02 November 2009

KABAR DARI PELAWAK 'LOLAK" DI SENAYAN

Pelawak “LOLAK” atau Kadek Arimbawa yg kini duduk di DPD RI wakili DPD-RI dalam Parliamentary Network On The World Bank Di Mongolia -


Bali patut berbangga, pasalnya salah satu wakil Bali yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI berkesempatan untuk mewakili Indonesia melaksanakan kunjungan kerja ke Ulaanbaatar, Mongolia yang bertajuk Parliamentary Field Visit, yang berlangsung dari tanggal 26 Oktober 2009 sampai 2 November 2009.Demikian siaran Pers yg disampaiakan Abdi Negara selaku Humas dr Kadek Arimbawa alias lolak kepada Berita Karangasem Online,senin siang(2/11/09)

Disebutkan ,delegasi yang dikirim untuk sebuah misi mempelajari mengenai pengawasan terhadap pengelolaan dana hibah atau bantuan internasional ini terdiri dari 3 (tiga) orang anggota DPD dan 1 (satu) orang anggota DPR atas undangan Parliementary Network On The World Bank (PNoWB)

Arimbawa yang merupakan satu-satunya wakil Bali, mewakili parlemen bersama dengan Elnino M. Husein Mohi, S.T. M.Si (Anggota DPD Provinsi Gorontalo) serta Zulbahri (Anggota DPD asal Kepulauan Riau)

Terpilihnya 3 (tiga) orang anggota delegasi tersebut, menurut Wakil Ketua DPD RI La Ode Ida yang disampaikan dalam keterangan persnya di Rumah Dinas Jl Denpasar Raya No. 20 Jakarta beberapa waktu lalu, tidak terlepas dari kemampuan serta ide-ide segar anggota tersebut terhadap kemajuan daerah serta Indonesia pada umumnya.

Mengenai kegiatan yang dilaksanakan di Mongolia sendiri, salah satunya adalah meninjau proyek-proyek pendidikan yang dibangun oleh Bank Dunia. Selain itu, Arimbawa secara khusus juga meninjau proyek air bersih, bantuan untuk usaha kecil serta peternakan yang dikembangkan di Mongolia.

”Bantuan atau dana hibah dari Bank Dunia adalah utang rakyat, jadi sebuah keharusan jika fungsi pengawasan parlemen dilaksanakan untuk program-program tersebut”tandas Arimbawa.

Secara khusus, Arimbawa juga bertemu dengan Menteri Pariwisata Mongolia atas fasilitasi Ketua Delegasi yang juga Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pariwisata Mongolia berharap banyak terhadap pengembangan pariwisata di Negaranya dapat dibantu Indonesia khususnya Bali di bidang pemasaran/marketing. Terlebih, potensi pariwisata yang dikembangkan disana cukup spesifik yakni wisata budaya komunitas masyarakat yang terisolir.

Arimbawa juga, menyatakan kebanggaannya terhadap tugas yang diberikan. ” Ini merupakan tugas yang berat, tetapi astungkara dengan dukungan teman-teman wakil Bali yang duduk di DPD RI, serta seluruh masyarakat Bali,saya berhasil menunaikan tugas dengan baik” paparnya seraya merendah.

Menurut Arimbawa, yang paling penting, dari Kunjungan Kerja ini akan memulai sebuah pembangunan sistem pengawasan yang efektif terhadap segala bentuk dana hibah dan bantuan internasional yang diterima Indonesia. ” ini semua untuk kepentingan masyarakat dan bersifat urgent karena setiap bantuan yang diterima semestinya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat” tegasnya. (HUMAS-Abdi Negara)

No comments: