek menuju dermaga .

Suasana semraut akibat kemacetan ini terlihat dari ujung Desa Padangbay sepanjang lebih dari 1 Km. Yang cukup memprihatinkan pada saat bersamaan Kapal Pesiar berbendera Belanda dengan Boat sekocinya juga mendarat pada Sabtu(27/10) Sore dan masih berada diperairan Labuhan Amuk hingga Minggu ,mau tidak mau disambut dengan suasana kemacetan ini.

Kondisi ini nampak dikeluhkan oleh sopir angkutan wisata yang menjemput dan mengantar Tamu dari atau menuju Dermaga Sekoci di Padangbay. “ Tamu kami nyaris membatalkan tournya melihat kemacetan disepanjang jalan menuju Dermaga ,mereka khawatir tidak bisa kembali pada tepat waktu “ Ujar Gede Dama ,yang membawa Bus rombongan passenger Kapal pesiar itu .Sebelumnya ia juga mengabarkan teman seprofesinya banyak yang terlambat menjemput akibat kurang lancarnya arus menuju Padangbay .

Sementara sumber penyebrangan setempat menginformasikan membludaknya angkutan barang maupun para penumpang melalui Dermaga Padangbay salah satunya diakibatan oleh libur panjang sehingga secara bersamaan aktifitas bisnis yang sempat terhenti kini memuncak demikian juga dengan mobilitas penumpang .Sementara areal parkir didermaga disebutkan tidak bisa menampung disaat terjadi pembludakan (KARTA)

Made Karna, Hakim Bom Bali I Berpulang

MEDIA KARANGASEM (29/10/07)

Masih segar dalam ingatan warga Masyarakat Bali pada Khususnya dan Indonesia pada Umumnya ,tentang nama Hakim senior asal Padangbay, Manggis Karangasem yang memimpin persidangan Kasus Bom Bali I Yang menggegerkan dunia Tahun 2002 lalu Yakni, I Made Karna SH .Kini beliau hanya bisa dikenang karena pada Minggu (28/10) petang telah berpulang. Hakim yang menjerat kelompok teroris Amrozi Cs dengan hukuman mati tersebut meninggal dalam usianya yang ke- 60.

”Beliau meninggal sekitar pukul 19.00 wita karena mengidap penyakit stroke disebuah rumah sakit Swasta di Denpasar.” Ujar sumber keluarga terdekat yang dihubungi Media ini Senin(29/10) Disebutkan pula almarhum sejak beberapa Tahun terakhir sudah mengidap penyakit stroke

Almarhum yang Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta kelahiran Dusun Kaler Padangbay ini meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.termasuk Indriawan Karna yang juga ketua DPD I KNPI Bali

Istri almarhum Komang As Pridari Karna yang amat berduka atas berpulangnya suami tercintanya itu dihubungi kemarin mengaku nyaris tidak percaya ditinggal sang suami untuk selama-lamanya itu. Diakui Pridari Karna kalau suaminya selama ini memang sudah mengidap stroke sejak Oktober tahun lalu. ”Ya kami harus tegar mungkin sudah takdir bapak untuk menghadap Hyang kuasa ” Lontarnya

Jabatan terakhir yang dipegang Ayah kandung Indriawan Karna, ketua DPD I KNPI Bali adalah sebagai Hakim Tinggi PT DKI Jakarta pusat . Mantan kepala PN Denpasar ini Sebelum berpulang sosok yang dikenal merakyat dan sukses menggelar Karya Agung di Desa Padangbay beberapa waktu lalu itu sempat dibawa pihak keluarga untuk berobat ke Negeri Ginseng Korea Selatan

Pihak keluarga menginformasikan terhadap Almarhum akan dilangsungkan prosesi upacara mekingsan di di Pertiwi.(Dikubur di Sema Desa Adat Padangbay) besok. Prosesi ini diambil berhubung di Padangbay ,Ide Betara di Samuan sedang nyejer selama 6 bulan.(KARTA)

Dalam Sehari Dua Orang Bunuh Diri

MEDIA KARANGASEM

Korban meninggal akibat bunuh diri di Karangasem menjelang akhir tahun 2007 ini semakin meningkat ,malahan pada Minggu(28/10) telah terjadi dua kasus bunuh diri

Pertama dengan korban I Made Karta Warga asal Banjar Nangka, Desa Buana Giri, bebendem. Pria berusia 35 Tahun itu nekat mengakhiri hidupnya yang diduga stress akibat impitan ekonomi. Informasi yang dihimpun korban yang menggantung dirinya di dahan pohon Nangka tidak jauh dari rumahnya ditemukan pertama kali oleh sepupunya Made Mangku.” Kami sering mengunjungi dia, sebelumnya Ia tidak menunjukkan keluhan apa-apa dan pada waktu kejadian itu kami nyaris tidak percaya ia nekat melakukannya ” Ujar mangku menceritakan kronologis kejadian

Awalnya Mangku hendak berkunjung kerumah korban namun sore itu korban tidak ada dirumahnya Karena dikira Ia berada tidak jauh dari lokasi rumahnya mangkupun mencoba mencari-cari setelah sebelumnya sempat memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban itu .Pada saat pencarian itulah saksi dikejutkan karena melihat korban telah tergantung dengan menggunakan selendang kuning dengan corek hitam.pada dahan pohon Nangka tidak jauh dari rumahnya

Pada hari yang sama di Dusun Alas Ngadang Tengah, Pempatan, Rendang sekitar pukul 16.00 wita juga ditemukan kasus Bunuh diri

Korban bernama Mangku Mepet. Lelaki berusia sekitar 50 Tahun itu ditemukan dalam kondisi sudah meninggal tergantung di Pohon Dalep.Korban nekat bunuh diri diduga akibat stress mengidap penyakit maag kronis

Korban ditemukan pertama kali oleh cucunya I Komang Werdi (22) Saat itu sang cucu hendak mengunjungi kakeknya namun Ia tidak ditemukan dirumahnya.Dengan perasaan was-was Werdi lantas melakukan pencarian .”Saya memang khawatir waktu itu terlebih kakek saya mengidap penyakit ,dan ternyata lebih dari yang kami khawatirkan saat saya mencoba mencari sekeliling pekarangan tiba-tiba saya melihatnya telah tergantung pada sebuah dahan pohon ” Ujar Werdi tak kuasa menahan air mata

Dalam kekalutan itu saksi meminta tolong kerabat dan tetangga terdekatnya untuk menurunkan jasad Korban yang tergantung dengan menggunakan kain warna kuning

Kejadian yang menggegerkan itu lanjut dilaporkan ke Polsek Rendang. Hasil olah TKP petugas menyimpulkan korban murni bunuh diri .Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana seizin Kapolres AKBP Drs Istiyono saat dikonfirmasi, Senin(28/10) membenarkan adanya dua laporan kasus Bunuh Diri itu ” Yang satu picunya akibat stress terhimpit beban ekonomi,sementara satunya lagi akibat mengidap penyakit yang cukup lama ” Ujar Pahumas nampak prihatin. (KARTA)

Menghilang 5 Hari Suami Istri Ditemukan Telah Manjadi Mayat

MEDIA KARANGASEM

Warga disekita Jalur Umum Tianyar-Rendang Minggu(28/10) Sore digegerkan oleh temuan Mayat sepasang suami istri yang sudah mulai membusuk di sebuah jurang dikawasan itu. Hasil Identifikasi petugas Kedua mayat tersebut diketahui pasangan suami istri yakni I Ketut Santya (22) dan Ni Ketut Muliani (19) Yang berasasl dari Dusun Ban, Desa Kubu.Karangasem.

Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana,seijin Kapolres Karangasem, AKBB Istiyono terkait kasus temuan mayat pasutri ini menyampaikan Hasil olah TKP dan dari keterangan sejumlah saksi yang dikorek. Disimpulkan peristiwa tersebut bermula dari kecelakaan OC (Out Of Control). Yang terjadi pada 23 Oktober lalu.

”.Korban Pada hari naas itu baru pulang dari upacara meajar-ajar di Dusun Kunyit, Desa Ban, Kubu. Saat hendak pulang dengan mengendarai sepeda motor Suzuki A100 DK 3772 KD di TKP mengelami kecelakaan. Saat Lakalantas yang membuat keduanya terperosok kedalam jurang itu diperkirakan tak seorangpun yang mengetahui sehingga korban tidak ada yang menolong” Terang Pahumas

Setelah 5 Hari berselang keduanya baru ditemukan dalam keadaan telah menjadi mayat ”Kedua korban juga mengalami luka yang cukup parah karena benturan dengan tebing dan dasar jurang.” Imbuh Pahumas

Informasi yang dihimpun , Jasad korban ditemukan beberapa warga yang sedang melintas di kawasan tersebut. Setelah. warga berhasil mengenali kedua korban dari wajahnya. Mereka lanjut menghubungi pihak keluarga dan melaporkannya ke Polsek Rendang.

Hasil olah TKP disebutkan Pahumas sementara menyimpulkan kalau keduanya adalah korban OC.Kendati demikian guna menggali lebih dalam petugas disebutkan Pahumas masih melakukan lidik terhadap kemungkinan penyebab lain yang mengakibatkan tewasnya Pasutri secara mengenaskan itu. (KARTA)

SMAN II Amlapura Duta Karangasem Ke Lomba UKS Propinsi

MEDIA KARANGASEM

SMAN II Amlapura yang mewakili Kabupaten Karangasem dalam Lomba Usaka Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Propinsi Bali, dinilai tim Propinsi dipimpin Drs I Ketut Sarja. Selasa (30/10)

Kepala SMAN II Drs AA Gede Raka Suarka melaporkan, tujuan pelaksanaan program UKS di sekolah tingkat atas selain meningkatakan prilaku hidup sehat, juga menjaga taraf kesehatan sekolah serta mengembangkan interaksi antara murid, guru terhadap lingkungan. SMAN II memiliki jumlah siswa 633 orang, guru 58 orang ditambah 6 GTT dan 2 guru kontrak. SMA II pada tahun 2007 ini juga tercatat mengantongi prestasi siswa berprestasi juara I tk Kab. Putra-putri, juara 1 sampai 4 Lomba Olimpiade Matematika dan Biologi serta menjuarai juga dibidang olimpiade Fisika, Astronomi, Kimia, Ekonomi dan Komputer serta sejumlah aktifitas lomba baik olahraga maupun ssosial budaya.

Dibidang kesehatan bernuansa pendidikan telah dibentuk KS PAN, sosialisasi kesehatan oleh Tim Kabupaten dan PMI, pelatihan kader UKS, Reproduksi Remaja, Kesehatan Keluarga, Penanggulangan Kanker dan Keteladanan berprilaku sehat. Sdangkan dibidang pelayanan meliputi dilakukan secara promotif preventif serta kuratif.

Dibidang pemeliharaan lingkungan dilakukan gerakan 7 K ( Sehat, Bersih, Indah, Nyaman, Aman, Rindang dan Tertib ) dengan pola pembinaan lingkungan seperti melakukan sidak rahasia psikotropika, gerakan kebersihan kelas dan jumat bersih, pemilahan sampah organik – anorganik mengadakan lomba antar kapling

Wakil Gubernur Bali Alit Kesuma Kelakan dalam sambutan tertulis dibacakan Ketua Tim I Gusti Sarja mengatakan, Lomba UKS merupakan salah satu indikator meningkatnya kepedulian terhadap kesehatan, adanya kekompakan dan keterpaduan antar sektor terkait. “ Sebagaimana sesanti kesehatan adalah segalanya tetapi tanpa kesehatan semuanya tidak akan berarti, patut dicamkan dan diresapi.” Ujarnya Khususnya bagi sekolahdiharapkan Wagub sedapat mungkin dapat menerapkan pola TRIAS atau tiga aspek UKS yakni pendidikan, pelayanan dan pembinaan lingkungan.(Karta)

Dari Peringatan HUT Sumpah Pemuda Di Karangasem

MEDIA KARANGASEM

Pemuda sebagai pondasi kekuatan bangsa dalam perjuangan, hendaknya dapat meresapi dan mengawal esensi nilai Sumpah Pemuda perekat persatuan dan kesatuan menuju kejayaan bangsa. Demikian ditandaskan Wakil Bupati Karangasem Drs. I Gusti Lanang Rai dalam apel bendera peringatan Sumpah Pemuda 1928, di Lapangan Tanah Aron Amlapura Senin, (29 /10) Lalu.

Dikatakannya, kebangkitan pemuda sejak zaman penjajahan, kemerdekaan, hingga zaman reformasi secara jelas tercatat dalam tinta emas sejarah, bahwa hanya dengan kepeloporan pemuda perjalanan bangsa menuju gerbang kejayaan dapat dikawal agar tidak keluar acuan Pancasila dan UUD 45.

Tonggak sejarah sumpah pemuda membuktikan jika kebangkitan pemuda setiap kali dituntut dalam menjawab berbagai kesulitan bangsa, dengan tetap bertekad menjunjung rasa persatuan diatas segalanya. Menghadapi tantangan dewasa ini, pemuda selayaknya terpanggil untuk menyiapkan diri menghadapi berbagai tantangan pembangunan, serta menyiapkan diri bangkit tampil didepan memimpin bangsa.

Ketua KNPI Karangasem, I Nyoman Celos, SE dalam kesempatan itu mengatakan, tuntutan yang dikumandangkan pemuda agar bisa tampil memimpin bangsa pada era ini, dimaksudkan agar pemuda mulai bersiap mengisi diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat berproses menjadi kader pemimpin kemudian.

“Didalam lembaga KNPI itu sendiri telah dilakukan langkah untuk memberi peluang bagi pemuda baik dalam menimba berbagai ketrampilan dan pengetahuan maupun latihan kepemimpinan yang dilakukan berbagai lembaga maupun pemerintah. Dengan kesadaran lebih dini terhadap tantangan yang dihadapi bangsa serta kondisi pendidikan dan pemberdayaan yang memadai maka kedepan pemuda siap mengambil alih tonggak kepemimpinan dalam meneruskan perjuangan bangsa menuju kejayaan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 45.” Paparnya

Serangkaian memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 79 di Kabupaten Karangasem juga dilaksanakan berbagai kegiatan yang dikordinir kalangan generasi muda dibawah Wadah KNPI antara lain Dialog Kebangsaan diisi Anand Krishna, Bulan Bahasa, berbagai lomba, Bakti Sosial Kebersihan bekerjasama dengan PHRI dan Pemkab. Karangasem.(Karta)

Warga Pendatang Ditertibkan

MEDIA KARANGASEM(31/10/07)

Antisifasi maraknya pendatang liar di wilayah Hukum Karangasem, Tim Gabungan yang terdiri dari unsure Kepolisian,Danramil,dan eksekutif bersama unsure-unsur terkait, Rabu(31/10) lalu menggelar operasi penertiban Identitas dan sekaligus pemantauan terhadap warga pendatang di seputaran Kota Amlapura .

Tim yang turun diantaranya ,Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana bersama Kabag Ops, I Made Ardika,Kapolsektif kota, AKP I Nyoman Tusta ,Camat Karangasem, I Nyoman Kuta,BA dan Sri Suraya dari Danramil Karangasem mendapati sejumlah pendatang luar Bali yang tinggal di Karangasem tanpa mengantongi surat Kipem atau Surat domisili(Tinggal sementara-red) .

Diantaranya dirumah Abdul Bazit, pendatang asal Banyuwangi, Jawa Timur itu ternyata ditempatnya mengontrak dilingkungan Galiran menampung 8 Orang pendatang asal Banyuwangi ,4 Diantaranya kendatipun mereka memiliki KTP namun tidak mengantongi surat Kipem ataupun Domisili dari lingkungan setempat .

Untuk itu Camat Karangasem, I Nyoman Kuta memberi Death line(Batas Waktu) satu minggu terhadap warga pendatang ini untuk melengkapi identitas yang diperlukan.

Selain di Galiran Tim Gabungan juga mendapati pendatang tanpa Kipem yang ditinggal ngekos di rumah Zainuddin, lingkungan Ujung ,Desa Tumbu Karangasem. Dirumah ini dijumpai 11 Orang yang berasal dari Lombok, NTB mengontrak sebuah kamar seluas 4X5 milik Zainudin dan sekaligus difungsikan sebagai gudang penyimpanan minuman sejenis jamu tradisional.

Dari 11 orang yang mengaku berprofesi sebagai sales obat dan minuman tradisional itu, 4 Diantaranya tidak bisa menunjukkan surat tinggal sementara ,selain itu petugas juga mengambil sample jamu dalam kemasan botol yang diperkirakan petugas telah kedaluwarsa. “ Kita mengambil lantaran mencurigai obat itu telah kedaluwarsa, sebelumnya kita juga telah mengontak produsennya, CV.Tri Utami Jaya di Lombok .Selanjutnya barang ini akan kita bawa ke Balai POM untuk diteliti “ Terang Pahumas Polres Karangasem, Kompol I Wayan Soerdjana .

Tim gabungan ini juga mengimbau kepada masyarakat khususnya warga pendatang selain melengkapi Identitas juga diharapkan ikut menjaga kebersihan, ketertiban,keamanan lingkungan serta mematuhi aturan dimana mereka tinggal. Sementara itu Isu berkembang Upaya penertiban penduduk khususnya warga pendatang yang gencar diterapkan diseluruh pelosok Bali belakangan ini juga dikaitkan akan digelarnya konpererensi tingkat dunia menyangkut Global Warning dalam waktu dekat yang akan dipusatkan di Nusa Dua Bali .(Karta)

GSI-B Harapkan Terwujudnya Keluarga Siaga

MEDIA KARANGASEM

Guna memberi kepedualian terhadap keluarga miskin dan perhatian kepada Ibu dan Bayi pemerintah menggalakkan program Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSI-B), sebagai upaya membentuk keluarga Siaga dalam memberi perhatian kepada harapan dan tunas bangsa. Demikian ditegaskan Wakil Bupati Karangasem Drs. I Gusti Lanang Rai saat menghadiri evaluasi GSI-B Prop. Bali di Kecamatan manggis Rabu, (31/10) lalu

Wabup berharap agar masyarakat mendukung program GSI-B untuk dapat peduli dan berpartisipasi bila terjadi persalinan yang memerlukan pertolongan terdekat, menghindari terjadinya kegagalan persalinan. “Keluarga Siaga diharapkan memperhatikan para istri sejak hamil, saat mengandung agar memperoleh imunisasi, pemeliharaan kehamilan dan juga makanan yang beragam dan bergizi, mengingat bayi merupakan saat pertama pembentukan bayi.” Terang Wabup Lanang Rai.

Kepada petugas kesehatan dan bidan desa ditegaskan agar tidak bosan setiap saat mensosialisasikan tujuan, sasaran dan manfaar GSI disamping dibantu lembaga sosial lainnya.

Dr. I Putu Swagama Ketua pelaksana Satgas GSI-B Kec Manggis melaporkan, berdasarakan data atahuan 2006 AKI di Bali hanya 59,5 per 100.000 kelahiran hidup lebih rendah diabanding AKI nasional sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB prop. Bali 2006 hanya 7,8 per 1000 kelahiran hidup lebih rendah dari nasional sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup.

Program kerja Satgas Manggis itu sendiri meliputi bidang administrasi, pendataan bumil, bulin bufas, rekapitulasi, koordinasi instansi terkait, menyusun jadwal operasional, pembinaan dan penyuluhan , inventarisasi masalah dan pemantauan lapangan. Adapun bentuk peran masyarakat di kec Manggis meliputi Ambulans Desa 94 X, Pendonor Darah 442 orang, jumlah balita 858, Polindes swadaya 1, Posyandu 66 buah, Dukun bersalin 7 orang, kader GSI 320 orang, Keluarga Siaga 860 KK dan Suami Siaga 860 KK.(Karta)